Saturday, December 09, 2006

pengumuman baru..^^


poster by. 아름/guess

sekali lagi..EPS 1-6 (EPS 7 ..Out this JULY 2007) dan seterusnya..sudah dipindah di FORUM BARU TLM (alamatnya tidak di cantumkan di bagian link..)
kalau mau gabunk ama pembaca lainnya, ngobrol dan memberi komen..silahkan imel data yang diperlukan..keterangan selanjutnya..baca terus pengumuman ini..^^

oh ya..ada new announcement..guys...
we're moving now..semua eps The Last Miracle atau TLM, dari 1-7 dan seterusnya ...di pindah ke link forum yang baru...buat yg udah daftar..semua sudah di imel yah alamatnya..


tp buat yg baruuuu aja baca eps 1 nya..silahkan ikutin ketentuannya..ada di bawah tuh..tolong liyat yg tulisannya warna ungu yah..hehehe...tinggal email aja, sertain data-datanya ya..ga susah ko..dan yg penting pastinya datanya di RHS-in ko...hehe..dijaga gitu..
setelah daftar..nanti bakalan di imelin alamat forum baru dan bs join sama yg lain, udah gitu aja.., bisa terus baca sampai TLM selesai epsnya..aminn...


Kamsahabnida..

writer,
misty/stillmisty


Wednesday, October 25, 2006

WARNING ..SAY NO UNTUK PENJIPLAK!!



Dear readers..,

baru-baru ini gue mendapat info yang bisa di percaya dari salah satu pembaca tentang adanya seseorang pembaca lain yang sengaja melakukan tindakan yang bener-bener nggak bisa di maafkan sama sekali..

Pembaca itu membuat kembali cerita The Last Miracle dan langsung melanjutkannya ke eps 4 tanpa seijin dari penulis.., ide cerita jelas-jelas menjiplak dengan tokoh-tokoh yang sama..

Penulis disini pengin bilang..semoga penulis gadungan itu yang mungkin memang gak tau malu mengakui crt original adalah miliknya sendiri, menyadari apa yang dia lakukan dan menghapus cerita yang sudah dia publish dan yang diakui adalah miliknya.., walopun kemungkinan itu kecil karena pengecut biasanya selamanya cuma bs mengcopy hasil karya original milik orang lain.

Bagi para pembaca lain.., hanya link yang diberikan oleh penulis asli (melalui imel yang dikirim penulis setelah peminat The Last Miracle mendaftar) yang bisa dipercaya sebagai link ke blog eps – eps selanjutnya dari cerita The last miracle. Jika link eps di blog terakhir yang diberikan belum lagi ada link tambahan ke eps selanjutnya, itu artinya eps selanjutnya itu msh dalam tahap pengerjaan dan belum lagi dipublish.

Mohon di ingat, link eps lanjutan hanya akan di berikan diblog eps paling terakhir yang diberikan oleh penulis asli. Penulis gadungan lain mungkin bisa mengcopy tulisan (penulis) tapi dia gak bisa ngambil/mencopy/menggunakan alamat web blog eps terakhir dari penulis asli, yang di sana ada link menuju eps-eps selanjutnya. Dan hanya penulis asli yang akan memberikannya diblog terakhir tersebut pada pambaca yang benar-benar menghargai karya orang lain dan tidak mendukung pembajak cerita seperti penulis gadungan ini!

Untuk para pembaca TLM lainnya, yang masih setia banget menunggu kelanjutan The Last Miracle eps 4, bener-bener thx braztt..dan hanya satu yang gue harepin..supaya jangan sama sekali mendukung “pembajak” cerita seperti “seseorang” di luar sana yang berani-beraninya mengeluarkan TLM eps 4 yang jelas-jelas bukan miliknya untuk diteruskan.

Mohon bila diantara pembaca TLM ada yang mengetahui mengenai orang ini harap memberitahukan kepada penulis original ..(stillmisty), melalui email (stillmisty@hotmail.com atau oettanjip@yahoo.com ).

Untuk selanjutnya The Original Story dari The Last Miracle hanya akan di publish di web baru yang sekarang masih dalam tahap pengerjaan.

Harap dipahami bahwa Cerita The Last Miracle yang beredar di net selain cerita dari link web site official yang nanti akan di berikan oleh penulis asli di Blog The Last Miracle eps 1 ini (original blog TLM dengan alamat http://koreanminiseries-inmyimagination.blogspot.com/ ), adalah bukan karya ORIGINAL!!, cerita lanjutan tersebut adalah cerita dari seseorang yang mengakui hasil karya orang lain sebagai miliknya sendiri.

cerita original hanya penulis yang pegang yaa.., jangan sampai biarin orang lain merusak keoriginalitas nya.., kalo ada dr pembaca yang ingin meneruskan membaca cerita dari penjiplak ini, gue gak bisa apa-apa..terserah aja.., hati nurani kalian sendiri degh yang menentukan..apa tindakan yang udah dilakuin penjiplak itu pantas untuk didukung dengan membaca karya jiplakannya?

Kamsahabnida..

writer,
stillmisty



Sunday, June 04, 2006





poster made by
아름/guess

Monday, January 09, 2006

READ THIS TERM AND REGULATION!

PLEASE CAREFULLY READ THIS TERM BEFORE READING THE SCRIPT

YOU ARE ALLOWED TO READ, BUT NOT TO COPY ANY PART OF THIS SCRIPT IN ANY CIRCUMTANCES, FOR ANY NEEDS, OR IN ANY FORMS, WITHOUT MY PERSONAL PERMISSION AND TERMS.

IF YOU LOVE WRITING OR AT LEAST YOU LOVE READING BOOKS, YOU SHOULD APPRICIATE THE EFFORT AND ALL THE HARD WORK THAT HAS BEEN DONE AND WILL KEEP GOING ON, TO MAKE THIS STORY EVEN MORE COMPLETE, FOR YOU ALL TO ENJOY.

SO PLEASE…DO READ, ENJOY THE STORY, YOU EVEN COULD PASS IT AROUND IN WORDS, IF YOU THINK IT’S WORTH TO TALK ABOUT...BUT COPYING FOR PERSONAL COLLECTION AND/OR PASS IT AROUND IN A FORM OF ANY DOCUMENTS FOR THAT MATTER, WITHOUT MY PERMISSION IS ALSO STRICTLY NOT ALLOWED..

PLEASE HONOUR THIS CODE OF ETHIC AND YOU WILL BE EVEN MORE APPRICIATED.
THANK YOU VERY MUCH…


Yours truly,

@~~ STILLMISTY


MOHON BACA PERSYARATAN INI SEBELUM ANDA MEMBACA SKENARIO

ANDA DI PERBOLEHKAN UNTUK MEMBACA, TAPI TIDAK UNTUK MENCOPY, ADAPTASI, MENYADUR, BAGIAN MANAPUN DARI SKRIP INI DALAM SITUASI APAPUN, UNTUK KEPERLUAN APAPUN, DALAM BENTUK APAPUN, TANPA IJIN PRIBADI DAN KETENTUAN TERTENTU DARI SAYA.

JIKA ANDA SUKA MENULIS ATAU SETIDAKNYA SUKA MEMBACA BUKU, ANDA TENTU MENGHARGAI USAHA DAN SEMUA KERJA KERAS YANG TELAH DILAKUKAN DAN AKAN TERUS DILAKUKAN, UNTUK MEMBUAT CERITA INI MENJADI LENGKAP, UNTUK ANDA SEMUA NIKMATI.

JADI DIMOHONKAN....BACALAH,NIKMATILAH CERITA INI, ANDA BAHKAN DAPAT MENCERITAKANNYA PADA ORANG LAIN, JIKA ANDA MERASA CERITA INI CUKUP LAYAK UNTUK ITU..TAPI MENCOPY UNTUK KOLEKSI PRIBADI DAN/ATAU MENYEBARKANNYA DALAM BENTUK DOKUMEN APAPUN, BERSANGKUTAN DENGAN HAL INI, TANPA IJIN DARI SAYA, JUGA SANGAT TIDAK DIPERBOLEHKAN.

MOHON HORMATI KODE ETIK INI DAN ANDA AKAN SANGAT DIHARGAI.
TERIMA KASIH SEBANYAK-BANYAKNYA

Hormat saya,
@~~STILLMISTY
HI GUYS& GALS…GUE MO BIKIN PENGUMUMAN NIH..SETELAH LEWAT BEBERAPA PERTIMBANGAN, GUE MEMUTUSKAN UNTUK TIDAK MENGUMUMKAN LINK WEB SITE LANJUTAN KE EPS.2 DARI “THE LAST MIRACLE”, KEPADA UMUM/ORANG BANYAK.
PROSES PEMBUATAN SKENARIO/SCRIPT/CERITA YANG TIDAK MUDAH, MEMAKAN WAKTU DAN MELALUI BEBERAPA PENELITIAN (WALAUPUN MASIH DALAM TAHAP SEDERHANA). JUGA DENGAN TUJUAN UNTUK MEMANTAU BANYAK PEMBACA YANG TELAH MENGIKUTI JALAN CERITA, JADI DIPUTUSKAN HANYA AKAN MEMBERIKAN LINK WEB SITE “THE LAST MIRACLE” EPS.2, PADA MEREKA YANG BENAR-BENAR BERMINAT UNTUK MENGIKUTI JALAN CERITA DAN TELAH MEMBACA SKENARIO/SCRIPT/CERITA EPISODE 1 HINGGA SELESAI.PERMINTAAN UNTUK LINK EPISODE KE 2, DAPAT DILAKUKAN MELALUI PRIVATE MESSAGE/PM (Bagi member forum diskusi Indosiar), ATAU E-MAIL :
MOHON SERTAKAN :
1.NAMA LENGKAP:
2.E-MAIL/ Nomor yg bisa di Hub*:
3.TEMPAT / TGL LAHIR:
4.NICK YANG DI GUNAKAN DI FORUM (UNTUK MEMBER FORUM INDOSIAR) :
5.SAYA SETUJU UNTUK MEMBACA, DAN TIDAK UNTUK MENC0PY,MENYADUR,MENGADAPTASI BAGIAN MANAPUN DARI SKRIP INI DALAM SITUASI APAPUN, UNTUK KEPERLUAN APAPUN, DALAM BENTUK APAPUN, TANPA IJIN PRIBADI DAN KETENTUAN TERTENTU DARI PENULIS (STILLMISTY). SAYA JUGA SETUJU TIDAK AKAN MENC0PY UNTUK KOLEKSI PRIBADI DAN/ATAU MENYEBARKANNYA DALAM BENTUK DOKUMEN APAPUN, BERSANGKUTAN DENGAN HAL INI, TANPA IJIN DARI PENULIS (STILLMISTY). (C0PY&PASTE PERNYATAAN INI MJD POIN KE 5 DIDALAM PM/E-MAIL, INI AKAN MENYATAKAN PERSETUJUAN ANDA)
DAN TULISKAN ALASAN MENGAPA INGIN MENGIKUTI TERUS JALAN CERITA INI.
*Pilih Salah Satu
SEMUA KETERANGAN YANG DIBERIKAN AKAN DIRAHASIAKAN DARI UMUM. GUE PASTI BAKAL MENJAWAB PRIVATE MESSAGE ATAU E-MAIL SESEGERA MUNGKIN.. (A.S.A.P)
LINK DISKUSI MASIH AKAN TERUS DI BUKA UNTUK MENAMPUNG SARAN, KRITIK, KOMENTAR. BEGITU JUGA DENGAN LINK WEB SITE EPISODE 1 AKAN TERUS DI BUKA, BAGI YANG MEMBERIKAN KOMENTAR DI LINK WEBSITE EPISODE 1, DAN INGIN MELANJUTKAN MEMBACA, TAPI SAYANGNYA TIDAK MEMILIKI MEMBERSHIP DI FORUM INI, BISA KONTAK PENULIS MELALUI E-MAIL DENGAN MENYERTAKAN KETERANGAN-KETERANGAN YANG DISYARATKAN.ATAS KERJA SAMANYA, PERHATIAN SERTA PENGERTIANNYA,DIUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH..
CHONGMAL KAMSA HAMNIDA..

Wednesday, December 21, 2005

Read This First...;-)

ISTILAH BARU (PLEASE READ THIS FIRST FOR BETTER UNDERSTANDING OF THE SCRIPT)

SPLIT SCREEN (dua scene berbeda yang muncul pada suatu layar, bisa dipisahkan dengan garis horizontal atau vertical)

CUT BACK TO (transisi dengan tempo cepat, tapi kemudian kembali ke adegan/lokasi yang telah di lihat sebelumnya)

FLASH BACK (kilas balik/cerita yang timbul sebelum kejadian yang sedang berlangsung)

INSERT (Sisipan scene pendek dan singkat, tapi penting, di dalam sebuah scene)

VOICE OVER (Dialog yang terdengar tapi tidak tampak di scene, bisa juga suaranya terdengar tapi bibirnya tidak bergerak, jadi dia terlihat berbicara dalam hati)

SLOW MOTION (Gerakan yang kelihatan lebih lambat dari biasanya, untuk menampilkan adegan yang cukup dramatis)

CLOSE UP ( pengambilan scene/gbr pada jarak dekat, untuk menegaskan ekspresi tokoh, hanya untuk hal-hal penting)

LONG SHOT (pengambilan gambar pada jarak jauh, biasanya untuk gambar yang harus terlihat keseluruhan, misnya gbr orang dengan seluruh latar belakangnya)

SEQUENCE (kata lain dari scene, kumpulan dari beberapa scene)

FREEZE (menghentikan aksi atau bertahan pada posisi akhir adegan, biasa digunakan untuk akhir episode/film)

Sumber: Stillmisty’s private book collection


PLS READ ACCORDING TO THE SCENES (TOLONG DIBACA MENURUT URUTAN SCENE YA...BIYAR GA BINGUNG...hehehe)





Eps.1, Scene 1-21

Jae Hee as Lee Jae Hee
Han Chae Young as Song Chae Young
Hyun Bin as Park Hyun Bin
Gong Yo as Jang Gong Yo
Kim Hyun Joo/Han Ga In as Han Hyun Joo
Son Ye Jin as Han Ye Jin



~Eps. 1~
The Last Miracle


Scene 1
EXT. LUAR GERBANG UNIV KOREA-pagi

Langkah seorang gadis muda berhenti di depan gerbang.
Seorg gadis dengan jeans dan jaket yang cukup hangat dimusim gugur ini, lengkap dengan syal tipisnya melingkar membalut leher jenjangnya memandang dengan perasaan tidak menentu ke arah keramaian di hadapannya. Dedaunan dari pepohonan di sisi-sisi jalan berjatuhan disekitarnya.
Beberapa mahasiswa melewatinya sambil bercakap-cakap begitu ceria dan lepas, ada yang bergerombol dan ada yang berpasangan.
Gadis muda itu memperhatikan mereka sejenak, sebelum kemudian perlahan kembali melangkah, lalu tiba-tiba..


Kim Hyun Joo
Chae Young..!! Song Chae Young…!!

Gadis itu, Song Chae Young menghentikan langkahnya dan menoleh

Song Chae Young
Hyun Joo..??

Chae Young mengernyitkan alisnya, tidak yakin dengan apa yg di lihatnya.

Kim Hyun Joo berlari terengah-engah, dan berhenti di samping Chae Young.
Chae Young memandangnya lalu tersenyum.

Chae Young
Benar Hyun Joo..??
(tersenyum senang) Wah..!ternyata kau sama sekali tidak berubah.. tidak disangka, tadinya aku kira bukan di hari pertama aku akan bertemu kau secepat ini,..ternyata belum masuk saja sudah ketemu..apa kabar ..??, hey..kau tidak apa-apa kan?

Hyun Joo
(terengah-engah)kenapa tidak menelponku? Kita kan bisa pergi sama-sama?..

Hyun Joo menepuk-nepuk dadanya menenangkan detak jantungnya yang memburu sehabis berlari.

Chae Young tersenyum geli, sambil mengelus perlahan punggung Hyun Joo.

Chae Young
Maaf.., aku tidak tau kau ada kuliah hari ini, aku tidak mau mengganggumu..

Hyun Joo melihat Chae Young, dengan tatapan protesnya dengan sikap Chae Young yang tidak suka merepotkannya, menurutnya itu hal yang konyol.


Scene 2
EXT. TAMAN UNIV. KOREA (tempat duduk taman)-siang

Chae Young dan Hyun Joo duduk sambil menikmati secangkir kopi yang mereka beli dari kantin universitas. Chae Young memperhatikan Hyun Joo yang menempelkan sisi cangkir berisikan kopi hangat ke pipinya, membuatnya langsung merona merah.

Chae Young
Memangnya udara sedingin itu? Makanya..kalau kedinginan, kenapa hanya memakai 2 lapis baju?..kau ini..aku heran, semenjak aku tidak ada..ternyata kau masih bisa bertahan..hebat juga..

Chae Young melirik baju Hyun Joo yang hanya memakai jaket dan sweater tipis
Hyun Joo melirik baju yang ia kenakan dan memicingkan mata melirik Chae Young, mimiknya tampak ingin merajuk saat mendengar ledekannya.

Hyun Joo
Kau ini.., ternyata kau juga masih belum berubah dr setahun yang lalu saat kita berpisah di London..,masih saja mau mengurusi orang lain..
Selama kau tidak ada..aku baik-baik saja, kau tau tidak?..

Chae Young tersenyum geli, lalu membuka syal lehernya dan mengalungkannya di leher Hyun Joo

Hyun Joo
Eee..ini untuk apa? Aku kan sudah bilang aku tidak apa-apa..(menarik syal dilehernya)

Chae young semakin mengencangkan balutan syal itu di leher Hyun Joo


Chae Young
sudah pakai saja..kalau selama aku tidak ada, kau baik-baik saja..itu bagus..,sekarang aku sudah kembali jadi aku akan memastikan kau tetap begitu..mengerti?? (mengerlingkan matanya)

Hyun Joo menyeringai malu mendengarnya.

Hyun Joo
(dengan mimik bingung) Aku benar-benar tidak mengerti dirimu.., kemarin waktu kau menelpon, memberitahu kau akan tinggal di Korea, aku kaget sekali..!aku kira kau akan selamanya tinggal di London, sudah hampir 10 tahun kan?.. kehidupanmu semuanya terjamin, ayah tirimu sangat menyayangimu..kenapa kau memilih kembali ke Korea dan melanjutkan sekolah disini?

Chae Young berdiri dari duduknya dan berjalan beberapa langkah, lalu meneguk sedikit dari dalam cangkir kopi yang dipegangnya.
Wajah polos Hyun Joo menunggu jawaban di belakangnya.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,begins..~~Song Title :Memoria]


Chae Young
(tersenyum mencemooh diri sendiri)Jawaban itu..aku juga sedang mencarinya, Hyun Joo..
Akan aku temukan atau tidak..aku juga tidak tau..

Hyun Joo semakin bingung

Hyun Joo
Kau ini bicara apa..?

Chae Young menoleh memandang Hyun Joo sambil tersenyum

Chae Young
Aku tidak bicara apa-apa (mengangkat bahu), sudah jangan bicarakan hal itu..yang penting sekarang kita bisa sama-sama lagi.., eh..kali ini kita tetap satu angkatan, aku mahasiswi pindahan, jadi aku tidak perlu mengulang dari awal, tapi aku tidak tau apa-apa tentang keadaan disini, karena itu..untuk selanjutnya…bantu aku ya??..

Hyun Joo
(tersenyum lebar)Tentu..!!..

Chae Young membalas senyuman Hyun Joo, lalu mengalihkan matanya pada sinar matahari yang malu-malu menembus kelabunya awan yang bergerombol dilangit tengah hari itu.


Scene 3
EXT. PANTAI (tepi pantai)-siang

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Memoria]

Disaat yang sama, sinar matahari juga tampak enggan menyapa di pantai hari itu. Jae Hee menatap sambil memicingkan matanya ke arah sinar matahari, ia berdiri tidak jauh dari ujung riak-riak ombak kecil yang menyapu ke pantai menyentuh kedua telapak kakinya yang telanjang tanpa alas kaki.

Lalu beberapa saat kemudian pandangan matanya beralih pada batas lautan begitu jauh di depannya, hanya ada tatapan kosong di matanya, tapi sekilas namun terlihat dengan jelas, ada kesedihan tersirat disana, lalu kembali pada tatapan kosong dan dingin sebelumnya.


Scene 4
EXT. TROTOAR PINGGIR DAERAH PANTAI-sore

Jae Hee membuka pintu mobilnya, sejenak menatap pinggir pantai dari kejauhan. Jae Hee melihat jam tangannya yang menunjukkan hampir jam 4 sore, ia lalu duduk dan memasang kacamata hitamnya. Segera ia menyalakan mesin mobilnya.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Memoria]

Tidak lama, dengan tanpa memakai sabuk pengaman, Jae Hee membawa mobilnya melesat dengan kecepatan tinggi membelah di antara puluhan mobil lainnya.Tidak butuh lama sebelum kemudian beberapa mobil yang dilewatinya membunyikan klakson dengan ribut tanda memprotes prilaku lalu lintas Jae Hee yang ugal-ugalan.


Scene 5
EXT. BIS UMUM (didlm Bis)-sore

Chae Young tampak menikmati pemandangan lalu lintas padat di pusat kota Seoul, tiba-tiba di dengarnya telponnya berbunyi.

~~ (FX) bunyi dering ponsel

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,ends..~~Song Title :Memoria]


Chae Young merogoh ke dalam saku tasnya.

Chae Young
Ya Halo..?

~~ Chae Young, kau yakin tidak apa-apa..?? kau benar-benar pakai bis?..kau yakin tidak mau meminta org menjemputmu?..

Chae Young
Tidak apa-apa Hyun Joo..benar, aku sendiri yang ingin memakai bis, aku kan sudah bilang tadi, aku yang melarang mereka mengantar dan menjemputku..,lagipula aku tidak pernah suka hal seperti itu, nanti kalau sim ku sudah di urus, aku akan mengendarai sendiri mobilku..tapi rasanya naik bis juga bisa menyenangkan.. entahlah..kita lihat saja nanti..

Bis berhenti di lampu merah, perlahan mobil Jae Hee terlihat berhenti tepat di samping jendela bis Chae Young.

~~ tapi..apa kau masih ingat seluk beluk Seoul?..kau sudah lama..

Chae Young
Sudah..sudah....walaupun aku meninggalkan Seoul saat berumur 11 tahun, tapi ini tetap Seoul, setidaknya aku tidak merasa seperti di negeri orang..sudah, tidak perlu kuatir lagi..aku tutup ya, nanti sesampai di rumah aku hubungi kau lagi..

Chae Young menutup Hpnya lalu tersenyum sendiri sambil menggelengkan kepalanya.


Scene 6
EXT. TROTOAR JALAN-sore

Hyun Joo yang sambil berjalan di trotoar jalan, menutup hpnya sambil menggelengkan kepalanya.
Dari belakang bahunya terlihat segerombolan anak muda, mereka berbicara dengan suara keras, bahkan beberapa diantaranya tampak mabuk.
Hyun Joo melihat ke belakang, terusik oleh suara-suara keras mereka, lalu segera memalingkan kepalanya, dan berjalan lebih cepat, ketika matanya beradu dengan salah seorang pemuda diantara gerombolan itu.

Pemuda 1
Hey..(menepuk pemuda disebelahnya, sambil terus menatap Hyun Joo) gadis itu manis juga..

Pemuda 2 melihat ke arah pandangan mata Pemuda 1

Pemuda 2
Dia..??

Pemuda 1
(menepuk kepala pemuda 2 dr belakang) Buta ya..?? kau kira ada siapa lagi di sini?!?..

Pemuda 2 mengelus-elus kepalanya kesakitan.

Pemuda 2
Tapi kau tidak perlu memukulku kan..??

Beberapa pemuda lain yang bersama mereka tertawa geli.

Pemuda 1
Ayo..!!..(berjalan lebih dulu mendekati Hyun Joo)


Scene 7
EXT. BIS UMUM-sore

Chun Hyang kembali menatap pemandangan kota melalui jendela mobilnya. Matanya segera menemukan Jae Hee. Chun Hyang mengernyitkan mata menatap wajah Jae Hee yang memakai kacamata hitam.
Lampu lalu lintas berubah menjadi warna hijau. Bis bergerak, namun mobil Jae Hee bergerak kencang lebih dahulu disisinya, sebentar saja mobil sudah melesat di depannya. Chun Hyang termenung sejenak, seolah mengenali wajah Jae Hee. Tapi lalu mengangkat kedua bahunya sambil lalu, lalu sibuk kembali menikmati pemandangan kota.


Scene 8
EXT. MOBIL JAE HEE (di dalam)-sore

Jae Hee mengganti gigi perseneling ke tingkat yang lebih tinggi. Mobil melaju lebih kencang. Beberapa ratus meter di belakangnya terlihat bis yang di tumpangi Chun Hyang.
Lalu tiba-tiba mata Jae Hee terpaku pada sesuatu yang dilihatnya di sudut kanan jalan. Perlahan ia menurunkan kecepatan mobilnya. Sosok gadis yang di kenalnya, di kerubungi oleh beberapa pemuda yang tampak menggodanya. Gadis itu mencoba merebut sesuatu yang tampak seperti tas di tangan salah seorang pemuda itu.
Jae Hee memperhatikan mereka sejenak, lalu tiba-tiba tanpa ragu, ia membanting stirnya ke samping kanan dengan cepat.

~~(FX) Bunyi derit ban mobil


Scene 9
EXT. BIS (di dalam)-sore

Chun Hyang dan penumpang lainnya menjerit seketika ketika bis mendadak berhenti seketika.
Dahi Chun Hyang menabrak punggung belakang bangku di depannya.

Chun Hyang
aduh..!!(mengelus dahinya)
(berseru) Paman…kenapa tidak pelan-pelan??..

Supir Bis menoleh ke arahnya, dengan kesal

Supir Bis
Bagaimana bisa mengerem pelan-pelan..??
Kau lihat saja sendiri..!

Supir Bis menunjuk apa yang terjadi di depan Bis.
Chun Hyang melihat sebuah mobil yang tampaknya memotong jalan Bis yang ditumpangi Chun Hyang.

Supir Bis mengetuk kaca depannya

Supir Bis
Hey..!! minggirkan mobilmu..!!

Jae Hee keluar dari dalam mobil sambil membanting pintunya keras. Lalu melempar kacamata yang dipakainya ke dalam mobil.
Bola mata Chun Hyang membesar saat pemuda itu menoleh ke belakang memandang pada supir bis. Tatapan mata Jae Hee begitu dingin dan sepertinya teriakan supir bis tidak ada pengaruh apa-apa baginya.

Chun Hyang
(berbisik sendiri) dia kan yang tadi..

Dibelakang bis terdengar berkali-kali klakson dari beberapa mobil yang mengantri di belakang, beberapa mobil itu langsung membanting setir melewati bis.

Jae Hee tidak menghiraukan teriakan supir bis dan berjalan mendekati trotoar jalan. Chun Hyang melihatnya mendekati segerombolan pemuda.
Bola mata chun hyang kini makin membesar saat melihat sosok gadis ditengah-tengah kerumunan.

Chun Hyang
Hyun Joo..!


Scene 10
EXT. TROTOAR JALAN-sore

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,begins..~~Song Title :TKO]

Jae Hee mendekati salah seorang pemuda yang memegang tas gadis itu, lalu menepuk pundaknya. Pemuda itu menoleh menatapnya.

Hyun Joo
(mata berbinar) Kak Jae Hee…!

Pemuda 2
(kaget menatap Hyun Joo lalu beralih ke Jae Hee) Jae Hee dia bilang..??

Jae Hee tidak memperdulikan Hyun Joo, dan terus menatap tajam pemuda di depannya.

Pemuda 1
Mau apa kau..??

Jae Hee
(dingin) Kembalikan tas miliknya..

Pemuda 1 menatap Jae Hee dari ujung rambut hingga ujung kakinya


Pemuda 1
Kau kira siapa dirimu..??..jangan jadi sok pahlawan hah??..urus saja urusanmu sendiri..

Pemuda 1 menepis tangan Jae Hee dan mendorong bahunya, Jae Hee melirik tempat dimana Pemuda 1 menyentuh pundaknya dengan pandangan jijik dan marah. Lalu kembali menatap tajam pemuda 1. Pemuda-pemuda lain yang mengganggu Hyun Joo kini mengganti posisi mereka dan mengepung Jae Hee.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,..~~Song Title :TKO]


Scene 11
EXT. BIS (di dalam)-sore

Chun Hyang menganga melihat pemandangan di depannya, dibelakangnya para penonton menonton sambil ribut berkomentar.

Supir Bis
Mereka sedang apa??..

Penumpang 1(ibu setengah baya)
(panik) Apa lagi..?? mereka akan berkelahi!!..bagaimana ini?..

Penumpang 2 (ibu setengah baya)
(tidak habis pikir) Anak-anak sekarang memang begitu, ada masalah sedikit sudah main pukul, memang tidak bisa di atur..

Penumpang 1 menganguk-angguk setuju, sementara beberapa pelajar berseragam melongok keluar jendela sambil ribut berbicara dengan antutias, menunggu apa yang akan terjadi.


Scene 12
EXT. TROTOAR JALAN-sore

Pemuda 1
Lihat apa..??

Pemuda 1 mendorong kembali pundak Jae Hee

Jae Hee mundur selangkah karena dorongan Pemuda 1, wajah Jae Hee tampak sangat tidak senang, sementara pemuda-pemuda lain menyengir geli memperhatikannya.
Hyun Joo melihat seluruh kejadian dengan cemas. Jae Hee masih dgn tajam menatap kedua mata Pemuda 1

Pemuda 1
Aku kan tanya.. kau lihat apa?!?

Pemuda 1 kemudian bergerak berusaha meraih kerah Jae Hee. Lalu tanpa di duga, tiba-tiba Jae Hee menarik lengan Pemuda 1 yang menjulur kearahnya dengan tangan kirinya sebelum tangan Pemuda 1 itu bisa menyentuhnya, lalu dengan kasar membawanya mendekat, dan tanpa ragu lagi dengan tangan kanannya yang bebas, Jae Hee memukul wajah Pemuda 1.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,..~~Song Title :TKO]

~~ (FX) bunyi pukulan

Pemuda 1
(berteriak kesakitan) AA..!!!..

Begitu keras pukulannya, pelipis Pemuda 1 itu langsung mengucurkan darah segar.

Pemuda 1 terhuyung mundur karena pukulan Jae Hee, belum sempat ia sadar apa yang terjadi, dengan cepat Jae Hee menariknya kembali.

Jae Hee dengan cepat menarik rambut pemuda 1 yang meringis dan berteriak kesakitan kearahnya. Kedua tangan Jae Hee mengcengkram kepala pemuda 1 itu dengan kencang. Lalu dengan sekali hentakan, Jae Hee menghantamkan dengan keras kepala Pemuda 1 di tulang lututnya yang terangkat.

~~ (FX) bunyi hentakan keras

Pemuda 1
(kesakitan) Agh..!!!

Tidak selesai disitu Jae Hee mengangkat kepala pemuda 1 dan kembali mendaratkan tinjunya yang kedua di wajah Pemuda 1.

~~ (FX) bunyi pukulan

Pemuda 1
(berteriak kesakitan) AAA..!!!..

Pemuda 1 terhempas ke aspal jalan, darah terus mengalir dari dalam hidung dan pelipis Pemuda 1.


Scene 13
EXT. BIS (di dalam)-sore

Chun Hyang menutup mulutnya dengan kedua tangannya, tidak percaya dengan apa yang barusan di lihatnya.
Para penumpang ada yang menjerit ngeri di belakangnya, tapi ada juga yang berseru, memberi semangat melalui jendela bis yang terbuka.
Chun Hyang menghampiri pintu bis dengan tergesa.

Chun Hyang
(cemas) Paman!..tolong buka pintunya..! disitu ada teman saya Paman..! cepat buka!

Supir Bis memandanginya sambil melotot.

Supir Bis
(galak) Kau ini gila ya..?? kau tidak lihat disitu ada perkelahian?? Kau bisa terluka!..kau piker aku akan membiarkanmu ke sana??… jangan macam-macam..! dasar anak muda!!

Chun Hyang menatap Supir bis dengan kesal bukan main. Lalu kembali memperhatikan Hyun Joo dari jendela depan bis dengan cemas.


Scene 14
EXT. TROTOAR JALAN-sore

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,..~~Song Title :TKO]

Terdengar suara-suara pukulan bertubi-tubi dan erangan kesakitan

Hyun Joo
(ketakutan) A…!!,kak Jae Hee…sudah..hentikan!

Pemuda 2
Dia sudah gila..!!

Pemuda lain mundur beberapa langkah, tampak ketakutan melihat perbuatan Jae Hee yang dilakukan seolah ia sudah hilang kesadarannya.

Jae Hee menghampiri pemuda yang mengerang kesakitan dengan kebencian yang tersirat dengan amat jelas di matanya. Jae hee berdiri tepat di depan pemuda 1 yang kini hampir sebagian mukanya basah oleh darah.
Jae Hee memperhatikannya sejenak dengan napas tersengal, lalu tanpa ampun Jae Hee menendang perut pemuda 1, lalu dengan cepat disambung dengan tendangan kedua tepat di rusuk pemuda 1 itu.

~~ (FX) bunyi tendangan

Jae Hee
KAU..!!

Jae Hee menendang kembali perut pemuda 1

~~ (FX) bunyi tendangan

Pemuda 1
Aghh….!!!!…

Pemuda 1 melindungi perutnya dari serangan Jae Hee dengan kedua tangan yang dilipatnya di depan perut.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,..~~Song Title :TKO]


Jae Hee tidak perduli dengan mimik kesakitan Pemuda 1 yang tergolek di bawahnya, ia kembali menendang perutnya.

~~ (FX) bunyi tendangan

Jae Hee
INGIN..!

Hyun Joo menutup matanya dengan kedua tangannya, sambil menangis ketakutan.

Jae Hee
(kembali menendang) TAU..!

~~ (FX) bunyi tendangan

Pemuda 2 menoleh pada teman-temannya yang lain

Pemuda 2
(cemas dan takut) Kita harus bagaimana..??

Pemuda lain mundur semakin menjauh, tapi belum meninggalkan tempat itu.
Mereka hanya menatap pemuda 2 lalu kembali menatap pemuda 1 dengan kengerian diwajah mereka.

Jae Hee
Kenapa aku memandangmu?! …HAH..?!?!??, INGIN TAU?!!…

Lagi-lagi Jae Hee menendang rusuk pemuda 1 dengan sekuat tenaga.

Pemuda 1 memejamkan mata sambil menahan sakit

Pemuda 1
(meringis kesakitan) Uughhh….!!..

Jae Hee membungkuk, lalu meraih kerah baju Pemuda 1, memaksanya berdiri. Pemuda 1 mengerang kesakitan seraya berdiri dengan susah payah, terseret oleh cengkraman tangan Jae Hee.


~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,..~~Song Title :TKO]

Jae Hee menyeretnya kembali ke trotoar. Hyun Joo mundur beberapa langkah menjauh, begitu juga teman-teman Pemuda 1.
Dengan kedua tangannya masih mencengkram dengan erat kerah leher baju Pemuda 1, Jae Hee mendekat dan berbisik di sisi telinganya.

Jae Hee
(dengan napas tersengal) Kau tau..?? aku sebenarnya tidak suka memandangmu.., kau adalah sampah bagiku…kau tau??..sampah!!…

Jae Hee lalu menatap kedua mata Pemuda 1 lekat-lekat

Jae Hee
(dingin) Jangan pernah kau biarkan aku melihatmu lagi..!!, bahkan jangan biarkan aku mencium aroma sampahmu itu!.. bila kau mengganggunya itu berarti kau menggangguku, dan kalau itu sampai terjadi lagi...., maka keberuntunganmu hanya sampai disini.., kau paham..?!?..

Pemuda 1 menatap ketakutan dibalik darah yang terus mengucur dari pelipis matanya.. Pemuda 1 tampak tersedak oleh darahnya sendiri, sebelum kemudian dengan bergetar mengangguk mengiyakan.
Jae Hee melirik cepat teman-teman Pemuda 1 dari balik bahu Pemuda 1.
Teman-teman pemuda 1 langsung tersentak kaget seketika dan mundur selangkah ke belakang, seolah bersiap untuk lari menyelamatkan nyawa mereka sendiri.

Jae Hee
(berseru) Kalian dengar apa barusan aku katakan padanya..??! HAH..??!

Teman-teman pemuda 1 mengangguk cepat

Jae Hee
(berseru) Itu berlaku juga untuk kalian semua..!!, jangan lupakan itu..!!

Jae Hee menatap sejenak pemuda 1, memperingatkannya dengan bahasa isyarat matanya yang tajam. Lalu dengan sekali gerakan, Jae Hee menyentakkan tangannya sambil mendorong dengan keras, tubuh Pemuda 1 ke arah teman-temannya.

Teman-teman pemuda 1 langsung menangkap tubuh lunglai pemuda 1 yang tampak hampir pingsan, lalu bersama-sama membawanya menjauh, sambil sesekali melihat ke arah Jae Hee, mengawasinya sewaktu-waktu mereka harus mengambil langkah cepat untuk menghindarinya.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,fading away/ends..~~Song Title :TKO]


Scene 15
EXT. TROTOAR (disamping bis)-sore

Segera sesampainya gerombolan pemuda itu di samping bis, para pelajar menyorakinya dan meledek mereka dengan seruan-seruan dari dalam jendela bis yang terbuka.
Chun Hyang memperhatikan mereka saat mereka melewati bis yang ditumpanginya. Ia melihat Pemuda 1 tampak terluka cukup parah di muka dan beberapa bagian tubuhnya.


Scene 16
EXT. TROTOAR (tempat Jae Hee memukul pemuda 1)

Jae Hee memandang gerombolan pemuda itu menjauh sambil mengatur napasnya yang memburu karena emosi yang meluap. Lalu Jae Hee menoleh dan memandang Hyun Joo.

Hyun Joo balas memandangnya takut-takut

Hyun Joo
Kak Jae Hee…maaf aku..

Jae Hee tidak menghiraukan Hyun Joo dan berjalan ke arah jalan aspal tempat tadi pemuda 1 terjerembab oleh pukulannya. Jae Hee mengambil tas Hyun Joo yang terjatuh dan kembali menghampiri Hyun Joo yang masih terus memandanginya takut-takut.


Scene 17
EXT. BIS (dalam bis)-sore
Chun Hyang memandang saat Jae Hee kembali mendekati Hyun Joo dari kejauhan dengan berdebar-debar, sangat cemas.

Chun Hyang
Hyun Joo…!!

Lalu seperti teringat sesuatu, Chun Hyang merogoh ke dalam tasnya.


Scene 18
EXT. TROTOAR-sore

Jae Hee berhenti tepat di depan Hyun Joo. Tatapan matanya berubah lebih lunak, walaupun tetap terkesan dingin.

Jae Hee
(jengkel) Apa yang kau lakukan seorang diri..? kenapa Gong Yo tidak bersamamu?

Hyun Joo menunduk serba salah

Hyun Joo
Kak Gong Yo..uhmm..itu karena..uhmm..

~~(FX) bunyi ponsel berdering

Hyun Joo tersentak karena kaget.
Jae hee melirik saku jaket Hyun Joo. Tangannya menengadah.

Jae Hee
Berikan..

Hyun Joo
(tidak mengerti) Hah..??

Jae Hee
(menarik napas panjang) Itu pasti Gong Yo kan? Berikan.., cepat..!

Hyun Joo tampak ragu tapi kemudian ia merogoh saku jaketnya dan memberikan Hpnya pada Jae Hee. Jae Hee langsung meraihnya dan membuka flip HP Hyun Joo

Jae Hee
Hallo..

~~ Chae Young
HEH!!!..

Jae Hee merengutkan dahinya terkejut saat didengarnya suara wanita di ujung telp meneriakinya.


Scene 19
EXT. TROTOAR-sore

(CLOSE UP)
Jae Hee melirik Hyun Joo sekilas, Hyun Joo masih terlihat sesegukan menahan sisa-sisa tangisnya, lalu Jae Hee mengalihkan pandangannya ke arah lain, sambil menarik nafas.

Jae Hee
Siapa ini..? apa kau tidak tau cara menyapa yang benar di telp?

~~ Chae Young
Kau kira aku masih punya waktu untuk itu?!..Hey! aku peringatkan..menjauh dari temanku!!…Sekarang..!!..

Jae Hee tertegun sejenak dgn apa yg didengarnya, lalu menoleh menatap Hyun Joo, seolah ingin menanyakan sesuatu, tapi melihat keadaaan Hyun Joo, Jae Hee kemudian mengurungkan niatnya.
Hyun Joo balas menatapnya kebingungan, sambil mengusap pipinya sendiri, berusaha menghapus sisa air matanya.

Jae Hee yang tidak tampak mencemaskan keadaan Hyun Joo yang terlihat sedikit shock, kini menatap dengan teliti sekelilingnya, tanpa banyak menggerakkan kepalanya, hanya bola matanya yang bergerak hingga ke sudut matanya, tetap awas mengawasi.
Ia tidak tau siapa yang menelpon, tidak perduli laki-laki atau perempuan, bisa saja teman dari orang-orang yang mengganggu Hyun Joo barusan.

Jae Hee
(dingin) Kau dimana?


Scene 20
EXT. BIS (di dalam)-sore

Chae Young masih berdiri di dalam bis, tangan kanannya memegang erat tiang penyangga besi, tepat disamping kursi supir bis. Sementara tangannya yang lain menempelkan ponsel sangat dekat sehingga seolah menyatu dengan telinganya. Matanya tidak berkedip, tampak geram memandang Jae Hee yang berada beberapa puluh meter di depannya.

Supir bis dan beberapa penumpang mengamatinya, kelihatannya mereka mendengarkan pembicaraan Chae Young dengan Jae Hee sedari tadi.

Chae Young
(galak) Disini..! di dalam bis, di belakangmu..!!
kau tau..?? ada banyak pelajar dengan badan besar di dalam bis ini…!

Serentak beberapa pelajar laki-laki menolehkan kepala mereka memandangi Chae Young, jelas mrk tahu Chae Young sedang membicarakan mereka

Beberapa dari mereka kemudian menatap satu sama lain, saling memaksakan pendapat dengan lirikan mata, bahwa yang lain lebih besar dari diri mereka masing-masing.

Chae Young
Kalau kau berani macam-macam dengan temanku, aku bisa menyuruh mereka turun dan memukulimu!!...aku tidak main-main!! jumlah mereka tidak sedikit!..

Para pelajar laki-laki tadi seperti membeku ditempatnya, terkejut menatap kembali pada Chae Young, bola mata mereka melebar, mulut setengah terbuka dan mimik memelas ketakutan. Tidak percaya dengan apa yang barusan mereka dengar.

Pelajar 1
(panik,menunjuk Chae Young) Ap…app…Apa dia bilang??..apa dia sudah gi..gila..? kenapa tidak dia saja yang turun..??

Pelajar 2
(berseru) Benar..! hey..! kenapa harus kami??..

Beberapa pelajar di belakangnya, dengan mimik memelas yang hampir serupa satu sama lainnya, langsung mengangguk menyetujui.

Tiba-tiba seseorang pelajar perempuan (pelajar 3) disamping Pelajar 1 memukul keras kepala Pelajar 1 dengan sebuah buku tebal ditangannya.

Pelajar 1
(meringis) Adughhhhhh…sakiiit! ..iya aku tau…aku tau…

Pelajar 1 memelas sambil melirik Pelajar 3 takut-takut

Pelajar 1
(membela diri) tapi.. pria itukan seram sekali..

Pelajar 3/perempuan dengan membelalak-kan mata, mengancam hendak memukul lagi Pelajar 1.
Seketika Pelajar 1 mengernyitkan mata menatap Pelajar 3 diantara kedua lengannya yang melindungi muka dan kepalanya

Pelajar 1
(pasrah bercampur takut) iya..! aku tahu..aku tahu..!

Pelajar 3 /perempuan
(berbisik kesal) dasar pengecut..!, berani katakan itu lagi ..aku tidak akan memperdulikanmu lagi..kau mengerti..??

Pelajar 1
(pasrah) aku tahu…

Pelajar 2
(meledek,berbisik) hey..jadi sekarang kau sudah tunduk padanya..? aaishh..seperti tidak ada gadis lain saja..

Pelajar 1 mengerlingkan mata jengkel pada Pelajar 2, tapi ia tidak berkata apa-apa lagi.

Chae Young melirik sebal pada pelajar 1 dengan sebelah matanya, sambil mencibirkan mulutnya.


Scene 21
EXT. TROTOAR-sore

(SLOW MOTION) Jae Hee dengan tanpa terburu-buru, seolah dia malas melakukannya, perlahan menoleh ke arah bis umum yang berhenti atau lebih tepatnya terpaksa berhenti di belakang mobilnya.

Eps. 1, Scene 22-49

Scene 22
EXT. BIS (di dalam)-sore

(SLOW MOTION)
Chae Young kembali mengalihkan pandangannya ke arah Jae Hee.

Pandangan Jae Hee dan Chae Young bertemu.

(SLOW MOTION)
Jae Hee dan Chae Young saling memandang

Jae Hee menatap tajam Chae Young tanpa ekspresi. Sementara Chae Young, entah mengapa perlahan ekspresinya berubah, tidak lagi geram, apapun itu yg ia rasakan, membuatnya hanya bisa tertegun menyadari tatapan Jae Hee padanya.


Scene 23
EXT. TROTOAR-sore

Jae Hee masih memegangi ponsel Hyun Joo, terus memandangi Chae Young. Mereka terpisah beberapa puluh meter, tapi entah mengapa, dari mimiknya Jae Hee bisa merasakan maksud tatapan Chae Young padanya.
Jae Hee memalingkan kepalanya dengan perasaan jengah, menghindari tatapan Chae Young.

Jae Hee terdiam sejenak lalu melihat tulisan identitas penelpon yang tertera di layar ponsel Hyun Joo.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, begins ..~~Song Title :Unknown]

(CLOSE UP) tulisan di layar ponsel Hyun Joo… Song Chae Young

Jae Hee
(tertegun, Jae Hee berbicara sendiri, nyaris berbisik) Song…Song Chae Young....

Jae berusaha mengingat sesuatu

CUT BACK TO


Scene 24
EXT. BIS (didalam Bis)-sore

Chae Young tertegun sendiri, tidak mengerti dengan apa yang baru dirasakannya. Tatapan Jae Hee bukan sesuatu yang asing baginya.


Scene 25
EXT. TROTOAR-sore

Hyun Joo sudah berhasil menguasai keterkejutannya dengan kejadian yang menimpanya barusan, tiba-tiba menyadari perubahan diwajah Jae Hee, lalu dengan penasaran melihat ke arah bis, mencoba mencari-cari apa yang di lihat Jae Hee barusan.

Tiba-tiba perhatian Hyun Joo teralihkan oleh suara Jae Hee

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,..~~Song Title :Unknown]

Jae Hee
(berbicara di ponsel dengan suara yang dibuat setenang mungkin) dengar baik-baik…, aku tidak tau siapa kau..,dan aku tidak perlu tau.., itu bukan masalah bagiku..tapi sebaliknya dengan dirimu..kau sama sekali tidak tau apa-apa, jadi jangan sok pintar dan jangan sembarangan bicara..!..kau mengerti..??

Sehabis bicara, Jae Hee langsung menutup ponsel Hyun Joo, tanpa menunggu reaksi dari Chae Young.


Scene 26
EXT. BIS ( di dalam Bis)-sore

Chae Young dengan mulut menganga lebar tidak percaya, menatap secara bergantian ponselnya yang hubungannya baru saja diputus secara sepihak dan Jae Hee dari kejauhan.
Chae Young dengan cepat menggeser tubuh lebih dekat ke kaca jendela depan bis dan mengetuk-ngetuk nya keras dengan tangannya yang mengepal.

Chae Young
(teriak keras) HEY..!! KAU...!!, JANGAN DEKATI DIA..!! HEYY..!!

Supir Bis membelalakkan matanya, lalu tangannya menarik lengan Chae Young

Supir Bis
Heh! Apa yang kau lakukan..?!? kau mau memecahkan kaca bis ku ya??

Chae Young tidak mengindahkannya

Chae Young
(teriak lebih keras, sambil melepaskan diri dari tarikan tangan supir bis) HYUN JOO..!!!..CEPAT LARI…!! HYUN JOO..!!!!..

Chae Young menoleh pada supir Bis, lalu berbalik mencengkram kencang lengan Supir Bis, sementara Supir Bis dengan mata membelalak terkejut, tampak tidak siap menghadapi Chae Young yang tiba-tiba menatapnya lekat-lekat dengan penuh pengharapan.

Chae Young
(panik) Pak..! kau harus menolong temanku…yah..?? kau mau kan..??

Supir Bis
Apa kau bilang..?? kau mau aku apa?..Ck..kau ini memang aneh..! kau tidak lihat anak muda yang besar tadi saja tidak mampu membalasnya, lalu aku ini bisa apa..??

Supir Bis menepis tangan Chae Young, dan mencoba tidak mengacuhkan ekspresi Chae Young yang mengiba memandangnya.


Scene 27
EXT. TROTOAR-sore

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Unknown]

Jae Hee mendekati Hyun Joo lalu memberikan ponselnya kembali, juga tasnya.

Hyun Joo
Kak..tadi siapa? Apa Kak Gong Yo yang menelpon?..Kak…

Lalu tanpa berkata apa-apa, Jae Hee membalikkan badannya dan berjalan menuju mobil.
Hyun Joo dengan bingung hanya memandang Jae Hee yang menjauh.
Jae Hee menghentikan langkahnya setalah beberapa langkah. Lalu menoleh pada Hyun Joo.

Jae Hee
(memandang dengan galak) Apa yang kau lakukan disitu..?? kau menunggu berandalan itu kembali dan menggodamu lagi??

Hyun Joo
(sedikit bingung dan takut-takut) Ha..? bukan begitu.. aku..

Jae Hee mengalihkan pandangannya dan menarik nafas panjang sambil memejamkan matanya rapat-rapat.
Saat matanya kembali membuka, Jae Hee berusaha menenangkan dirinya sebelum kembali menatap Hyun Joo, kali ini ia berusaha keras untuk tidak terlihat segalak tadi.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,..~~Song Title :Unknown]


Jae Hee
Masuklah ke mobil..aku antar kau pulang..

Hyun Joo
(mengangguk walaupun sedikit ragu) oohng..baiklah..

Jae Hee kembali berjalan menuju mobilnya, semakin dekat dengan mobilnya, maka semakin keras pula terdengar teriakan dan ketukan keras Chae Young melalui kaca Bis.
Jae Hee tidak memperdulikan suara-suara itu dan terus berjalan.

Hyun Joo yang berjalan di belakang Jae Hee, mau tidak mau mencari asal suara itu. Hyun Joo melihat wajah panik Chae Young,
Melihat wajah Chae Young membuat Hyun Joo terkejut sekaligus senang.

Hyun Joo
(tersenyum sambil melambaikan tangannya) Chae Young..!!..


Scene 28
EXT. Bis (didalam)-sore

Chae Young seketika berhenti mengetuk kaca, matanya menatap bingung pada Hyun Joo. Hyun Joo tidak ketakutan, ia malah tersenyum lebar.
Chae Young menatap Hyun Joo lalu menatap Jae Hee yang kini sedang mengitari mobilnya, membuka pintu mobil dan duduk di dalamnya, lalu menatap Hyun Joo lagi.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Unknown]

Chae Young
Ini…

Supir Bis tertawa terkekeh melihat mimik muka Chae Young, sementara Hyun Joo masih melambaikan tangan dengan senyum lebarnya di depan Bis.

Supir Bis
(berlagak pintar) Dari awal aku sudah menduganya..pria itu tidak mungkin mau menyakiti gadis itu.., kau ini..
Hey!..gadis itu temanmu kan??..masa kau tidak tau siapa pria itu?.. dia itu pasti pacarnya!

Chae Young
Aku..


Scene 29
EXT. JALAN RAYA (didepan Bis)-sore

Hyun Joo hendak bergerak ingin menghampiri pintu bis.


Scene 30
EXT. JALAN RAYA (didalam mobil Jae Hee)-sore

Didalam mobilnya, Jae Hee merebahkan punggungnya di kursi kemudi sambil menghela nafas panjang. Lalu kepalanya bergerak sedikit tanpa menoleh sepenuhnya ke arah sampingnya.

Jae Hee
(berseru tidak sabar) Hyun Joo..!!, cepat masuk..!

CUT BACK TO


Scene 31
EXT. JALAN RAYA (didepan bis)-sore

Hyun Joo menghentikan langkahnya terkejut dengan seruan Jae Hee
Hyun Joo melirik dengan ekor matanya ke arah mobil Jae Hee. Lalu menatap Chae Young di dalam bis.

Hyun Joo membuat bahasa tubuh dengan menunjuk mobil Jae Hee dan mengangkat kedua bahunya, berusaha memberitahu Chae Young kalau ia tidak ada pilihan, dan harus pergi sekarang dengan Jae Hee. Sembari melakukan itu, Hyun Joo mundur selangkah demi selangkah ke arah mobil Jae Hee.


Scene 32
EXT. JALAN RAYA (di dalam mobil Jae Hee)-sore

Hyun Joo masuk dan duduk di dalam mobil, menatap Jae Hee sejenak dengan perasaan tidak enak, sementara Jae Hee sudah menyembunyikan sorotan matanya dibalik kacamata hitamnya.
Jae Hee memberikannya waktu sesaat untuk Hyun Joo agar sempat menutup pintu dan memakai sabuk pengaman, lalu tanpa bicara apa-apa lagi, Jae Hee langsung mengganti gigi persenelingnya dan menekan gasnya.

Mobil Jae Hee melesat meninggalkan bekas ban mobil di pinggir jalan, akibat manuver dengan rem tangan yang dipaksakan.


Scene 33
EXT. BIS (didalam bis)-sore

Chae Young menatap bayangan mobil Jae Hee yang kian mengecil menjauhinya.

Chae Young
(bergumam heran) Pacar…?

Wanita muda
Hey..sampai kapan kita mau disini..?? aku sedang terburu-buru…!

Seketika suasana yang semula hening, mendadak berubah menjadi riuh oleh suara yang saling menyahut. Ada yang berteriak meminta supir bis segera meninggalkan tempat itu, ada yang tidak perduli dan asik membicarakan kejadian barusan.

Para pelajar laki-laki/ perempuan
Iya Paman..ayo kita pergi..

Beberapa penumpang
(serempak) Iya..!

Supir Bis memandang Chae Young yang masih berdiri disampingnya.

Supir Bis
(kesal) Hey nona.., kau mau apa lagi..??pertunjukan sudah selesai, temanmu sudah pergi…
sekarang lebih baik kau duduk, atau kau akan jatuh terjengkang saat aku menggerakkan bis ini..ha?

Chae Young masih terdiam

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Unknown]

Supir Bis mulai terganggu karenanya

Supir Bis
(berseru keras) Hey nona..!!

Chae Young terhenyak di tempatnya

Chae Young
(kaget) Ha..? oo…baiklah..maaf..

Chae Young bergerak menuju kursi kosong yang di dudukinya tadi, lalu sembari menyandarkan punggungnya pada kursi, Chae Young menutup matanya dan menghela napas kesal, memikirkan betapa konyolnya apa yang ia lakukan tadi.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, fading away ..~~Song Title :Unknown]


Scene 34
EXT. JALAN RAYA (di dalam mobil Jae Hee)-sore

Jae Hee menyetir dalam diam,
Hyun Joo sesekali memperhatikannya. Lalu pandangan Hyun Joo terpaku pada tangan Jae Hee yang tampak berlumur darah.

Hyun Joo
Kak! ..tanganmu terluka??

Hyun Joo merentangkan tangannya hendak meraih tangan Jae Hee, tapi Jae Hee secara reflek menarik tangannya sebelum Hyun Joo sempat menyentuhnya.
Hyun Joo tertegun kecewa memandangnya

Jae Hee menyeringai sinis melihat bercak darah di pergelangan tangannya

Jae Hee
(tanpa ekspresi) Bukan darahku..kau tidak perlu kuatir..

Hyun Joo mencari-cari sesuatu di dalam mobil Jae hee

Jae Hee
Cari apa?

Hyun Joo
Kak..kenapa kau tidak pernah ada sekotak tissue di mobilmu? hal semacam itu semestinya kau punya..

Jae Hee
Hal yang semestinya ada..bukan berarti harus ada kan?..

Hyun Joo memandangnya heran tanpa berkata apa-apa, lalu seperti menyerah menebak apa maksud dibalik perkataan itu, sesaat kemudian Hyun Joo sudah sibuk mencari-cari lagi, tapi kali ini ia mencari ke dalam tasnya.

Hyun Joo tersenyum sambil mengeluarkan kemasan tissue kecil dr dalam tasnya.

Hyun Joo
Aku masih ada..
Sini ..biar aku bersihkan..

Hyun Joo yang sudah mengeluarkan beberapa lembar tissue dari dalam kemasan kecil itu, dan hendak membantu membersihkan tangan Jae Hee dari darah, harus kecewa sekali lagi, karena lagi-lagi Jae Hee lebih cepat darinya.

Jae Hee menyambar tissue dari tangan Hyun Joo dan mengusapkannya di tangannya yang terkena cipratan darah yang mulai mengering.

Hyun Joo memperhatikannya dengan kesal. Jae Hee menyadarinya dan tersenyum sekilas, senyuman yang bahkan tidak mirip senyuman, karena terlalu cepat dan lebih mirip seringaian.

Jae Hee
Sudah..jangan berikan ekspresi wajah seperti itu, ..begini lebih cepat, aku bisa melakukannya sambil menyetir dan tanganmu tidak perlu kotor oleh darah orang yang tidak berguna tadi..

Hyun Joo masih menatapnya, hanya kini lebih terlihat seperti merajuk.

Jae Hee
Haaacctthhiiii….!!!..
Akhh..dasar..!

Jae Hee mengusap hidungnya sekilas dengan salah satu tissue yang masih bersih di tangannya

Jae Hee membuka kacamata hitamnya dan melemparkannya ke kursi belakang
Hyun Joo memandangnya cemas

Hyun Joo
Kak..kau pasti tadi ke pantai..iya kan??

Jae Hee hanya diam, tapi bola matanya yang tadinya focus mendadak bergerak tanpa arah, cukup sebagai bukti bahwa kata-kata Hyun Joo telah membuyarkan konsentrasi menyetirnya.
Jae Hee mendehem sekilas.

Hyun Joo
(penasaran) Iya kan..?? betul kan?
(kesal) apa Kakak tidak tahu..?, Akhir-akhir ini cuaca cepat berubah, di pantai tadi pasti anginnya kencang sekali..

Hyun Joo memperhatikan baju yang dikenakan Jae Hee.
Jae Hee memakai double T-shirt, T-shirt putih yang dipadu dengan T-shirt lengan panjang berwarna biru langit, terlihat nyaman menutupi tubuh bagian atasnya, namun cukup tipis karena siapapun yang melihatnya pasti akan melihat juga lekukan otot dada Jae Hee dibalik baju itu.

Hyun Joo
(heran) Kakak cuman memakai t-shirt tipis ini saja..?? tidak bawa jaket..??
Nanti kakak bisa kena masuk angin..!

Jae Hee melirik Hyun Joo sekilas, lalu memutuskan untuk mengalihkan perhatian Hyun Joo

Jae Hee
Tenang saja, aku membawa jaket.. tapi lupakan itu..sebenarnya kau kenapa hari ini? Aku heran melihatmu tanpa Gong Yo..memangnya dia tidak kuliah hari ini??
Kau tadi dari sana kan? Apa Gong Yo tidak menunggumu?

Hyun Joo cemberut mendengarnya

Hyun Joo
(merengut) Memangnya Kak Gong Yo itu pengawalku?

Jae Hee menyeringai mendengar protes Hyun Joo

Jae Hee
Bukan begitu..hanya saja kalau ada dia, kau lebih aman,..kalau kau tersesat lagi.. seperti awal-awal kau kuliah di Seoul ..bagaimana? kau tau berapa kali ayahmu menelponku waktu itu? ..
(melengos)saat itu aku rasa ayahmu setiap saat bisa terkena serangan jantung..

Hyun Joo
(mencibir, merajuk) itu kan dulu..sekarang aku sudah lebih berani sendirian..

Jae Hee diam sesaat sambil menggelengkan kepalanya tidak habis pikir

Jae Hee
(ketus) Justru itu yang membuatku pusing, aku benar-benar tidak mengerti..kenapa selalu saja ada yang ingin menganggumu kalau kau sendirian di jalan? Kau ini punya magnet yang menarik pria-pria berandalan atau bagaimana?

Hyun Joo mengerutkan bibirnya, dua alis matanya berkerut nyaris menjadi satu

Hyun Joo
(tersinggung)Apa..?

Jae Hee meliriknya lagi sekilas, menyadari kekesalan di nada bicara Hyun Joo

Jae Hee
Maaf..aku hanya asal bicara..
lupakan saja..

Hyun Joo
(menggerutu) Hal yang sudah di ucapkan..mana bisa dilupakan begitu saja..?? memangnya maksud kakak aku ini perempuan macam apa..

Jae Hee menghela napas, sejenak melirik Hyun Joo di sampingnya.

Jae Hee
Aku hanya merasa kau ini hanya terlalu polos, .bisa juga terlalu manis, jadi bajingan-bajingan itu tidak tahan untuk tidak menggodamu..

Sebuah senyum langsung mengembang di wajah Hyun Joo
Hyun Joo senang dengan perkataan Jae Hee yang di anggapnya sebuah pujian.

Hyun Joo
(menahan senyum kegirangan) hmm..benar..??

Jae Hee
(sambil lalu) Benar apa..?

Hyun Joo mengerutkan lagi bibirnya, menyangka Jae Hee menggodanya

Hyun Joo
Apa lagi..?..jelas saja yang tadi..

Jae Hee
Yang tadi apa..??

Hyun Joo
(tersipu)Hmm..aku..
(terdiam sesaat) hmm..apa benar aku..aku ini manis..?

tiba-tiba Jae Hee mengerem mendadak
Hyun Joo terkejut, tidak siap, tapi ia masih sempat berpegangan pada dashboard

Hyun Joo
(kaget) A..!

Jae Hee
(jengkel) Dasar Kurang ajar..!!

Jae Hee dengan marah menekan klakson mobilnya beberapa kali

~~FX(SOUND EFFECT) bunyi klakson


Scene 35
EXT. JALAN RAYA (didepan mobil Jae Hee)-sore

Sebuah mobil dari arah samping Jae Hee, memotong jalan yang dilaluinya. Tampaknya sepasang kekasih yang sedang bertengkar, yang pria meminta wanita disampingnya untuk diam, sebelum kemudian menoleh pada Jae Hee, lalu menganggukkan kepala dengan sopan meminta maaf pada Jae Hee.

(INSERT)
Hyun Joo memandang pengemudi itu tidak kalah kesalnya dengan Jae Hee


Scene 36
EXT. JALAN RAYA (di dalam mobil Jae Hee)-sore

Jae Hee menghela napas kesal sambil merebahkan punggungnya di kursi pengemudi. Lalu sesaat kemudian ia memasukkan gigi persenelingnya dan mulai kembali mengemudi.

Jae Hee menoleh sekilas pada Hyun Joo

Jae Hee
Tadi kau bilang apa..? bukannya tadi kau menanyakan sesuatu..?

Hyun Joo hanya memandang Jae Hee dengan sebal, dan kali ini Hyun Joo yang menghela napas panjangnya

Hyun Joo
(ketus) Sudahlah …lupakan..!

Hyun Joo membuang pandangannya ke luar jendela disebelahnya sambil merengut, lalu melepas syal yang dipakainya dengan jengkel.

Jae Hee memutuskan untuk mengacuhkan Hyun Joo yang sedang kesal padanya, diam-diam Jae Hee merasa lega mobil tadi memotong jalannya dengan tiba-tiba.
Jae Hee menyadari apa yang Hyun Joo ingin tanyakan, hanya saja.. ia tidak yakin ia sendiri ingin Hyun Joo mendapatkan jawabannya.


Scene 37
EXT. JALAN PERUMAHAN (didepan rumah Hyun Joo)-sore jelang malam

Mobil Jae Hee muncul di pojok pertigaan jalan, hari sudah hampir gelap, matahari hanya menyisakan warna orange tua di ujung senja itu.
Mobil Jae Hee berhenti disebuah pintu rumah.


Scene 38
EXT. JALAN PERUMAHAN (didepan rumah Hyun Joo, di dalam mobil Jae Hee)-sore jelang malam

Jae Hee
Sudah sampai, masuklah..

Hyun Joo memandangnya jae hee sejenak, yang tampak santai bersandar dikursinya, mata Jae Hee tampak sesekali memandang ke spion mobil.
Jae Hee mimijit keningnya sendiri, seperti lelah karena sesuatu.
Hyun Joo seperti enggan mengikuti kata-kata Jae Hee, tapi ia akhirnya beranjak juga hendak membuka pintu mobil.

Jae Hee
(memanggil) Hyun Joo..

Hyun Joo memalingkan kepalanya cepat dengan mimik lega, itu yang diharapkannya semenjak tadi.


Hyun Joo
(semangat) Iya..?

Jae Hee menoleh pada Hyun Joo

Jae Hee
(menatap Hyun Joo dengan sangsi) Kau yakin tidak mau Gong Yoo menemanimu lagi..? kau tidak akan tersesat? Kau pun iya, sekarang kau sudah tau apa yang harus kau lakukan?

Hyun Joo menghela napas sambil tersenyum

Hyun Joo
(menghela napas) Kak…sudah hampir setahun ini aku tinggal di Seoul..?, kakak sudah tanyakan hal ini berapa kali?, berapa banyakpun aku menjawab tidak apa-apa, besoknya Kak Gong Yoo akan tetap muncul di depan pintu rumah, dengan atau tanpa kau suruh, mengantarku kemana saja.., tanpa kakak suruh saja, aku sudah begitu susah memintanya pulang, apalagi kalau kakak yang menyuruhnya..lalu kapan aku bisa mengurus diriku sendiri..?

Jae Hee menyeringai sekilas

Jae Hee
Aku begitu ya?

Hyun Joo
(mengangguk cepat) Iya..!

Jae Hee
Baiklah..tapi aku tidak bisa menjamin tentang Gong Yoo..
Dia lebih mencemaskanmu daripada aku..

Hyun Joo
(heran) E..??

Hyun Joo menatap Jae Hee dengan bingung.


Scene 39
INT. Kamar Hyun Joo-malam

Hyun Joo sedang asik memilih baju dari dalam lemari pakaiannya yang terbuka lebar, sambil bersenandung, ketika dering ponsel mengalihkan perhatiannya.

~~(FX) dering ponsel

Hyun Joo mengangkat ponselnya yang ia letakkan di meja rias

Hyun Joo
Halo..?

~~ Gong Yo
(cemas) Hyun Joo..! Kau tidak apa-apa kan?

Hyun Joo tertegun sejenak

Hyun Joo
Kak Gong Yo??

~~ Gong Yo
(tidak sabar) tentu saja, siapa lagi..? Kak Jae Hee baru saja menceritakan padaku..
kau benar tidak apa-apa?

Hyun Joo
(menyeringai) tidak apa-apa…

~~ Gong Yo
sungguh??

Hyun Joo
Buat apa aku berbohong..? benar..aku tidak apa-apa..

~~ Gong Yo
(lega) baiklah.., tapi kenapa kau tidak memintaku untuk menjemputmu? Lebih baik kau jangan pergi sendiri lagi..kalau mau ke kampus, telp aku..aku akan menjemputmu..

Hyun Joo kesal mendengarnya

Hyun Joo
Tidak usah Kak..aku bisa pergi sendiri.., kan tidak setiap kali aku di ganggu..lagipula kejadian kemarin di subway hanya kebetulan saja..benar hanya kebetulan.., aku kan tidak sengaja menyenggol pria itu..

~~Gong Yo
Betul…!, dan orang itu seharusnya tidak marah padamu sampai seperti itu.., kalau tidak ada aku entah apa yang akan dilakukannya..

Hyun Joo
Tapi kejadian itu benar tidak disengaja, aku saja yang sedang sial..hari ini juga begitu.., hanya kebetulan..
Kak…Kak Gong Yo tidak perlu kuatir lagi, sekarang teman baik ku dari London sudah kembali ke Korea, dia juga mendaftar di kampus kita.., jadi mulai besok aku akan pergi ke kampus bersamanya..kak Gong Yo tidak perlu kuatir..!

~~ Gong Yo
(gusar) jangan bercanda..teman apa?..kalau orang-orang tadi yang mengganggumu datang lagi untuk balas dendam..apa yang akan terjadi nanti? bagaimanapun juga besok aku jemput, temanmu boleh ikut..kita pergi sama-sama saja..lebih ramai kan lebih bagus..?

Hyun Joo
Tapi..

~~ Gong Yo
(memotong) sudah begitu saja ya..aku masih ada urusan..besok pagi aku telp lagi..

~~ (FX) bunyi telp diputus

Hyun Joo
Kak..!..Kak Gong Yo..?

Hyun Joo
(menggerutu manja) Ck..!! menyebalkan..! sudah ku duga ini akan terjadi..


Scene 40
INT. Kamar Chae Young-malam

Chae Young masuk ke dalam kamar, menyalakan lampu kamarnya.
Chae Young berjalan dengan langkah gontai, meletakkan bungkusan plastik berisi buku-buku yang baru saja dibelinya di atas meja tepat di samping tempat tidurnya, lalu masih dengan pakaian yang dikenakannya Chae Young menjatuhkan dirinya di kasur yang empuk.

Mata Chae Young menerawang, tanpa disadari, Chae Young mengulang apa yang terjadi hari ini di pikirannya.

(FLASH BACK)
~~ [Scene 22]
EXT. BIS (di dalam)

(SLOW MOTION) Chae Young kembali mengalihkan pandangannya ke arah Jae Hee.

Pandangan Jae Hee dan Chae Young bertemu.

~~[Scene 23]
EXT. TROTOAR

Jae Hee memegangi ponsel Hyun Joo, terus memandangi Chae Young. lalu dengan perasaan jengah, Jae Hee memalingkan kepalanya, menghindari tatapan Chae Young.


CUT BACK TO

Scene 41
INT. KAMAR CHAE YOUNG-malam

Chae Young masih tidak bergerak di tempatnya.
Matanya sesekali berkedip, lalu menghela napas panjang

Chae Young
(heran) Dasar bodoh…kenapa aku jadi ingat dia? Ck..

Chae Young mengangkat tubuhnya untuk bangkit, kemudian duduk di pinggir tempat tidur. Dari wajahnya terlihat ia masih memikirkan kejadian tadi.

Chae Young
(ragu) Apa benar dia pacar Hyun Joo..?, ck..tapi mereka tidak seperti pasangan..
Bagaimana Hyun Joo bisa kenal pria seperti itu..? aneh… kenapa aku merasa pernah melihatnya? Tapi… di mana?..

Chae Young berfikir sambil membuka jaketnya dan saat Chae Young menyentuh tengkuk lehernya, ia menyadari sesuatu.

Chae Young
(kaget) Syal ku..!

Chae Young berusaha mengingat – ingat apa yang terjadi dengan syalnya.

Chae Young
(lega) Akhhh…!.betul, seharusnya masih pada Hyun Joo..

~~(FX) bunyi dering ponsel

Chae Young meraih tasnya dan merogoh ke dalamnya

Chae Young
Halo..
O..Hyun Joo..,
apa?..dimana..?


Scene 42
EXT. NAMSHAN (tempat duduk/outdoor)-malam

Jae Hee duduk disebuah tempat duduk yang terbuat dari semen berbentuk segi empat. Ditengah- tengahnya terdapat sebuah pohon menjulang yang sengaja di tanam sebagai penghias taman sekaligus pelindung dari matahari bagi orang-orang yang duduk di sekelilingnya.
Nan Shan adalah tempat yang strategis untuk menikmati udara malam, tempatnya terletak di daratan yang cukup tinggi di tengah-tengah kota Seoul, untuk mencapainya orang harus menaiki beberapa puluh anak tangga yang menghubungkan trotoar jalan raya langsung menuju Nan Shan.

Dimalam yang cukup dingin itu tidak banyak orang ada di sana, hanya beberapa pasang muda-mudi sesekali terlihat berjalan melewati Jae Hee.
Jae Hee duduk dengan kedua tangannya bertumpu disisi tubuhnya, kakinya menjulur santai di depannya. Disisi tangannya terlihat 3 botol berisi arak korea dan gelas kertas, 2 botolnya masih penuh sementara salah satunya kini sudah terkuras lebih dari setengahnya.

Jae Hee menatap ke langit malam di atasnya yang cerah dan semakin terang dengan sinar jutaan bintang yang memenuhinya.
Udara dingin terlihat berhembus melewati hidung dan mulut Jae Hee.

Perlahan melalui kepulan kecil hembusan napasnya, tidak terlalu jauh terlihat seseorang menaiki tangga menuju Nan Shan, pertama-tama hanya bayangan kepalanya lalu bahunya dan badannya hingga seluruh tubuhnya akhirnya muncul di akhir anak tangga.
Sosok itu adalah seorang pria muda, kepayahan mengatur napasnya yang sedikit tersengal karena terlalu cepat menaiki tangga.


Scene 43
EXT. TAMAN NAMSHAN (ujung anak tangga)-malam

(CLOSE UP)
Pria itu, Gong Yo mencari-cari ke kanan dan kirinya, lalu matanya menemukan Jae Hee sedang asik sendirian dengan kepala menengadah menatap ke langit.

Gong Yo menarik napas panjang untuk terakhir kalinya sebelum kemudian melangkah mendekati Jae Hee.


Scene 44
EXT. TAMAN NAMSHAN (tempat duduk)

Gong Yoo berhenti di samping Jae Hee dengan napas yang masih pendek-pendek
Jae Hee menoleh menyadari kedatangan Gong Yo, dan menyeringai.

Jae Hee
Sudah datang..?

Gong Yo
(sedikit tersengal) kurang kerjaan ya??..apa tidak ada tempat lain?
Kenapa kakak suka sekali disini?..

Gong Yo mengalihkan pandangannya ke sekelilingnya, udara dingin seperti kabut terlihat keluar dari mulut dan hidungnya setiap kali ia mengambil nafas, terakhir pandangan Gong Yo jatuh pada puluhan anak tangga tidak jauh disampingnya

Gong Yo
(mengeluh) Ck..!..,sebenarnya siapa yang membuat ide anak tangga sebanyak itu…?? Setiap kali aku harus ke sini, nyawaku akan berkurang 1 hari, kakak tau..??

Jae Hee melengos

Jae Hee
(datar) Kalau benar begitu..mungkin aku seharusnya kesini setiap hari..

Gong Yo menatap Jae Hee sambil tertegun

Gong Yo
Kak..aku rasa kau memang benar-benar sudah gila..

Jae Hee kembali melengos, meraih gelas di sisinya dan menuang arak ke dalamnya.

Gong Yo memperhatikannya, lalu duduk disampingnya

Gong Yo
Kak..

Jae Hee
Hmm..?

Gong Yo
Kau menyuruhku kesini tanpa membawakan satu gelaspun untukku..??

Jae Hee menyeringai geli sekilas, lalu menarik satu gelas yang ditumpuk menjadi satu dengan gelasnya sendiri dan memberikannya pada Gong Yo.

Jae Hee
Ambil..

Gong Yo menerimanya

Gong Yo
(menyeringai senang) Aku kira kakak sudah melupakanku..

Jae Hee
(menepuk punggung Gong Yo beberapa kali) Jangan senang dulu..,kau hanya boleh meminum beberapa teguk saja..

Gong Yo
(heran) Kenapa?

Jae Hee
Kau pikir, kenapa aku memintamu kesini..?

Jae Hee menaruh gelasnya sendiri, dan mengangkat tiga sekaligus botol arak di depan wajah Gong Yo

Gong Yo
Sudah ku duga..(menuang sedikit arak ke dalam gelas kertas yang di berikan Jae Hee, lalu menoleh padanya) kakak membutuhkan aku lagi untuk menyetir kan?..

Jae Hee
Tepat sekali..(sembari meneguk lagi arak yang baru saja dituangnya)

Gong Yo melakukan hal yang sama.

Gong Yo
Kakak mau beritahu aku, kali ini ..apa lagi? Habis memukul orang? teringat sesuatu?
Atau jangan-jangan Kakak dimarahi Paman lagi?

Jae Hee tidak menjawab, kini mengalihkan pandangannya, kembali menatap ke arah langit.

Gong Yo
Ck..sampai kapan kakak akan begini terus…?
Ini sudah hampir….

Jae Hee
(melirik Gong Yo dengan tajam, memperingatkannya) Hentikan.., aku tidak mau membicarakannya..

Jae Hee menuang lagi arak ke dalam gelas kertasnya dan meneguknya cepat.
Gong Yo menatapnya sejenak, lalu menggelengkan kepalanya tidak mengerti.


Scene 45
EXT. KEDAI MINUMAN/MAKANAN-malam

Chae Young duduk dengan Hyun Joo saling berhadapan, ada 2 mangkuk sup panas, satu porsi makanan kudapan pedas dan 1 botol arak di atas meja yang mereka tempati.

Chae Young
(kaget) Lee Jae Hee..???
Jadi benar dia itu temanmu..??

Hyun Joo
(mengangguk) Hmm..begitulah.., aku dulu pernah menceritakannya padamu..
kau ingat?

Chae Young menatap Hyun Joo dengan mimik kebingungan.
Hyun Joo melengos melihat mimik Chae Young.

Hyun Joo
Kau pasti lupa..,, sudah ku duga..
(heran) Masa kau tidak ingat..? rasanya aku pernah menunjukkan fotonya..

Chae Young terdiam, berusaha keras untuk mengingat

Chae Young
(teringat, menepuk tangannya sendiri) Ah..! benar juga..! pantas rasanya aku pernah melihat dia sebelumnya..kalau tidak salah..eh, apa dia orang yang ada difoto ulang tahun kakakmu itu..? , yang selalu kau simpan di dompet itu kan?
(menatap Hyun Joo dengan dongkol) tapi..kau hampir tidak pernah menyebutnya, kecuali kalau dia itu teman kakakmu..jadi sebenarnya siapa Lee Jae hae itu..?

Hyun Joo menatap Chae Young sejenak dengan ragu, enggan menceritakan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin dia ungkit lagi.

Hyun Joo menuang arak ke dalam gelas dan meminumnya.
Chae Young menyadari mimik Hyun Joo yang berubah dan mulai menatapnya sambil bertanya-tanya, Chae Young mulai merasakan “sesuatu” itu bukanlah hal yang mudah untuk di ceritakan.

Hyun Joo menatap Chae Young setelah ia meletakkan gelasnya.

Hyun Joo
Pria itu, pria yang kelihatannya kasar, dingin dan bertindak semaunya itu..
Dia.. dia dulu kekasih kak Ye Jin..

Chae Young termangu menatap Hyun Joo,bola matanya membesar karena kaget, ia tidak menyangka akan mendengar hal itu, lalu untuk sesaat Chae Young hanya terdiam.

Chae Young
Tapi..waktu itu..bukannya kau bilang..

Hyun Joo
(merasa bersalah) Maaf..saat itu..aku tidak ingin bercerita banyak tentang Kak Jae Hee, mungkin karena waktu itu aku terlalu sedih untuk menceritakannya..maaf Chae Young..

Chae Young menggelengkan kepalanya

Chea Young
(tersenyum) tidak apa-apa.., aku mengerti..
Sekarangpun kalau masih terasa terlalu berat, kau tidak perlu menceritakannya..

Hyun Joo
(dengan senyum yang dipaksakan) Tidak, aku tidak apa-apa..sungguh..

Hyun Joo menuang lagi arak ke dalam gelas kecil yang sedari tadi di genggamnya

Hyun Joo
Mungkin ini juga bagus untukku..

Hyun Joo menghentikan kalimatnya dan menghela napas panjang, memperhatikan gelas araknya yang sudah kosong.

Chae Young
(menatap tidak enak pada Hyun Joo) Hyun Joo..

Hyun Joo menyadari arti tatapan Chae Young

Hyun Joo
(tersenyum lebar) aku tidak apa-apa…benar kok..

Chae Young
(sangsi) Sungguh..?

Hyun Joo
(mengangguk cepat mengiyakan) Hmm..!

Hyun Joo terdiam sejenak, suasana menjadi hening diantara mereka.

Hyun Joo
Aku bertemu dengannya hampir 4 tahun yang lalu..waktu aku ke Korea, setelah sekian lama tidak pernah kembali sejak ibuku membawaku tinggal di London..
Kau ingat?.. aku kembali cukup lama waktu itu..sekitar 5 bulan..

Chae Young menatap Hyun Joo, mengiyakan dengan matanya.

Chae Young
Tentu aku ingat, kau harus pulang karena kakakmu sedang di rawat waktu itu..

Hyun Joo mengangguk perlahan, lalu menuang kembali hingga gelas araknya terisi seperempatnya, lalu meminum seluruh isinya.

Hyun Joo
Di saat itulah aku bertemu pertama kali dengannya..pertama kali..


Scene 46
EXT. NAMSHAN-malam

Gong Yo meraih botol ketiga yang sudah hampir habis setengahnya dari tangan Jae Hee, sementara Jae Hee kelihatan sudah mulai mabuk.

Gong Yoo
Hehhh…sudah..pelan-pelan saja..

(VOICE OVER)
~~Hyun Joo
Sebelumnya melalui surat atau telpon, Kak Ji Hyun sering bercerita banyak tentang kak Jae Hee..

Jae Hee
(memeluk pundak Gong Yo sambil mengguncang-guncangkannya)Heh!… aku panggil kau kesini untuk mengantarku pulangg nantii.. bukan untuk melarangku minum..!..Ck..!

Jae Hee merebut botol minuman yang diambil Gong Yo.

Gong Yo
kak!.siapa melarangmu minum..?! (merebut lagi botol arak ditangan Jae Hee)
aku bilang, aku hanya ingin kau minum pelan-pelan.., kalau kakak habiskan semua sekarang..dalam 5 menit tidak akan ada yang tersisa, kalau sudah begitu..kakak akan menyuruhku untuk beli lagi…aku kan belum lama disini, masa aku harus naik turun tangga lagi..?!

Jae Hee
Ck..ck..ck..(matanya mulai berkejap-kejap aneh)..ternyata kau ini bawel sekali..! sudah, sini berikan..! (meraih kembali botol ditangan Gong Yo)

(VOICE OVER)
~~Hyun Joo
Semua yang diceritakan kak Ye Jin memang tidak berbeda dengan kenyataannya...,tentu saja yang aku maksud bukan Kak Jae Hee yang kau lihat hari ini.., Kak Jae Hee yang pertama kali aku kenal, sama sekali tidak seperti itu..dia sangat jauh berbeda..

Gong Yoo
Eeehhh…tunggu sebentar lagiii….(mempertahankan botol ditangannya)

Gong Yo dan Jae Hee saling berebutan botol arak, seperti 2 anak kecil yang sedang berebut mainan.

Jae Hee berusaha menjangkau tangan Gong Yo yang memegang botol.
Jae Hee
Ck...berikan cepat..!..dasar..!

Gong Yo memegang botol di tangannya, menjauhkannya dari Jae Hee, sementara tangan Gong Yo yang lain menahan dada Jae Hee agar tetap menjauh.

Gong Yo
Santai sedikit kan bisa..?!..


CUT BACK TO

Scene 47
EXT. KEDAI MINUMAN/MAKANAN-malam

Hyun Joo
Waktu itu, aku baru saja sehari tiba di Korea..walaupun aku ingin segera menemui Kak Ye Jin, tapi ibuku yang sudah tiba beberapa hari lebih dulu, memaksa agar aku langsung istirahat..padahal rasanya aku sudah tidak sabar ingin melihatnya.., akhirnya besoknya aku baru bisa menemui kak Ye Jin di rumah sakit..


(FLASH BACK)
[Scene 48]
INT. RUMAH SAKIT (Pintu- Ruangan kamar Ye Jin)-siang

Hyun Joo muncul dari luar pintu, senyumnya merekah lebar, dengan jeans dan baju putih hangatnya yang tebal, tas yang dikalungkan dengan menyamping di badannya, sepasang sepatu skets berwarna putih, juga rambutnya yang saat itu masih sebahu, membuatnya tampak seperti remaja lainnya yang berusia 17 tahun, penuh semangat.

Hyun Joo
(tersenyum lebar) Kakak..!! aku datang!!…

Han Ye Jin, gadis muda yang tetap terlihat cantik di balik wajahnya yang pucat, dengan rambut panjangnya yang hitam legam tergerai di bantalnya, menoleh perlahan ke arah pintu.

Ye Jin
(tersenyum) Hyun Joo…kau datang juga..

Hyun Joo berhambur ke samping tempat tidur kakaknya. Tapi senyumnya dan keceriaannya langsung menghilang saat dilihatnya semua peralatan medis yang mengelilingi tempat tidur kakaknya.

Hyun Joo melihat saluran infus meninggalkan bekas-bekas yang membiru dipergelangan Ye Jin, monitor jantung yang bergerak naik dan turun, tabung infus yang tergantung dan beberapa lagi yang berjejer di meja, menunggu giliran untuk dipakai bila tabung infus yang digunakan sekarang sudah habis.


Hyun Joo melihat alat bantu nafas yang diletakkan disamping Ye Jin sewaktu-waktu ia membutuhkannya. Dan beberapa alat medis lain yang tidak ia mengerti.
Hyun Joo termangu melihat semua yang ada di depan matanya
Ye Jin tampak memaklumi reaksi adik semata wayangnya itu.

Ye Jin menyentuh pergelangan tangan Hyun Joo, berusaha membangunkannya dari lamunan.

Ye Jin
(dengan suara lemah) Hyun Joo…

Hyun Joo tidak bereaksi

Ye Jin
(sedikit lebih keras) Hyun Joo..

Hyun Joo terhenyak

Hyun Joo
(kaget) O..??
(tersenyum seadanya) eh..iya Kak..

Ye Jin
Kakak kau senang kau datang.., melihatmu lagi..kakak merasa lebih tenang..

Hyun Joo merajuk memandang Ye Jin

Hyun Joo
(cemberut) Kakak ini bicara apa..? seperti tidak akan bisa melihatku lagi saja..

Ye Jin
Maaf..bukan begitu maksud kakak..

Hyun Joo tersenyum

Hyun Joo
Kak..bagaimana perasaanmu sekarang? Merasa lebih baikan..? lebih sehat ?

Ye Jin mengelus tangan Hyun Joo perlahan

Ye Jin
(mengangguk lemah) Hmm..tentu..
apalagi kalau kali ini kau tinggal menemani kakak lebih lama, kakak pasti akan cepat sembuh..

Senyum mengembang semakin lebar di wajah Hyun Joo

Hyun Joo
Begitu kah? Baiklah!..ibu juga tinggal disini untuk sementara, jadi dia tidak ada alasan memintaku kembali cepat-cepat..kakak tenang saja, aku akan menjaga kakak setiap hari..

Ye Jin
(menatap Hyun Joo dengan mimik sangsi) Yang benar..?

Hyun Joo
(membelalakkan matanya) Tentuuu….

Ye Jin dan Hyun Joo tertawa kecil.
Tiba-tiba suara pintu yang menggeser membuat Ye Jin dan Hyun Joo memalingkan muka mereka.


(FLASH BACK)
[Scene 49]
INT. KAMAR RUMAH SAKIT (Pintu masuk- tempat tidur)-siang

Tiba-tiba pintu membuka lebar.
Seorang pemuda tampan masuk dengan tas belanjaan di tangannya. Matanya terpaku sejenak ketika melihat Ye Jin berdua dengan Hyun Joo, sementara Ye Jin dan Hyun Joo.
Hyun Joo tertegun memandangnya
Jae Hee, pemuda itu, tiba-tiba menyadari sesuatu lalu tersenyum lebar.

Jae Hee
(menatap Hyun Joo, sedikit ragu) Hyun Joo ya?
(melirik Ye Jin) Benar ini Hyun Joo?

Ye Jin tersenyum sambil mengangguk

Jae Hee menaruh belanjaannya di atas sofa disamping tempat tidur lalu menghampiri Hyun Joo, masih dengan senyum dan wajah senang terlihat di wajahnya.
Hyun Joo tampak malu-malu.

Jae Hee
(ramah) akhirnya sekarang kita bisa bertemu.. Ye Jin sering cerita tentang dirimu..,
Bagaimana rasanya kembali ke Korea?..
Oh..hampir lupa..aku Lee Jae Hee, hey.. Kalau kau mau.., panggil saja aku kak Jae Hee..hmm?

Hyun Joo menatapnya sedikit jengah, lalu alih-alih menjawab pertanyaannya, Hyun Joo hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan sopan.
Jae Hee kembali tersenyum senang.

Ye Jin
(menerglingkan mata pada Jae Hee) Kalau begitu, apa aku harus memanggilmu kakak juga..??

Jae Hee tersenyum nakal pada Ye Jin

Jae Hee
Tentu saja tidak..
(memutar bola matanya) hmm..karena kau sendiri tidak mau memanggilku kak Jae Hee.. Jadiiii……
(berlagak menemukan ide) A..!, kau boleh memanggilku..sayangku, atauuu..dear, my baby…atau..

Ye Jin tersipu malu

Ye Jin
(mengibaskan tangannya sekilas sambil tersenyum geli) Sudah hentikan..norak sekali..!

Jae Hee
(menunjuk Ye Jin)Loh??..kan kau sendiri yang tanya?
(menoleh pada Hyun Joo) Bukan begitu Hyun Joo? Bukan salah Kakak kan?

Ye Jin menatap Hyun Joo yang mengangguk jengah pada Jae Hee.
Ye Jin menangkap sikap malu Hyun Joo lalu tersenyum geli sendiri.
Ye Jin menepuk lengan Hyun Joo sekilas.

Ye Jin
Jangan sungkan begitu..kakak kan sudah menceritakan tentang Kak Jae Hee dalam surat kakak padamu, eh…bagaimana? sekarang kau mengerti kan maksud kakak..? (mengedipkan sebelah matanya pada Hyun Joo, lalu sekilas memandang Jae Hee)

Hyun Joo tersenyum geli padanya, sambil mengangguk dengan semangat.
Jae Hee dengan penasaran melihat kedipan Ye Jin dan anggukan Hyun Joo.

Jae Hee
(menatap Ye Jin pura-pura tersinggung) Hey..hey..Ada apa ini…apa aku tidak salah? kau membicarakan pacarmu sendiri diam-diam di belakang? Begitu..?

Ye Jin tertawa kecil

Ye Jin
(menantang) Benar..lalu kenapa..??

Jae Hee menyipitkan matanya menatap Ye Jin, dan merapatkan bibirnya, seolah sedang memikirkan konsekuensi apa yang akan diberikannya.
Jae Hee meraih tas belanjaannya.

Jae Hee
Tidak..tidak apa-apa, hanya sajaaa….hmm..bagaimana ya..??

Jae Hee lalu mengeluarkan sesuatu dr dalamnya

Jae Hee
Ckk..ck..aku hanya merasa, bubur paling enak di seluruh kota Seoul ini ..apa harus aku bagi denganmu?? aakkhh..mungkin sebaiknya aku makan semuanya saja..aku beli 2 porsi..! bayangkan saja betapa kenyangnya aku nanti..? (menggelengkan kepala berlagak membayangkan sesuatu)

Ye Jin memandang mangkok sterofoam yang di bawa Jae Hee, menangkap dengan matanya sebuah cap nama restourant tercantum di sisinya.
Ye Jin membacanya, lalu menatap Jae Hee sambil merajuk kesal.

Ye Jin
hey… kau curang..!..itu untukku kan..?? itu kan bubur dari restourant kesukaanku.., kau mau mengambil bagianku..?

Jae Hee melirik Ye Jin menggodanya, lalu mengacuhkannya sambil membuka tutup mangkok. Asap tipis yang keluar dari dalamnya langsung ia hirup dalam-dalam, seperti orang yang sudah lama tidak memakan sesuatu yang disukanya.

Jae Hee menggoda sambil mengejap-ngejapkan matanya beberapa kali.

Jae Hee
Aakkkkh…bubur ini memang lain dari yang lain, dari harumnya saja, kau bisa tahu lezatnya seperti apa…,.. aku jadi laparr sekali!!.., bagaimana Hyun Joo..kau mau?? Aku tidak keberatan membaginya denganmu..(melirik Ye Jin yang cemberut dengan ekor matanya)

Hyun Joo menggeleng sekilas sambil mengulum senyum gelinya, lalu beranjak menuju sofa dan duduk di atasnya.

Jae Hee menggantikan posisi Hyun Joo, duduk di sisi tempat tidur disamping Ye Jin.

Jae Hee memandang Hyun Joo, berusaha meyakinkan.

Jae Hee
Benar? Kau yakin..?? kau belum pernah mencobanya kan?
Ck..Ini enak sekali..! kau yakin tidak mau..? (melirik lagi Ye Jin di depannya)


Hyun Joo tersenyum malu menatap Jae Hee

Hyun Joo
Tidak Kak..aku sudah makan, buat Kak Ye Jin saja..
(melirik sekilas Ye Jin) Kak Ye Jin kelihatannya ingin sekali..

Jae Hee menoleh memandang Ye Jin dengan tatapan seperti guru yang sedang mengajari muridnya yang nakal.

Jae Hee
(berlagak memarahi) Lihat, adikmu begitu sayang padamu…jadi memberikan bagiannya untukmu..kau harus berterima kasih padanya..

Jae Hee menyodorkan semangkok bubur pada Ye Jin

Jae Hee
Nih..

Ye Jin
(merajuk)Aku tidak mau..kalau kau tidak rela, berikan saja buat orang lain..

Jae Hee menyeringai geli, lalu menaruh mangkok disebelahnya.

Jae Hee
(membujuk) Heh..begitu saja marah..kau tidak malu ya dengan adikmu..?

Ye Jin membuang mukanya ke arah lain.

Jae Hee
Hey..sudah jangan marah..seharusnya kan aku yang protes, kenapa jadi kau?

Ye Jin
(mencibir) Ck..

Jae Hee
(mengangguk sekilas) Baiklah..baik..
Kalau kau terus begini, nanti malam aku tidak mau tidur disini..
Kau bisa menutup matamu, dan tidur di kamar ini tanpa aku disampingmu..?? ..

Bola mata Jae Hee bergerak memandangi sudut kamar dengan mimik spt org ketakutan

Jae Hee
bagaimana kalau suster itu datang lagi dan mematikan lampu..??

Ye Jin seketika memalingkan muka kembali menatap Jae Hee, kecemasan langsung terlihat di wajahnya.

Jae Hee terkekeh geli sambil memegang perutnya sendiri, mencoba untuk tidak tertawa terlalu berlebihan.

Jae Hee
(menggelengkan kepala) Ck..ck..lihat dirimu..kau ini terlalu sensitive, mudah sekali menggodamu..

Ye Jin
(cemberut) Jae Hee…

Jae Hee tersenyum lembut pada Ye Jin

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, begins ..~~Song Title :Memoria]

Jae Hee
Bercanda…begitu saja sudah takut..

Jae Hee membungkukkan badannya, merentangkan tangannya ke seberang sisi tempat tidur Ye Jin, sementara tangannya yang lain mengusap perlahan rambut dan pipi Ye Jin bergantian.

Ye Jin
Maaf…

Jae Hee
(tertegun) Hmm..? maaf apa..? (mengusap lengan Ye Jin dengan lembut)

Ye Jin
Aku terlalu sering merepotkanmu.., pasti kau merasa begitu..
Aku selalu ribut menyuruhmu menemaniku siang dan malam..padahal aku tau kau sendiri sudah cukup sibuk..
(menatap dengan penyesalan) Maaf..

Masih tersenyum, Jae Hee lalu mendekatkan kepalanya cukup dekat di depan wajah Ye Jin.

Jae Hee
(bicara perlahan hampir berbisik) Dasar bodoh..kenapa selalu mengungkit hal itu.., kau tidak pernah sekalipun merepotkanku sejak pertama kita bertemu..mana mungkin.. kalau justru saat-saat bersamamu adalah satu-satunya yang kutunggu setiap hari? ..dasar..

Ye Jin menatap Jae Hee dengan terharu, matanya mulai berkaca-kaca

Ye Jin
(sedikit bergetar) Jae Hee..

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Memoria]

Jae Hee
Berjanjilah satu hal padaku..jangan berfikir seperti itu lagi, bagaimana? mau kan?..

Ye Jin hanya diam menatap Jae Hee, ragu untuk menyanggupi.

Jae Hee
(perlahan) Kenapa..? tidak mau?..tidak percaya padaku?..
(tersenyum lembut) Ye Jin..,

Jae Hee diam sejenak, menatap Ye Jin lekat-lekat.

Jae Hee
aku tidak akan meninggalkanmu sendirian.., aku tidak mungkin melakukannya,..bukan karena kau membutuhkan aku..tapi karena aku yang membutuhkanmu..kau masih ingat kan kata-kataku itu..?

Ye Jin masih terus menatap Jae Hee, lalu perlahan tersenyum.
Ye Jin mengangguk perlahan.

Jae Hee tersenyum lega.

Satu tetes air mata akhirnya jatuh juga dipipi Ye Jin.

Jae Hee
Apa kataku tadi?..dasar sensitive..(sambil menghapus air mata di pipi Ye Jin)

Ye Jin menertawakan dirinya, tampak sedikit malu. Lalu dengan tangannya sendiri Ye Jin menghapus sisa-sisa air mata yang masih ada.

Jae Hee menatap lembut Ye Jin yang masih tersipu malu, kemudian meraih tangan Ye Jin dan menggenggam jemari mungilnya dengan erat.

Hyun Joo yang duduk disofa, memandang dengan mimik terharu pada Jae Hee dan Ye Jin.
Ye Jin dan Jae Hee berada di hadapannya, tapi terlalu larut dalam perasaannya masing-masing sehingga tidak menyadari lagi kehadiran Hyun Joo di sana.

Jae Hee
(lembut) Mau makan sekarang..? aku suapi ..?, sepertinya masih agak panas..
pelan-pelan saja menelannya, hmm..?

Ye Jin mengangguk, kali ini tampak lebih bersemangat dari sebelumnya.



Tuesday, December 20, 2005

Eps.1, Scene 50-65

CUT BACK TO

Scene 50
EXT. KEDAI MINUMAN/MAKANAN-malam

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Memoria]

Hyun Joo tersenyum sendiri

Hyun Joo
(dgn mimik polos) Kalau dipikir-pikir lagi sekarang, aku merasa..kalau tidak ada Kak Jae Hee, Kak Ye Jin tidak akan mampu bertahan selama itu dengan penyakitnya..
(tersenyum sendiri) Tentu saja..itu karena Kak Jae Hee sangat memperhatikannya..

Hyun Joo tersenyum sendiri dengan pandangan menerawang.

Hyun Joo
Kalau kau melihat mereka berdua, betapa serasinya mereka ..betapa begitu saling mencintainya mereka.. kau pasti akan sangat iri.., selama sebulan lebih aku menemani kak Ye Jin setiap hari di rumah sakit bersama Kak Jae Hee, aku melihatnya hampir tidak pernah pergi dari sisi tempat tidur Kak Ye Jin, hanya kadang supaya aku tidak bosan, Kak Jae Hee akan mengantarku jalan-jalan sejenak..itupun kalau keadaan Kak Ye Jin mulai dianggap membaik..

Chae Young
(tersenyum) kedengarannya dia orang yang baik..

Hyun Joo
(mengangguk) hmm.., Keluargaku sangat berterima kasih padanya, Kak Jae Hee lah yang selalu mengurusi semua keperluan sehari-hari Kak Ye Jin..

(FLASH BACK)
[Scene 51]
INT. RUMAH SAKIT (lorong rumah sakit)-siang

Jae Hee dengan cemas tampak mondar mandir di depan sebuah pintu, sesekali Jae Hee melirik ke pintu yang tertutup rapat itu.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Memoria]


(VOICE OVER)
~~Hyun Joo
Kak Jae Hee juga selalu yang pertama ada di rumah sakit untuk menemani disetiap perawatan..hal ini tidak pernah di lewatkannya..


(FLASH BACK)
[Scene 52]
INT. RUMAH SAKIT (kamar Ye Jin)-malam

Jae Hee duduk dikursi, disamping tempat tidur Ye Jin, Ye Jin memperhatikan Jae Hee yang menunduk membacakan sebuah buku untuknya, sesekali Jae Hee mendongakkan wajahnya dan tersenyum pada Ye Jin. Lampu utama Kamar Ye Jin sudah padam, kini hanya diterangi lampu baca yang cukup terang untuk membantu Jae Hee membaca bukunya.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Memoria]

(INSERT)
kepala Hyun Joo melongok di balik pintu kamar, sambil tersenyum Hyun Joo memperhatikan Jae Hee dan Ye Jin. Lalu sesaat kemudian Hyun Joo menarik kepalanya, menghilang saat pintu itu perlahan menutup kembali

(VOICE OVER)
~~Hyun Joo
Kak Jae Hee yang membacakan koran atau majalah kesukaan Kak Ye Jin, semua dia lakukan…mungki kak Jae Hee berharap dengan begitu, bisa mengalihkan perhatian Kak Ye Jin dari pikiran-pikiran buruk tentang penyakitnya..

Jae hee masih terus membaca untuk Ye Jin, sesekali membuat mimik lucu membuat Ye Jin tertawa kecil melihatnya.


(FLASH BACK)
[Scene 53]
INT. RUMAH SAKIT (kamar Ye Jin)-siang

Jae Hee menaiki sebuah meja di dalam kamar untuk memasang rumbai-rumbai pesta di pojok-pojok dinding.

(VOICE OVER)
~~Hyun Joo
Bahkan waktu perayaan ulang tahun Kak Ye Jin yang ke 20 di rumah sakit..yang fotonya kau lihat..itu semua kak Jae Hee yang menyiapkan..dekorasi, mengundang semua teman, juga makanan dan minuman kecil..

Ye Jin terbaring di tempat tidur, berusaha membantu Jae Hee menunjukan tempat-tempat yang pas dengan telunjuknya mengarah kesana dan kemari, kadang dengan iseng Ye Jin mempermainkan Jae Hee, menyuruhnya ketempat yang berbeda-beda berulang kali.
Jae Hee sadar ia sedang dikerjai, ia menoleh dan membelalakkan matanya dengan kocak sambil memasang mimik kesal, membuat Ye Jin tertawa terbahak geli melihatnya, Jae Hee kemudian membalas dengan melemparkan rumbai-rumbai pesta itu pada Ye Jin.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Memoria]

(VOICE OVER)
~~Hyun Joo
ibuku bahkan hanya di perbolehkan mempersiapkan kue tart dan sup rumput laut.., dia hebat kan?..

(FLASH BACK)
[Scene 54]
INT. RUMAH SAKIT (kamar Ye Jin)-sore

Jae Hee masuk ke dalam ruangan kamar Ye Jin dengan tart besar di tangannya, 20 lilin kecil menyala di atasnya, para dokter dan suster rumah sakit berkeliling di belakang Jae Hee sambil bertepuk dan menyanyikan lagu ucapan selamat ulang tahun.
Jae Hee meletakkan kue tart di meja makan pasien tepat di depan Ye Jin. Banyaknya api lilin yang menyala-nyala seperti kembang api kecil, membias di wajah Ye Jin yang tertawa senang.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Memoria]

Sementara teman-teman Ye Jin yang berada di sekeliling tempat tidur Ye Jin meniupkan terompet-terompet yang menyemburkan kertas-kertas kecil dan mengotori lantai ruangan, suasana sukup bising dengan nyanyian dan tiupan terompet-terompet itu

Ye Jin tersenyum bahagia, sesekali tertawa melihat tingkah teman-temannya yang datang hari itu merayakan ulang tahunnya.

Hyun Joo berada di sampingnya, ayah dan ibu mereka yang semula duduk di sofa dan bertepuk tangan mengiringi nyanyian, kini berdiri menghampiri Ye Jin, ibu Ye jin mengelus-ngelus rambut putrinya, sementara ayahnya menggenggam tangannya erat.

~~Bunyi tustel mengambil gambarpun segera terdengar

Teman Ye Jin 1 (Gong Yo)
(berseru) Ye Jin..! Kenapa tidak berpose..??

Teman Ye Jin 2
Iya..ayo..!

Lalu beberapa kali mereka sekeluarga ayah, ibu, Ye Jin dan Hyun Joo mengambil gambar bersama, kemudian Ye Jin memanggil Jae Hee, yang langsung menghampiri disampingnya untuk berfoto bersama.

~~ bunyi tustel memotret beberapa kali

(SEQUENCE)
JAE HEE berfoto dengan keluarga Ye Jin.
JAE HEE berfoto dengan Ye Jin, Hyun Joo, dan Gong Yoo.


Scene 55
EXT. KEDAI MINUMAN/MAKANAN-malam

Hyun Joo tersenyum mengingat kembali kenangan itu

Hyun Joo
(tiba-tiba senyum menghilang dari bibirnya) siapa yang mengira itu perayaan ulang tahunnya yang terakhir..

Hyun Joo terdiam sejenak

Hyun Joo
tapi kau tau..? semasa itu lah aku begitu terharu dengan perhatian Kak Jae Hee pada kakakku.

Chae Young terus mendengarkan.

Hyun Joo
Saat penyakitnya semakin parah,Kak Ye Jin sudah tidak bisa lagi bangkit dari tempat tidurnya di rumah sakit…,dan Kak Jae Hee walau kadang terlihat cemas..dia tidak menunjukkannya sedikitpun di depan Kak Ye Jin, dia menolak meninggalkan Kak Ye Jin bahkan untuk mandi atau kuliah, kadang Kak Ye Jin harus memaksanya..

Hyun Joo menarik napas panjang dan menghelanya.

Hyun Joo
Lalu 2 bulan kemudian.., seperti yang kau tau..akhirnya yang sudah di ramalkan terjadi juga..


(FLASH BACK)
[Scene 56]
INT. RUMAH SAKIT (Kamar Ye Jin)-malam

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Memoria]

Kamar Ye Jin penuh dengan beberapa orang, ada 2 org dokter, 3 org perawat, ayah dan ibu Ye jin, Hyun Joo, dan Jae Hee, juga seorang pria yang memakai setelan jas mahal, tampak berdiri dekat dengan ibu Ye Jin.

5 orang pegawai rumah sakit itu mengelilingi tempat tidur Ye Jin.
Ayah Ye Jin memeluk pundak ibunya yang tampak histeris, menahan tangis.
Hyun Joo berada di ujung tempat tidur, menutup mulut dengan kedua tangannya dengan mimik ketakutan, dan mulai terisak menangis.
Jae Hee berdiri di samping tempat tidur Ye Jin, dengan muka pucat, tangannya mengepal kuat di samping tubuhnya.

Jae Hee terus menatap Ye Jin yang tampak damai dalam tidurnya.
Mata Ye Jin tertutup rapat, begitu juga bibirnya yang kering dan pucat.
Dokter dengan seksama melakukan tindakan medis pada tubuhnya, sesekali melirik pada monitor jantung yang kini hanya berupa garis lurus.

Kedua dokter itu lalu saling memandang, salah satunya menggeleng perlahan memberi isyarat.

Ibu Ye Jin/Hyun Joo melihat gerakan itu.

Ibu Ye Jin
(berseru) Ap..Apa yang kalian lakukan..???? kenapa kalian tidak mencoba lagi?!???…
ku mohon lakukanlah sesuatu!!..

Ibu Ye Jin berusaha mendekati salah seorang dokter, namun di cegah oleh ayah Ji Hyun.

Ayah Ye Jin/Hyun Joo
Tenanglah dulu..

Ibu Ye Jin
(sambil menangis) Tenang..?!…dia anakku..!!…bagaimana aku bisa tenang..?!?
apa aku bilang?? Kalau saja dia ikut denganku, ini semua tidak akan terjadi..!!..ini semua salahmu..!!!…(memukul dada ayah Ye Jin dengan kesal)..salahmu..!

Ayah Ye Jin tampak sangat terpukul mendengar kata-kata itu.
Sementara pria berjas itu membantu ayah Ye Jin, untuk menghibur ibu Ye Jin.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Memoria]

Jae Hee masih terus memandangi Ye Jin yang terbaring diam, tidak bergeming dan tidak bersuara, seolah suara-suara histeris ibu Ye Jin dan tangisan Hyun Joo tidak terdengar olehnya.
Walaupun begitu, bibirnya tampak bergetar, dan matanya yang menatap wajah Ye Jin, kini merah berkaca-kaca.

Hyun Joo
(terisak) Kak…Ka..k Ye Jin…Kak, Ku moh..on…

Hyun Joo menyembunyikan wajahnya di balik kedua tangannya, menangis sejadi-jadinya.

Ayah Ye Jin kini mendekati salah satu dokter.
Ibu Ye Jin yang tampak tidak mampu lagi berdiri, bersandar pada pria berjas itu.

Ayah Ye Jin
Dokter, putri kami..

Dokter 1
Maafkan kami..saat-saat ini..kita tau cepat atau lambat akan tiba..
maafkan, kami sudah berusaha..tapi kami tidak dapat menolongnya..

Dokter 2
Maafkan kami..

Ayah Ye Jin terlihat shock detik itu juga, matanya menatap lekat-lekat wajah dokter seolah meminta dokter itu tidak bercanda dengannya.

Ibu Ye Jin seketika melepaskan diri dari pria berjas yang mencoba menahannya dan berhambur ke arah tubuh Ye Jin yang terbujur di tempat tidurnya.

Hyun Joo menyusul disamping ibunya.

Hyun Joo
(menangis) Kakak…!!…Kak..!

Ibu Ye Jin
(menangis tertahan) Tidak..ini tidak mungkin..Ye Jin…Ye Jin….ayo bangun nak…, ibu disini…hmm?? Bangun ya nak..kau harus ikut ibu kembali ke London, kita berobat ke sana..kau mau kan?? kau harus bangun dulu..hmm??..kau harus bangun Ye Jin...Ye Jin..

ibu Ye Jin mengusap-usap rambut dan wajah Ye Jin, tapi Ye Jin tidak lagi bisa bersuara untuk membalas permintaan ibunya, Ye Jin hanya terbaring diam.
Ayah Ye Jin menghampiri di belakang ibu Ye Jin, wajahnya telah basah oleh air mata, namun ia berusaha sekuat tenaga menahan isak tangisnya sendiri.

Hyun Joo meraih lengan ayahnya, perlahan ayahnya mengangkat pundak Hyun Joo, putrid bungsunya dan memeluknya kuat.

Ibu Ye Jin menahan tangisannya sambil terus menatap Ye Jin, berharap dapat menemukan tanda-tanda kehidupan yang mungkin terlewatkan oleh dokter rumah sakit.

Ibu Ye Jin
(memanggil sambil mengelus pipi Ye Jin) Ye Jin…Ye Jin..??..

Tapi Ye Jin tetap tidak bergerak juga, seketika itu juga seolah kenyataan baru terasa nyata di hadapannya.

Ibu Ye Jin menyadari bahwa salah satu anaknya tidak lagi bisa tersenyum dan membuka matanya. Kenyataan bahwa putri sulungnya tidak lagi bisa memanggilnya dengan suaranya yang lembut. Kenyataan bahwa Ye Jin, buah hatinya sudah meninggalkan dirinya untuk selamanya.

Ibu Ye Jin kembali terisak, air mata kembali mengalir deras, gelombang baru kesedihan, kini berkecamuk, makin hebat di dadanya.

Ibu Ye Jin
(berseru sambil menangis keras) YE JIINN..!!!….
Yee jjiinnn…!!…jangan pergi..jangan tinggalkan ibu..ibu mohon…ibu mohoonn..

Ibu Ye Jin
(memeluk tubuh Ye Jin) Ye Jin..maafkan ibu ..maafkan ibu nak,…ibu tidak menjagamu …semua salah ibu…, Yee Jiinn…Ye Jiinn..

Ibu Ye Jin terus memeluk tubuh putrinya yang masih hangat dengan erat, sementara Hyun Joo tenggelam dalam tangisnya, terisak dipelukan ayahnya.

(FLASH BACK)
[Scene 57]
INT. RUMAH SAKIT (lorong bangsal kamar pasien)-malam

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,..~~Song Title :Memoria]

Lorong bangsal rumah sakit tampak sepi, hanya lampu di sisi-sisi pintu kamar pasien dan di atap lorong yang menyala. Semua pintu tertutup rapat, kecuali satu kamar yang sedikit terbuka yaitu kamar Ye Jin, dari dalamnya lampu kamar membias ke luar lorong bangsal. Suara-suara segukan tangisan pilu terdengar dari dalam.

(VOICE OVER)
~~Ibu Ye Jin
(terisak menangis) Yeeee Jiiiiinnn…!!!…..


CUT BACK TO

Scene 58
EXT. KEDAI MINUMAN/MAKANAN-malam

Hyun Joo menghapus air mata yang mengalir dipipinya.

(INSERT)
Beberapa pengunjung, menoleh beberapa kali memperhatikan Hyun Joo dan Chae Young. Ada yang berbisik pada temannya sambil menatap Hyun Joo.

Sementara Chae Young, matanya tampak berkaca-kaca, menatap Hyun Joo dengan dengan rasa bersalah karena telah mengungkit hal yang menyedihkan.

Chae Young
Hyun Joo..

Hyun Joo menatap Chae Young sekilas sambil menyeringai

Hyun Joo
Kau tau apa yang dilakukan Kak Jae Hee saat itu..?
(menghela napasnya) sebenarnya aku tidak begitu ingat..tapi..setelah semuanya berakhir..tiba-tiba saja aku menyadari kalau dia tidak ada lagi di sana..
lalu aku mencarinya di lorong rumah sakit…saat itu sepertinya sudah malam sekali.., tidak ada orang yang lalu lalang, jadi seharusnya tidak susah mencarinya.
Tapi.. aku malah tidak bisa menemukannya..

Hyun Joo memandangi gelasnya yang kosong, memainkannya di tangannya.


(FLASH BACK)
[Scene 59]
INT. RUMAH SAKIT (lorong rumah sakit)-malam

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Memoria]

Hyun Joo berjalan perlahan di sepanjang lorong yang sepi, menolehkan kepalanya setiap ia sampai di pertemuan antara lorong-lorong yang membagi-bagi lantai rumah sakit itu menjadi beberapa bagian jenis ruangan kamar.

(VOICE OVER)
~~Hyun Joo
Aku mulai cemas saat aku pikir aku tidak akan dapat menemukannya..
Lalu aku mencari ke luar, ke taman rumah sakit..


(FLASH BACK)
[Scene 60]
EXT. RUMAH SAKIT (taman)-malam[larut]

Hyun Joo berjalan menyusuri taman rumah sakit ditemani cahaya bulan dan lampu-lampu remang di taman itu.
Tidak lama mencari, matanya terpaku pada sosok yang dicarinya.
Jae Hee berdiri di taman yang sepi, tidak menyadari kehadiran Hyun Joo yang tidak seberapa jauh di sampingnya.
Hyun Joo tampak ragu untuk mendekat, hanya memperhatikan dari kejauhan.

(VOICE OVER)
~~Hyun Joo
Kak Jae Hee ada di sana, sendiri. Dia hanya berdiri di samping kursi taman.. Kau tau apa membuatku tidak berani mendekatinya saat itu…?


Scene 61
EXT. KEDAI MINUMAN/MAKANAN-malam

Hyun Joo menatap Chae Young dengan kedua mata sembabnya yang mulai mongering.


(FLASH BACK)
[Scene 62]
EXT. RUMAH SAKIT (taman)-larut malam

Hyun Joo mengernyitkan alisnya memandangi Jae Hee, ingin meyakinkan diri apa yang sedang di lihatnya.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Memoria]

Jae Hee masih tidak bergerak dari tempatnya. Tangan Jae Hee yang menggenggam erat besi-besi yang menjadi sandaran punggung kursi, mengepal dengan kuat, terlihat usaha kerasnya menahan luapan emosi di dalam dirinya.

(VOICE OVER)
~~Hyun Joo
Kak Jae Hee hanya diam.., tidak ada air mata, nyaris tidak seperti orang yang sedang bersedih, yang aku lihat.. yang ada justru kekecewaan, bahkan seperti ada kemarahan di raut wajahnya..

(CLOSE UP)
Raut wajah Jae Hee seolah mengeras, begitu banyak emosi yang tersirat didalam sorot matanya yang menatap tanpa arah pasti. Semakin keras tangannya mengepal, semakin bergetar sendi-sendi di wajah dan tubuhnya.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,fading away ..~~Song Title :Memoria]



Scene 63
EXT. KEDAI MINUMAN/MAKANAN-malam

Hyun Joo
(menundukkan kepalanya, mengusap pipi) entahlah Chae Young, aku sama sekali tidak mengerti..
Yang aku tau..sejak saat itu, kak Jae Hee sangat jauh berbeda..dia menjadi dingin dan seperti tidak perduli dengan apa-apa lagi..tidak lagi hangat, tidak lagi suka tertawa lepas..
Kak Jae Hee yang selalu diceritakan Kak Ye Jin bukan orang yang pemarah, atau suka memukul orang seperti sekarang ini, dia benar-benar berubah.., (menatap Chae Young, heran dengan yang dirasakannya) kadang dia membuatku takut..

Chae Young memahami maksudnya, setelah apa yang dilihatnya sore tadi.

Hyun Joo
(putus asa) tadinya..aku mengira ini hanya sementara ..mungkin karena terpukul dengan kematian Kak Ye Jin, tapi ini sudah 3 tahun lebih, hampir 4 tahun..dan dia masih saja seperti itu..benar-benar membuat orang cemas saja..

Chae Young
Jadi begitu..

Hyun Joo mengangguk

Chae Young
(ragu-ragu) Kau.., Kau dan orang itu..apa kalian dekat ?
Selama setahun kau disini..apa kalian..

Hyun Joo menatap Chae Young mencoba menebak maksud pertanyaannya.
Tiba-tiba saja Hyun Joo mengerti kemana arah pembicaraan ini, dan menyeringai kecil.

Hyun Joo
Maksudmu..apa kami pacaran? (melirik Chae Young)

Hyun Joo terdiam sesaat.

Hyun Joo
(menggeleng) Tidak..kami tidak pacaran..

Hyun Joo terdiam lagi

Hyun Joo
Tapi ..aku pernah menginginkan hal itu terjadi..

Chae Young
(terkejut) O..??

Hyun Joo tersenyum sendiri

Hyun Joo
Aku rasa aku menyukainya sejak pertama kali aku bertemu dengannya..walaupun aku rasa aku terlambat menyadarinya..
Setelah kematian Kak Ye Jin, kadang-kadang kami saling menulis email..
(melengos)..sekedar menanyakan kabarku, apa aku baik-baik saja?..apa ibuku baik-baik saja?..hal-hal semacam itu..
walaupun begitu..setiap hari aku mengharapkan telpon darinya, setiap aku membuka email..aku mengharapkan dia menulis surat untukku..

Hyun Joo terdiam lagi

Hyun Joo
Aku sempat tidak mengerti..tadinya aku mengira aku hanya menganggapnya seperti kakak, tapi..(tersenyum merasa dirinya begitu konyol) mana mungkin seorang adik memikirkan kakaknya siang dan malam..? iya kan Chae Young..?

Chae Young hanya menjawab dengan senyumannya, mengiyakan.

Hyun Joo
Kira-kira 2 tahun yang lalu, mungkin kau ingat..aku kembali lagi ke Korea, untuk menjenguk ayah sekaligus peringatan kematian Kakakku..
Saat tiba di Korea, aku baru tau Kak Jae Hee sedang mendapatkan cuti dari wajib militernya, jadi aku memintanya untuk menemaniku..aku mengira saat itu dia seharusnya sudah melupakan Kak Ye Jin, dan meneruskan kehidupannya sendiri.. jadi aku bertekad mengatakan perasaanku padanya..kau tau..apa jawabannya padaku?


(FLASH BACK)
[Scene 64]
INT. CAFÉ -malam

Jae Hee dan Hyun Joo duduk saling berhadapan di pojok café dekat dengan dinding kaca tembus pandang yang menghubungkan café langsung dengan para pedestrian kota. Dari situ pengunjung café dapat melihat kepadatan lalu lintas kota Seoul dengan lampu-lampu kota di malam hari.

Malam itu Hyun Joo tampak rapi, memakai sweater turtle neck, cardigan dengan warna putih gading senada dengan jeans putih yang melekat di tubuhnya. Sementara Jae Hee, berpakaian santai seadanya, dengan sweater tipis berlapis dua model, yang berbeda warna, hitam dan abu-abu dan jaket kulit berwarna coklat muda. Jae Hee memakai topi hitam untuk menutupi rambut tipis ala militernya yang menjadi keharusan selama menjalani wamil. Matanya tampak cekung seolah ia tidak tidur berhari-hari, tapi tetap focus dan tajam saat menolehkan kepala untuk mengamati orang-orang disekitarnya.

Hyun Joo duduk di sofa yang empuk dengan posisi tegang sambil memegang gagang cangkir kopi di depannya dengan tangan yang sedikit bergetar.
Hyun Joo sesekali melirik Jae Hee, yang kini memalingkan mukanya melihat pemandangan orang yang lalu lalang melalui dinding kaca café, namun terlihat jelas fikiran Jae Hee tidak berada di sana.

Jae Hee memalingkan kepalanya, kembali menatap Hyun Joo
Hyun Joo tampak sedikit gusar melihat reaksinya.

Jae Hee
Hyun Joo,..

Hyun Joo
O..?..

Jae Hee terdiam sesaat, tidak menyenangi apa yang akan di lakukannya.

Jae Hee
Maafkan aku..,
kau menyukaiku seperti itu..aku hanya bisa berterima kasih padamu..
tapi Hyun Joo.., bagiku..dari sejak dulu kau adalah seorang adik..
aku benar-benar minta maaf..

Hyun Joo menatap Jae Hee sesaat dengan kecewa, lalu menundukkan kepalanya menatap cangkir kopinya yang kini tinggal terisi setengahnya.

Jae Hee menghela napas panjang sambil memalingkan wajahnya kembali ke arah luar dinding kaca.
Jae Hee kemudian tersenyum sendiri, memikirkan sesuatu.

Jae Hee
Kakakmu..Ye Jin, aku pernah bilang kan, kalau dia sangat suka bercerita tentang dirimu..?

Hyun Joo mengangkat wajahnya, tertegun. Sudah lama mereka tidak bicara tentang Ye Jin, kakaknya.

Jae Hee
(sambil terus memandang ke luar dinding kaca) Dia selalu bilang betapa kau begitu polos, lugu, juga sangat manis..(tersenyum)
Karena itu, saat kau pindah ke London mengikuti ibumu semenjak perceraian orang tua kalian..Ye Jin selalu menguatirkanmu..siapa yang menemanimu ? siapa yang mengawasi belajar..? pemuda macam apa yang mendekatimu?

Jae Hee menyeringai, lalu kembali menatap Hyun Joo seperti orang yang sedang larut dalam kenangan lama.

Jae Hee
Setiap hari selalu sibuk di depan komputer menulis email, kau tau?..aku pernah mengejeknya kalau dia itu ibu keduamu, atau dia sedang belajar bagaimana menjadi seorang ibu....
(tersenyum geli) dia menatapku dengan kesal, lalu bilang..dia hanya ingin menjagamu…menjaga adik satu-satunya..

Tatapan Jae Hee berubah menjadi kecewa

Jae Hee
Kau tau dia bilang apa lagi?..dia bilang..kapan lagi kalau bukan sekarang?..tidak ada waktu yang lebih tepat..

Wajah Hyun Joo perlahan kembali menunduk menatap motif bunga berwarna biru di cangkirnya, walaupun itu bukan yang membayang di matanya.

Jae Hee
(kecewa)Aku benar-benar bodoh, sama sekali tidak menganggap serius kalimatnya waktu itu.., aku kira.. dia cuman asal bicara..
(membuang nafas panjang) andai saja aku tau kalau..

Jae Hee tiba-tiba terdiam, lalu mengatupkan kedua bibirnya, menahan emosi yang dirasakannya meluap dari dadanya.

Hyun Joo mengangkat wajahnya sekilas untuk melihat Jae Hee, lalu dengan cepat kembali menunduk saat dilihatnya ekspresi itu di wajah Jae Hee.
Ekspresi yang sama ia lihat saat menemukan Jae Hee di taman Rumah sakit di hari kematian Kak Ye Jin. Dingin, penuh dengan kekecewaan.

Jae Hee menutup dan mengusap wajahnya sekali dengan kedua tangannya seolah ingin menghilangkan ketegangan.

Jae Hee kemudian menatap Hyun Joo, berusaha tersenyum.

Jae Hee
Kakakmu sangat mencintaimu, bahkan mungkin lebih dari aku..

Hyun Joo mendongakkan wajahnya.

Hyun Joo
Kak Jae Hee.., apa maksud kakak..? mana mungkin.. Kak Ye Jin kan..

Jae Hee
(memotong) Tidak apa-apa, aku mengerti..

Hyun Joo
Tapi..

Jae Hee meraih lengan Hyun Joo yang bersandar di atas meja, lalu memegang dan menekannya dengan lembut.

Jae Hee
Aku hanya ingin memastikan kalau kau tau.., kau sangat berharga baginya, ..selama kakakmu sakit dia sering bilang padaku.. kalau dia berharap bisa lebih lama menjagamu.., dia juga selalu merasa bersalah saat tidak bisa menemanimu pindah ke London..kau tau semua itu kan?

Hyun Joo menatap Jae Hee dengan perasaan serba salah, mengalihkan pandangannya sambil mengangguk perlahan, lalu menundukkan lagi kepalanya.

Jae Hee
Jadi Hyun Joo…

Jae Hee berhasil memaksakan sebuah sebuah senyuman lagi di wajahnya, saat Hyun Joo mengangkat kembali wajahnya.

Jae Hee
Biarkan Kakak menjagamu….menggantikan Ye Jin, menjagamu seperti seorang kakak menjaga adiknya..
Boleh kan..?

Hyun Joo hanya diam, tidak bisa menjawab. Di matanya terlihat ekspresi kecewa, serba salah dan juga kepasrahan.


CUT BACK TO

Scene 65
EXT. KEDAI MINUMAN MAKANAN-malam

Hyun Joo
Aku benar-benar tidak tau harus mengatakan apa, bahkan setelah kematian Kak Ye Jin, Kak Jae Hee masih saja memikirkan cara untuk membuatnya bahagia..

Hyun Joo melengos kesal, Chae Young masih terus mendengarkannya

Hyun Joo
Saat itu aku tidak tau apakah seharusnya senang melihat Kak Jae Hee yang begitu mencintai kakakku?..atau kecewa karena ditolak?
(menghela napas) dan sejak saat itu, aku tidak berani mengungkit apapun tentang hubungan kami..atau kejadian waktu itu..

Chae Young
(hati-hati) Sekarang..apa kau masih menyukainya?

Hyun Joo tidak menatap Chae Young saat mendengar pertanyaan itu, hanya mengerutkan alisnya, memikirkan sesuatu, lalu Hyun Joo menyeringai sambil mengangkat bahunya.

Hyun Joo
Aku tidak tau, ..entahlah..mungkin lambat laun, aku menganggapnya juga seperti kakakku sendiri,..lagipula..

Hyun Joo terdiam

Chae Young
Lagipula..apa?

Hyun Joo melirik Chae Young, ragu untuk mengatakan.

Hyun Joo
Mungkin kedengarannya sedikit egois..tapi rasanya aku lebih suka kalau dia seperti ini..terus mencintai kakakku..aku egois sekali kan?

Hyun Joo menyeringai malu dengan kata-katanya sendiri.
Chae Young berusaha menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya, dan tersenyum pada Hyun Joo.

Chae Young
Kau ini bilang apa..? kau tidak mungkin begitu..

Chae Young mengalihkan pandangannya, merasa bersalah pada dirinya sendiri yang tidak begitu jujur pada Hyun Joo tentang pendapatnya.