Tuesday, December 20, 2005

Eps.1, Scene 66-78

Scene 66
EXT. NAMSHAN (anak tangga)-malam

Jae Hee dan Gong Yo, duduk di anak tangga teratas dari puluhan anak tangga di bawahnya. Disamping Jae Hee ada 3 botol arak yang sudah kosong, sedangkan di sebelah Gong Yo masih ada 2 lagi yang juga sudah kosong.
Gong Yo sesekali memperhatikan Jae Hee atau lebih tepatnya mengawasi Jae Hee yang kini menghabiskan tegukan terakhir araknya langsung dari botol yang dipegangnya.

Gong Yo menatap lalu lintas di bawahnya yang mulai sepi dari kendaraan, Nan Shan pun terlihat sepi, Gong Yo lalu menatap jam tangannya dengan penasaran.

(CLOSE UP)
jam tangan Gong Yo menunjukkan jam 11:15 malam

Gong Yo
Gawat.., Kak sudah puas belumm??..
Aku harus pulang..restourant sebentar lagi tutup..
Kau tau kan setiap jam tutup, aku harus membantu ayah dan ibuku?..

Gong Yo melihat Jae Hee tidak menggubrisnya

Gong Yo
Kak..kakak mau aku dipukuli ya.??

Jae Hee tiba-tiba tertawa terkekeh, kadang terdengar seperti lengkingan aneh, tertawa khas orang yang sedang mabuk.

Jae Hee
Kau ini lucuu juga (menunjuk wajah Gong Yo sambil tertawa)
Kau ini kan sudah besarr..sudah 24 tahun! Mana ada orang sebesar kau ini dipukuli oleh ibumu?? Yang benar sajaaa..(menepuk kepala Gong Yo dengan jari-jarinya)

Gong Yo melirik Jae Hee disebelahnya, sedikit sebal dengan ledekannya.
Jae Hee kini dengan mimik konyol melihat ke dalam botol seolah mencari sesuatu.

Gong Yo
(menggerutu) Ck..Kakak sendiri kan tau ibuku seperti apa?
Aku rasa sampai aku tua nanti, dia akan tetap segalak sekarang..selalu mengungkit kalau aku ini anak tunggal.., atau mengeluh aku tidak pernah membantu meringankan beban mereka..

Jae Hee tidak memperhatikan Gong Yo, ia sibuk sendiri mendekatkan matanya di ujung botol arak, melihat kedalamnya seolah sedang melihat melalui peroskop.

Gong Yo
(kesal)…memangnya selama ini aku tidak cukup membantu mereka?, apa itu tidak sedikit keterlaluan?…rasanya sia-sia saja pengorbananku selama ini..

Jae Hee membalikkan botol araknya dan seperti ingin mengeluarkan sesuatu, Jae Hee menggoyang-goyangkan botolnya ke atas lalu ke bawah dengan kesal.
Gong Yo menoleh menatap Jae Hee, matanya membelalak heran melihat tingkah Jae Hee.

Gong Yo
(dongkol) Kak.., kau tidak mendengar ya?

Jae Hee menghiraukannya.

Gong Yo
Kak..! hey Kak..kau sedang apa?

Jae Hee
(bingung) Aneh..kenapa habis???…sepertinya aku baru saja membuka tutupnya..?!?..
(menepuk belakang kepala Gong Yo) Hey..!

Gong Yo memegang belakang kepalanya

Gong Yo
(kesakitan) Adugh..!! Kakak?!

Jae Hee
Kau lihatkan tadi? Aku baru saja membukanya, kenapa sekarang sudah habis?!..toko itu pasti menipumu!..ayo kita kembali ke sana!!..dia kira dia siapa?? Berani-beraninya..!

Jae Hee hendak bangkit, tapi Gong Yo langsung menarik lengannya, membuatnya kembali duduk terjerembab.

Gong Yo
Kak..!! yang benar saja..?! botol itu sudah habis dari tadi..!

Jae Hee termangu sesaat, lalu menatap Gong Yo dengan kecewa, mimiknya merajuk seperti anak kecil yang kehabisan permen.
Jae Hee mengerutkan bibirnya, bibir bawahnya kini seperti lebih besar daripada bibir atasnya.

Jae Hee
(merajuk) Yang benar..?? Masa begitu??..

Gong Yo memandang Jae Hee dengan heran, lalu menggelengkan kepalanya

Gong Yo
(menyengir geli) Kalau saja musuh – musuh Kakak melihat Kakak seperti ini, mereka pasti tidak percaya..
(melengos lalu menatap Jae Hee) itu tidak boleh terjadi..! kalau itu sampai terjadi.. pasti juga tidak susah buat mereka kalau mau menghabisi Kakak..!

Jae Hee tiba-tiba meraih dan memegang erat kedua pundak Gong Yo, sambil memelototinya.
Gong Yo seketika mencoba menarik diri menjauh, menatap Jae Hee sedikit takut.

Gong Yo
(waspada) Apa..??
(menyengir) aku salah bicara ya…, baik.. aku tarik kembali..

Jae Hee
(menatap Gong Yo dengan tajam) Kau bohong kan..?? iya kan..?

Gong Yo
(bingung) bohong apa..?

Jae Hee
Kau..paaaaassti..,tidak melihat botol itu penuh apa tidak waktu kau membelinya..iya kan..??

Gong Yo menggelengkan kepalanya antara geli dan lega, lalu melepaskan cengkraman tangan Jae Hee di pundaknya.

Gong Yo
Kak..cukup..
kau sudah mabuk berat!, lebih baik kita pulang saja..

Jae Hee mendorong bahu Gong Yo, walaupun tidak kencang tapi nyaris membuat Gong Yo menjatuhkan botol-botol bir dan arak yang terletak di sampingnya.

Jae Hee
(menggerutu) kau!..menemani teman saja tidak mau?!…
Ya sudaaahh… kalau kau mau pulangg..
pulang saja…!

Jae Hee kembali mencoba berdiri, tapi kemudian tubuhnya terlihat limbung, lalu ia jatuh terduduk lagi disamping Gong Yo.

Gong Yo
Apa aku bilang..? kakak sudah terlalu mabuk!
kita pulang saja....

Jae Hee
Kau..!

Jae Hee mengerjap-ngerjapkan matanya, dan seperti orang yang mengantuk,Jae Hee begitu saja menjatuhkan kepalanya di pangkuan Gong Yo.
Gong Yo begitu kaget melihatnya, hingga nyaris berdiri menjatuhkan kepala Jae Hee di anak tangga semen yang keras.

Gong Yo
(memanggil) Hey..! Heh..!..kak..??

Gong Yo melengos melihat tampang Jae Hee yang memerah karena alkohol.

Gong Yo
sebenarnya sudah berapa botol yang kakak habiskan..?? pasti sudah lebih dari yang ada disini kan..? heh..! (mengoyangkan bahu Jae Hee)
Ck..dasar ..!

Gong Yo melihat ke kanan dan ke kiri, lalu melihat jam tangannya lagi dengan gusar.

Jae Hee
(berbisik) Ye Jin…

Gong Yo mengerutkan alis matanya, lalu menunduk melihat Jae Hee

Gong Yo
Kak..kakak bilang apa? Heh..! (mengetukkan botol arak ke kepala Jae Hee)

Jae Hee tidak bergeming, hanya mengeluarkan suara-suara yang lebih mirip seperti orang sedang berkumur.

Gong Yo menggelengkan kepalanya

Jae Hee
Ye Jin….

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, begins ..~~Song Title :Unknown]

Gong Yo menundukkan kepalanya ke arah jae Hee yang masih bersandar dipangkuannya.

Jae Hee
(bergumam) Ye Jin..kau jahat sekali..dasar gadis jahat..

Gong Yo memejamkan kedua matanya dengan kesal.
Lalu Gong Yo menatap ke arah pemandangan jalan raya tidak jauh dibawah ujung anak tangga.
Angin malam yang dingin kini menjadi semakin dingin, gumpalan kabut tipis berhembus keluar dari hidung Gong Yo, saat ia memperhatikan Jae Hee yang begitu mabuk hingga kehilangan kesadarannya.

Gong Yo
(iba) kau memang benar-benar tidak tertolong lagi..(menghela napas)


Scene 67
EXT. SEPANJANG JALAN PEDESTRIAN (tidak jauh dari kedai)-malam

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Unknown]

Chae Young dan Hyun Joo berjalan bersama, Chae Young memasukkan tangannya ke dalam saku over coat nya untuk menahan udara dingin malam itu. Sementara Hyun Joo tampak termenung disampingnya.

Chae Young
Hyun Joo..

Hyun Joo tersadar dari lamunannya, lalu menoleh pada Chae Young

Hyun Joo
Hmm?

Chae Young
Kenapa baru kau ceritakan sekarang semuanya padaku..? kita kan sudah berteman bukan setahun atau 2 tahun..
Tapi kau hampir tidak pernah cerita tentang pria yang bernama Lee Jae Hee itu, kecuali saat kau kembali dari Korea setelah pemakaman Kakakmu, itupun hanya sekilas waktu kau memperlihatkan foto ulang tahun terakhir kakakmu..
Memangnya kenapa? tidak percaya padaku ya?

Hyun Joo memandang sekilas Chae Young dengan perasaan serba salah

Hyun Joo
(menyeringai, tidak enak hati) bukan..hanya saja..waktu aku kembali untuk menjaga kakakku di rumah sakit, saat itu kita kan belum lama berteman..jadi..aku merasa sedikit canggung menceritakannya.., lama-kelamaan aku jadi terbiasa menyimpannya sendiri..maaf Chae Young..

Chae Young meliriknya sambil tersenyum.

Chae Young
Baiklah..tapi lain kali..kalau ada masalah, kau harus cerita padaku..jangan kau simpan sendiri lagi.., walaupun mungkin aku tidak bisa banyak membantu..setidaknya aku bisa menjadi pendengar yang baik kan? (mengerlingkan matanya)

Hyun Joo membalas senyum Chae Young masih dengan perasaan tidak enak hati.

Hyun Joo
Sebenarnya.. aku juga bukannya tidak mau cerita..tapi aku tau kau sendiri kan sudah cukup pusing..(tersenyum menggoda)

Chae Young memandangnya heran.

Chae Young
(bingung) Aku..??
Maksudmu apa?
Hey..kenapa tersenyum begitu..?

Hyun Joo masih tersenyum menggoda sambil mengerlingkan matanya.

Hyun Joo
Aku tau kenapa kau ke sini..(mengganggukkan kepalanya)

Seketika Chae Young merasa pipinya memerah karena malu, lalu mengalihkan pandangannya.

Chae Young
Ap..apa sih?

Hyun Joo
Sudahlahhh..mengaku saja, kau mencari dia kan..?

Chae Young melirik Hyun Joo dengan sudut matanya, tidak ingin menatapnya langsung, krn dengan begitu pertanyaan Hyun Joo akan mendapatkan jawabannya.

Chae Young
(pura-pura tidak mengerti) Kau ini bicara apa..??

Chae Young berjalan lebih cepat.
Hyun Joo menangkap dan menggelayut di lengan Chae Young.

Hyun Joo
(menggoda) Hmm..kau pasti masih terus memakainya kan..??

Chae Young
pakai apa..?

Hyun Joo mengerlingkan matanya menggoda lagi

Hyun Joo
(menggoda) Hmmmm…

Hyun Joo tiba-tiba menarik lengan Chae Young untuk melihat pergelangan tangannya.

Chae Young
(kaget) Ehhh..!

Bola mata Hyun Joo bersinar saat di lihatnya apa yang sudah ia duga sebelumnya.


~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Unknown]

(CLOSE UP)
gelang manik-manik kecil campuran warna biru dan hijau tua, diselingi dengan 3 manik-manik terbuat dari perak yang lebih besar membagi beberapa belas manik kecil lainnya, membuatnya menjadi 3 bagian.
Di tiap sisi, 2 dari 3 manik-manik besar itu terdapat liontin kecil terbuat dari perak, berbentuk note balok musik dan lonceng. Liontin kecil berbentuk note balok itu tampak sangat unik dengan tambahan batu perhiasan kecil berwarna merah muda tergantung di bendera note baloknya.

Hyun Joo
Ternyata benar…kau masih memakainya..(melirik puas pada Chae Young)

Chae Young menarik lengannya dari genggaman Hyun Joo

Chae Young
(membela diri) Itu..e..karena aku terbiasa memakainya sejak kecil..memang apa salahnya?

Hyun Joo mencibirkan bibirnya meledek

Hyun Joo
Hmm, sudah mengaku saja, kau sudah tertangkap basah..
Eh, benar kan kau mau mencarinya??..benar kan?? kau serius..? (mengerling penasaran)

Chae Young menatapnya sesaat, lalu tersenyum tersipu sambil memalingkan wajahnya, angin malam meniupkan helai-helai rambutnya, tapi tidak bisa menutupi wajahnya yang sedikit memerah karena malu.

Chae Young
Iya, baik…kau memang benar..aku menyerah..

Hyun Joo
(senang) aahhh..! aku sudah tau..pasti begitu..!

Chae Young
(menyindir) Tapi kenapa kau baru menebaknya sekarang..?

Hyun Joo
Yaa…tadinya aku kira kau hanya bosan saja..apalagi di London kan tidak ada aku lagi..ya kan??(tertawa kecil)

Chae Young memukul lengannya gemas.

Hyun Jo
A..!

Chae Young
Dasar kau..!

Hyun Joo tertawa lepas dengan senang, seperti sedang melepaskan kesedihan yang dirasakannya beberapa menit yang lalu di kedai minuman.

Chae Young hanya memperhatikannya saja sambil tersenyum geli.
Hyun Joo mengiringi jalan Chae Young, lalu memeluk pundak Chae Young.

Hyun Joo
(antutias) Kau hebat Chae Young!…kau tenang saja, aku pasti akan membantumu..!
Aduhhh..ini romantis sekali!!…(memeluk pundak Chae Young dengan gemas)
Sang putri datang mencari sang pangeran..!..hebat !! apa masih ada hal yang lebih romantis lagi daripada ini di abad 21?!…ck..ck..rasanya tidak sabar melihatmu menemukannya..

Chae Young tak urung tertawa geli melihat tingkahnya

Chae Young
(menyeringai geli) Kau ini semangat sekali..

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Unknown]


Scene 68
EXT. NAMSHAN (di dalam mobil Jae Hee)-malam

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,fading away ..~~Song Title :Unknown]

Gong Yo memasukkan Jae Hee yang mabuk ke dalam mobil, ditempat duduk samping pengemudi, dengan susah payah karena Jae Hee terus bergerak.
Ketika Gong Yo akhirnya dapat mendudukkan Jae Hee di kursi, tiba – tiba Jae Hee menarik kerah jaket Gong Yo, kepala Gong Yo nyaris menabrak atap mobil, saat Jae Hee menariknya masuk ke dalam.

Gong Yo
Ughh..!! hampir sajaa.. (mengelus dahi dengan tangannya)
(kesal) Kak..!

Kepala Gong Yo kini sangat dekat dengan wajah Jae Hee.

Jae Hee
Heh!…kau siapa..?? (menangkap rahang Gong Yo)
Wajah mereka begitu dekat hingga Gong Yo dapat mencium bau alkohol yang sangat kuat dari hembusan nafas Jae Hee.

Gong Yo
Hmpppp….! (menahan nafas)
kak..ini aku! Gong Yo..!

Jae Hee sebentar membelalakkan matanya, sebentar mengerutkan kedua alis matanya membuatnya nyaris menjadi satu
Jae Hee lalu memiringkan wajahnya sendiri ke kanan dan ke kiri, mencoba melihat jelas wajah Gong Yo di remang-remang malam itu.
Sementara Gong Yo merengutkan seluruh sendi di wajahnya, mulai merasa nyeri karena genggaman tangan Jae Hee.

Gong Yo memegang tangan Jae Hee yang memegang rahangnya.

Gong Yo
Adughh..! Kak..lepaskan dulu!

Tiba-tiba Jae Hee membelalakkan matanya dengan gembira, lalu menepuk-nepuk pipi Gong Yo.

Jae Hee
(tertawa terkekeh) Hey..!! kau kan Gong Yo..??? betul kan..? kau Gong Yo!?
Gong Yoooo…!!!…lama tidak bertemuuu…!!

Jae Hee tiba-tiba memeluk sangat kencang leher Gong Yo, membuat Gong Yo tercekat karenanya.

Gong Yo
(kesakitan) Aa…! Akh..! Kak..!! kak..!! lepas..!

(INSERT)
dua orang pria melewati mereka sambil memperhatikan, lalu sambil tersenyum aneh mereka berbisik-bisik satu sama lain.

Gong Yo melihat mereka diantara usahanya melepaskan diri, lalu merengut mengasihani diri sendiri

Gong Yo
Aaaaaisshh! …Kenapa aku sial sekali..?!?


Scene 69
EXT. NAMSHAN (di dalam mobil)-malam

Gong Yo membuka pintu pengemudi dan duduk disamping Jae Hee, matanya tertutup, kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri, mulutnya terus seperti membisikkan sesuatu atau lebih tepatnya menggigaukan sesuatu.

Jae Hee
(menggigau) Ayo minum..! minum terus..ayoo..

Gong Yo menoleh memperhatikannya sambil menggelengkan kepala

CUT BACK TO


Scene 70
EXT. HALTE BIS-malam

Hyun Joo
Kau benar tidak apa-apa? Ikut aku saja..aku bisa mengantarmu..(menggandeng lengan Chae Young)

Chae Young menggelengkan kepala.

Chae Young
Tidak apa-apa..kau saja duluan, sudah malam..nanti ayahmu cemas..

Hyun Joo
(ragu-ragu) Kau yakin..??

Chae Young
Tentu saja..

Hyun Joo melihatnya dengan tidak enak hati.
Chae Young melengos melihatnya

Chae Young
Sudah sana…!, benar..aku tidak apa-apa, disini kan tidak jauh dari rumahku..naik bis sebentar juga sampai..aku bukan baru kemarin tiba di Seoul..sudah sanaaa…(mengibaskan tangannya)

Hyun Joo
Hmm..baiklah..kita besok jadi pergi jalan-jalan kan, setelah dari kampus??

Chae Young
(mengangguk) Hmm..!
sudah..cepat pulang sana..

Chae Young melihat sesuatu di kejauhan melalui bahu Hyun Joo.

Chae Young
Hyun Joo..! itu taksi..!
(berseru) Taksi..!!

Chae Young melambai tangannya untuk memanggil taksi.
Hyun Joo menunggu di sampingnya.

Taksi berhenti tepat di depan mereka

Chae Young menghampiri pintu depan mobil dan mengetuk jendelanya, jendela lalu terbuka dari dalam.
Chae Young melongokkan kepalanya.

Chae Young
Paman..tolong antarkan teman saya ya…

Supir Taksi
Baik..

Chae Young membuka pintu belakang taksi, dan meraih lengan Hyun Joo lebih dekat ke pintu taksi yang terbuka.

Chae Young
Hati-hati sampai di rumah, sudah malam..kau jangan mampir-mampir lagi..

Hyun Joo
(teringat) O..! kau belum beri aku alamatmu ..??..sebenarnya rumah Paman di mana?

Chae Young
Itu masalah gampang..nanti aku sms..
Ini sudah malam..kau cepat pulang..., ingat minta supir mengantarmu sampai depan rumah..

Hyun Joo mencibir padanya dengan sebal

Hyun Joo
Kau mulai lagi..seperti ibuku saja..

Chae Young menyeringai.

Chae Young
Sudah terbiasa…kau terima saja..(mengedipkan sebelah matanya )

Hyun Joo tersenyum geli melihatnya

Hyun Joo
Baiklah, aku pergi..

Chae Young
(mengangguk) hmm..hati-hati..

Hyun Joo
(sembari masuk ke dalam taksi) O..baiklah..

Chae Young menutup pintu taksi, lalu jendela penumpang terbuka dari dalam.
Hyun Joo melongokkan kepalanya dari dalam

Taksi mulai bergerak meninggalkan tempat itu.
Hyun Joo melambaikan tangannya dari dalam mobil.

Hyun Joo
(berseru) Sampai besok..kau hati-hati juga !

Chae Young melambaikan tangannya membalas Hyun Joo, taksi kini bergerak semakin menjauhinya.

Chae Young
(berseru) kau tenang saja…!! Dah..!

Chae Young memperhatikan taksi yang ditumpangi Hyun Joo, semakin menjauh.
Tiba-tiba Chae Young teringat sesuatu.

Chae Young
(menepuk dahinya sendiri) A..!!..aku lupa menanyakan syalku..!..
padahal aku mau mengingatkannya supaya membawanya besok..
Ck..dasar Chae Young..penyakit lupamu belum hilang juga..ck..!



Scene 71
EXT. JALAN RAYA (di dalam taksi)-malam

Hyun Joo dengan santai melihat-lihat beberapa toko atau kedai yang masih buka di malam yang larut itu.

~~(FX) bunyi ponsel

Hyun Joo membuka tasnya dan meraih ponsel dari dalamnya.
Hyun Joo membuka ponselnya dan membaca sms yang masuk.

Hyun Joo
(berbicara sendiri) Chae Young..?

(CLOSE UP)
“Hyun Joo, besok jangan lupa bawa syalku..kau tau kan syal itu pemberian Kak Hyun Bin, kalau sampai hilang..aku bisa di diamkannya bertahun-tahun..!”

Hyun Joo tertawa kecil membacanya.

Hyun Joo
Tentu saja aku tau.. yang mengantarnya membeli waktu itu kan aku...ck..mana mungkin aku lupa??..

Hyun Joo lalu tertegun sendiri, menyadari sesuatu.

Hyun Joo
(panik) Kak Jae Hee..!


Scene 72
EXT. PINGGIR JALAN ( dalam mobil Jae Hee)-malam

Jae Hee tampak terlelap di mobilnya, Tubuhnya agak miring menghadap pintu mobil, dengan kepala bersandar pada jendela yang tertutup, sementara dari jendela mobil yang disandarinya, terlihat Gong Yo menghampiri sebuah toko serba ada yang buka 24 jam.

(CLOSE UP)
~~ (FX) ponsel Jae Hee berbunyi dari dalam sakunya.

Jae Hee terlalu mabuk untuk menyadarinya.

~~ (FX) ponsel terus berbunyi.


CUT BACK TO

Scene 73
EXT. JALAN RAYA (dalam taksi)-malam

(LONG SHOT)
Taksi yang ditumpangi Hyun Joo berjalan menembus lalu lintas yang sudah tidak padat lagi malam itu.

Hyun Joo mematikan ponselnya di dalam taksi.

Hyun Joo
(bergumam) Kenapa tidak di jawab? Apa sudah tidur..??


Scene 74
EXT. PINGGIR JALAN RAYA (dalam mobil Jae Hee)-malam

Pintu pengemudi di buka dari luar, Gong Yo masuk ke dalam mobil membawa satu plastik belanjaannya.
Gong Yo membuka bungkusan plastiknya dan mengambil satu kaleng soda, lalu meletakkan bungkusan ke bangku belakang mobil.

Gong Yo tertegun melihat sesuatu.

(CLOSE UP)
Syal rajutan berwarna putih gading tergeletak di lantai belakang mobil

Gong Yo mengambil syal tebal itu dan memperhatikannya sejenak,syal itu tampak mahal dengan rajutannya yang terlihat begitu halus.

Gong Yo
(bergumam) seperti syal perempuan, cantik sekali rajutannya..atau sekarang dia suka syal seperti ini?(melirik Jae Hee)

Gong Yo mengangkat alisnya sambil menyeringai geli.

Gong Yo
Kenapa tidak..?

Gong Yo menaruh syal di atas bangku belakang, lalu sambil menyalakan mesin mobil.
Gong Yo membuka kaleng soda yang tadi dia ambil dari bungkusan belanjanya dan masih dengan seringaian di wajahnya, Gong Yo meminum sedikit isinya.

~~ (FX) bunyi mesin mobil menyala

Jae Hee
(bersin) Haaacctthhiiii….!!!..

Gong Yo menoleh kaget ke arah Jae Hee, mulutnya menggelembung, penuh dengan air soda.
Jae Hee bergerak-gerak mencari posisi yang nyaman, lalu terdiam lagi
Gong Yo memperhatikannya sejenak lalu menelan sodanya, lalu ia melengos memandang Jae Hee.

Gong Yo
Bikin kaget saja..untung tidak tumpah..

Gong Yo melirik Jae Hee sekilas, lalu meminum lagi isi kalengnya

Jae Hee
(lebih keras dr sebelumnya) Haaatcccchiiiii!!!!….

Gong Yo
(tersedak kaget) Uufffggghhhh….!!!!

Gong Yo nyaris lompat dari kursinya seketika, alih-alih membentur atap mobil malah kepalanya membentur kaleng soda yang sedang diminumnya setelah terlebih dahulu kaleng soda itu terbentur setir kemudi.
Minuman soda yang diminumnya tumpah dan hampir memasuki hidungnya.

Gong Yo
Aaaashhhh…Ck..!! (mengusap wajahnya yang basah oleh soda)

Gong Yo menoleh pada Jae Hee yang dengan tanpa dosa kembali terlelap.

Gong Yo
(kesal) Kak..!! yang benar saja…?!..kau sengaja kan?? Kak..??..

Jae Hee bergumam sesuatu yang tidak jelas, seperti terganggu dengan teriakan Gong Yo, alisnya berkerut-kerut dengan mata yang tetap terpejam.

Gong Yo
Dasar!.. sial lagi...! ..sial lagi..ck..! (mengusap lagi wajahnya)

Gong Yo menaruh kaleng sodanya di tempat tadah minuman di dalam mobil, di depan rem tangan, lalu sambil mengusap sisa-sisa air soda yang membasahi wajahnya, Gong Yo melirik Jae Hee.
Jae Hee menggosok-gosok hidungnya.

Gong Yo teringat sesuatu, lalu menoleh ke kursi belakang mobil, kemudian ia melirik Jae Hee lagi, seperti malas melayaninya, tapi kemudian sambil melengos ia memutar badannya lagi ke kursi belakang dan mengambil sesuatu.
Gong Yo meraih syal yang ditemukannya.

Gong Yo
(menggerutu) Pakai ini saja..sebelum dia demam, bisa tambah repot nanti..

Gong Yo mengangkat bahu Jae Hee, Jae Hee diam saja dan tetap terlelap ketika Gong Yo memakaikan syal, melingkar di lehernya.
Kemudian Gong Yo merendahkan posisi kursi yang diduduki Jae Hee, agar membuatnya lebih nyaman.

Jae Hee
Hmm..(menarik-narik syalnya)
(matanya masih terpejam) Apa sih ini..

Gong Yo menarik tangan Jae Hee yang menarik-narik syal

Gong Yo
Jangan di tarik..!, heeehh..sudah jangan…!

Jae Hee tersenyum konyol dengan mata terpejam, lalu melepaskan tangannya dan kembali bersandar pada punggung kursi mobil yang kini lebih rendah.

Jae Hee
Ehmm..hangat..

Gong Yo menghela nafasnya

Gong Yo
Tentu saja..makanya jangan ditarik syalnya..!

Seperti tidak mendengar apa-apa, Jae Hee sudah kembali terlelap.

Gong Yo
Dasar..

Gong Yo mempererat ikatan syal di leher Jae Hee, lalu matanya melihat sesuatu di ujung syal

(CLOSE UP)
tulisan rajutan 송 채 영 , dengan benang biru di ujung kanan syal

Gong Yo
Song Chae Young??…
(dahinya berkerut) siapa Song Chae Young..??

Gong Yo meliriknya Jae Hee, lalu tersenyum geli

Gong Yo
Apa ini..?, apa hati Kakak sudah tergoyah juga akhirnya?
(menyeringai) Aku tidak berani percaya..

Gong Yo menatap tulisan rajutan itu dan Jae Hee bergantian sekali lagi.

Gong Yo lalu menggelengkan kepalanya merasa dirinya begitu konyol karena berfikir seperti itu, sebelum memakai sabuk pengamannya dan menjalankan mobil.

Mobil berjalan meninggalkan tempat itu.



Scene 75
EXT. JALAN PERUMAHAN-malam

Chae Young berjalan sendirian, sambil termenung memikirkan sesuatu.


(FLASH BACK)
~~[Scene 60]
EXT. RUMAH SAKIT (taman)- larut malam

Hyun Joo berjalan menyusuri taman rumah sakit ditemani cahaya bulan dan lampu-lampu remang di taman itu.
Tidak lama mencari, matanya terpaku pada sosok yang dicarinya.
Jae Hee berdiri di taman yang sepi, tidak menyadari kehadiran Hyun Joo yang tidak seberapa jauh di sampingnya.
Hyun Joo tampak ragu untuk mendekat, hanya memperhatikan dari kejauhan.

(VOICE OVER)
~~Hyun Joo
Kak Jae Hee ada di sana, sendiri. Dia hanya berdiri di samping kursi taman.. Kau tau apa membuatku tidak berani mendekatinya saat itu…?
Kak Jae Hee hanya diam.., tidak ada air mata, nyaris tidak seperti orang yang sedang bersedih, yang aku lihat.. yang ada justru kekecewaan, bahkan seperti ada kemarahan di raut wajahnya..

CUT TO

(FLASH BACK)
~~[Scene 14]
EXT. TROTOAR JALAN-sore

Jae Hee
KAU..!! (menendang kembali perut pemuda 1)

Pemuda 1
Aghh….!!!!…(melindungi perutnya dari serangan Jae Hee dengan kedua tangan yang dilipatnya di depan perut)

Jae Hee
INGIN..! (menendang lagi)

Hyun Joo menutup matanya dengan kedua tangannya, sambil menangis ketakutan.

Jae Hee
TAU..! (kembali menendang)

Jae Hee
Kenapa aku memandangmu?! …HAH..?!?!??, INGIN TAU?!!…(menendang rusuk pemuda 1 dengan sekuat tenaga)

Pemuda 1
(memejamkan mata sambil menahan sakit) Uughhh….!!..

CUT TO

(FLASH BACK)
~~[Scene 25]
EXT. TROTOAR-sore

Jae Hee
Dengar baik-baik…, aku tidak tau siapa kau..,dan aku tidak perlu tau.., itu bukan masalah bagiku..tapi sebaliknya dengan dirimu..kau sama sekali tidak tau apa-apa, jadi jangan sok pintar dan jangan sembarangan bicara..!..kau mengerti..??

Sehabis bicara, Jae Hee langsung menutup ponsel Hyun Joo, tanpa menunggu reaksi dari Chae Young.


Scene 76
EXT. JALAN PERUMAHAN-malam

Chae Young berhenti berjalan

Chae Young
(bergumam) apa mungkin.. orang sekasar dia dulunya begitu baik, lembut dan penuh perhatian..??
ck..apa benar dia semalang itu?..sayang sekali..(menggelengkan kepalanya)

Chae Young terdiam, lalu sambil melihat gelang ditangannya ia tersenyum

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, begins ..~~Song Title : Tristesse]

Chae Young
Apa mungkin dia dulu seperti Kakak..?


(FLASH BACK)
[Scene 77]
INT. RUANGAN KELAS-sore

Matahari memasuki ruangan kelas dari jendela, angin menyibak korden tipis yang menutupi jendela itu. Sinarnya membias di piano yang terletak tidak jauh dari jendela.

Chae Young kecil baru berusia 11 tahun, ia terlihat lebih kecil dari anak kecil seusianya. Chae Young berdiri di antara piano dan jendela, sesekali melirik piano disebelahnya dengan sedih, seorang pemuda tampan mendekatinya, umurnya tidak lebih dari 17 tahun.

Pemuda membungkukkan badannya yang tinggi, menyejajarkan wajahnya dengan wajah Chae Young.

Pemuda
kenapa menangis..?..
(pura-pura merengut kecewa) kalau menangis kau tidak cantik..kakak tidak suka..

Chae Young kecil dengan cepat menghapus air mata di pipinya.

Pemuda
(tersenyum sambil membantu Chae Young menghapus air matanya) Begitu baru cantik…

Chae Young kecil hanya diam, tapi sedikit senyuman terlihat di wajahnya
Pemuda itu lalu duduk di lantai dengan bertumpu pada satu lututnya.

Pemuda
Kau akan pindah ke tempat jauuh sekali.., mungkin kakak tidak bisa bertemu denganmu lagi untuk waktu yang lama..hmm..,
begini saja..mau lakukan sesuatu untuk Kakak..? bagaimana kalau janji 3 hal dengan kakak…mau..??

Chae Young diam sejenak dengan mimik heran, lalu mengangguk.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,..~~Song Title : Tristesse]

Pemuda
Baik..
Pertama..kau tau..tidak hanya kau bersedih karena kehilangan ayahmu…ibumu juga..jadi kau harus berjanj, kau akan baik kepadanya.., bagaimana?

Chae Young kecil menunduk sambil merengut, lalu mendongakkan wajahnya dan mengangguk

Pemuda
(tersenyum) baiklah..
yang kedua, hmm..kau harus rajin melatih jari-jarimu di piano..kau sudah mengerti dasar-dasarnya, tapi kau harus terus mempelajarinya, sampai nanti kau bisa memainkan lagu kesukaanmu Tristesse....janji..??

Chae Young tidak butuh lama untuk langsung mengangguk menyanggupinya

Pemuda
Baik..yang terakhir..(mengerlingkan mata pada Chae Young kecil)
Kalau nanti kau sudah mau berbicara lagi, dan kau sudah tumbuhhh besaaarrr.., saat kau bisa melakukan semuanya sendiri, kau harus mencari kakak untuk memberitahukannya…pada saat itu..kau harus menemukan kakak..hmm?? janji..??

Chae Young kecil tersipu sebelum perlahan mengangguk.
Pemuda itu mengacak dengan lembut poni di dahi Chae young karena gemas, membuat Chae Young kecil lupa dengan sedihnya perpisahan.

Pemuda
Akhh..kakak ada hadiah untukmu..
Ini…(mengambil sesuatu dari kantong celananya)

(CLOSE UP)
Tangannya mengeluarkan sebuah gelang terbuat dari untaian manik-manik yang sangat cantik, warna kebiru-biruannya bersinar di bola mata mungil milik Chae Young, yang tampak sangat menyukainya.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,..~~Song Title : Tristesse]


Pemuda itu lalu mengalungkan gelang yang dibawanya melingkar dilengan Chae Young.

Pemuda
(sambil mengaitkan ujung gelang) ini..cantik kan??..kakak punya kakak perempuan, dia sangat menyukai hal-hal semacam ini, jadi kakak minta dibuatkan satu untukmu..bagaimana? suka tidak..??

Chae Young mengangguk mengiyakan.
Pemuda itu tampak senang melihat raut wajah Chae Young kecil yang tersenyum lebar.

Pemuda
Dengarkan kakak.., gelang ini tidak boleh sampai hilang, kau juga harus terus memakainya..kelak..kalau kita bertemu lagi, kakak akan mengenalimu dari gelang ini…setuju??

Chae Young kecil mengangguk lagi, menatap pemuda itu sambil tersipu malu, senyumnya sangat manis di sirami sinar matahari pagi yang menerangi ruangan hari itu.


Scene 78
EXT. JALAN KOMPLEKS PERUMAHAN-malam

Chae Young tersenyum sendiri mengenang masa kecilnya sambil memperhatikan gelang yang dipakainya.

Chae Young
(menyesal) Mana boleh aku membandingkannya dengan kakak?..

Chae Young menatap lagi gelangnya.

Chae Young
(tersenyum) Kak..aku menepati janjiku..
Aku sudah disini..juga sudah berbicara lagi.
Aku akan mencarimu..,jadi kau harus menungguku..mau kan?

Chae Young terdiam untuk beberapa saat, lalu melanjutkan lagi langkahnya sambil tersenyum penuh dengan harapan.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,fading away ..~~Song Title : Tristesse]

Chae Young melirik rumah ketiga di samping depannya.

Chae Young
a..! sudah sampai..!

Sebuah mobil muncul dari arah belakang Chae Young dan melewatinya.
Chae Young yang sedang berjalan, memperhatikan mobil itu yang berhenti di sebuah rumah, tepat di depan rumah Chae Young.

Chae Young
Sepertinya aku pernah lihat mobil itu..

[LONG SHOT]
sebuah mobil sedan sport berhenti di depan pagar rumah bercat hitam di depan pagar rumah Chae Young yang berpagar putih.
Pintu pengemudi terbuka dari dalam.

3 Comments:

At 5:40 PM, Anonymous Anonymous said...

still misty...

keren bgt ceritanya... ^___^

di tunggu lanjutannya..

(Chelly)- FI

 
At 9:57 PM, Anonymous Anonymous said...

yupz!gw setuju... keren juga ceritanya
gw tunggu kelanjutannya

 
At 1:46 PM, Anonymous Anonymous said...

stillmisty...
pokoknya keren abis deh ceritanya
mau dung kelanjutannya

kayaknya bisa nih jadi penulis skenario he..he..

 

Post a Comment

<< Home