Wednesday, December 21, 2005

Eps. 1, Scene 22-49

Scene 22
EXT. BIS (di dalam)-sore

(SLOW MOTION)
Chae Young kembali mengalihkan pandangannya ke arah Jae Hee.

Pandangan Jae Hee dan Chae Young bertemu.

(SLOW MOTION)
Jae Hee dan Chae Young saling memandang

Jae Hee menatap tajam Chae Young tanpa ekspresi. Sementara Chae Young, entah mengapa perlahan ekspresinya berubah, tidak lagi geram, apapun itu yg ia rasakan, membuatnya hanya bisa tertegun menyadari tatapan Jae Hee padanya.


Scene 23
EXT. TROTOAR-sore

Jae Hee masih memegangi ponsel Hyun Joo, terus memandangi Chae Young. Mereka terpisah beberapa puluh meter, tapi entah mengapa, dari mimiknya Jae Hee bisa merasakan maksud tatapan Chae Young padanya.
Jae Hee memalingkan kepalanya dengan perasaan jengah, menghindari tatapan Chae Young.

Jae Hee terdiam sejenak lalu melihat tulisan identitas penelpon yang tertera di layar ponsel Hyun Joo.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, begins ..~~Song Title :Unknown]

(CLOSE UP) tulisan di layar ponsel Hyun Joo… Song Chae Young

Jae Hee
(tertegun, Jae Hee berbicara sendiri, nyaris berbisik) Song…Song Chae Young....

Jae berusaha mengingat sesuatu

CUT BACK TO


Scene 24
EXT. BIS (didalam Bis)-sore

Chae Young tertegun sendiri, tidak mengerti dengan apa yang baru dirasakannya. Tatapan Jae Hee bukan sesuatu yang asing baginya.


Scene 25
EXT. TROTOAR-sore

Hyun Joo sudah berhasil menguasai keterkejutannya dengan kejadian yang menimpanya barusan, tiba-tiba menyadari perubahan diwajah Jae Hee, lalu dengan penasaran melihat ke arah bis, mencoba mencari-cari apa yang di lihat Jae Hee barusan.

Tiba-tiba perhatian Hyun Joo teralihkan oleh suara Jae Hee

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,..~~Song Title :Unknown]

Jae Hee
(berbicara di ponsel dengan suara yang dibuat setenang mungkin) dengar baik-baik…, aku tidak tau siapa kau..,dan aku tidak perlu tau.., itu bukan masalah bagiku..tapi sebaliknya dengan dirimu..kau sama sekali tidak tau apa-apa, jadi jangan sok pintar dan jangan sembarangan bicara..!..kau mengerti..??

Sehabis bicara, Jae Hee langsung menutup ponsel Hyun Joo, tanpa menunggu reaksi dari Chae Young.


Scene 26
EXT. BIS ( di dalam Bis)-sore

Chae Young dengan mulut menganga lebar tidak percaya, menatap secara bergantian ponselnya yang hubungannya baru saja diputus secara sepihak dan Jae Hee dari kejauhan.
Chae Young dengan cepat menggeser tubuh lebih dekat ke kaca jendela depan bis dan mengetuk-ngetuk nya keras dengan tangannya yang mengepal.

Chae Young
(teriak keras) HEY..!! KAU...!!, JANGAN DEKATI DIA..!! HEYY..!!

Supir Bis membelalakkan matanya, lalu tangannya menarik lengan Chae Young

Supir Bis
Heh! Apa yang kau lakukan..?!? kau mau memecahkan kaca bis ku ya??

Chae Young tidak mengindahkannya

Chae Young
(teriak lebih keras, sambil melepaskan diri dari tarikan tangan supir bis) HYUN JOO..!!!..CEPAT LARI…!! HYUN JOO..!!!!..

Chae Young menoleh pada supir Bis, lalu berbalik mencengkram kencang lengan Supir Bis, sementara Supir Bis dengan mata membelalak terkejut, tampak tidak siap menghadapi Chae Young yang tiba-tiba menatapnya lekat-lekat dengan penuh pengharapan.

Chae Young
(panik) Pak..! kau harus menolong temanku…yah..?? kau mau kan..??

Supir Bis
Apa kau bilang..?? kau mau aku apa?..Ck..kau ini memang aneh..! kau tidak lihat anak muda yang besar tadi saja tidak mampu membalasnya, lalu aku ini bisa apa..??

Supir Bis menepis tangan Chae Young, dan mencoba tidak mengacuhkan ekspresi Chae Young yang mengiba memandangnya.


Scene 27
EXT. TROTOAR-sore

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Unknown]

Jae Hee mendekati Hyun Joo lalu memberikan ponselnya kembali, juga tasnya.

Hyun Joo
Kak..tadi siapa? Apa Kak Gong Yo yang menelpon?..Kak…

Lalu tanpa berkata apa-apa, Jae Hee membalikkan badannya dan berjalan menuju mobil.
Hyun Joo dengan bingung hanya memandang Jae Hee yang menjauh.
Jae Hee menghentikan langkahnya setalah beberapa langkah. Lalu menoleh pada Hyun Joo.

Jae Hee
(memandang dengan galak) Apa yang kau lakukan disitu..?? kau menunggu berandalan itu kembali dan menggodamu lagi??

Hyun Joo
(sedikit bingung dan takut-takut) Ha..? bukan begitu.. aku..

Jae Hee mengalihkan pandangannya dan menarik nafas panjang sambil memejamkan matanya rapat-rapat.
Saat matanya kembali membuka, Jae Hee berusaha menenangkan dirinya sebelum kembali menatap Hyun Joo, kali ini ia berusaha keras untuk tidak terlihat segalak tadi.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC,..~~Song Title :Unknown]


Jae Hee
Masuklah ke mobil..aku antar kau pulang..

Hyun Joo
(mengangguk walaupun sedikit ragu) oohng..baiklah..

Jae Hee kembali berjalan menuju mobilnya, semakin dekat dengan mobilnya, maka semakin keras pula terdengar teriakan dan ketukan keras Chae Young melalui kaca Bis.
Jae Hee tidak memperdulikan suara-suara itu dan terus berjalan.

Hyun Joo yang berjalan di belakang Jae Hee, mau tidak mau mencari asal suara itu. Hyun Joo melihat wajah panik Chae Young,
Melihat wajah Chae Young membuat Hyun Joo terkejut sekaligus senang.

Hyun Joo
(tersenyum sambil melambaikan tangannya) Chae Young..!!..


Scene 28
EXT. Bis (didalam)-sore

Chae Young seketika berhenti mengetuk kaca, matanya menatap bingung pada Hyun Joo. Hyun Joo tidak ketakutan, ia malah tersenyum lebar.
Chae Young menatap Hyun Joo lalu menatap Jae Hee yang kini sedang mengitari mobilnya, membuka pintu mobil dan duduk di dalamnya, lalu menatap Hyun Joo lagi.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Unknown]

Chae Young
Ini…

Supir Bis tertawa terkekeh melihat mimik muka Chae Young, sementara Hyun Joo masih melambaikan tangan dengan senyum lebarnya di depan Bis.

Supir Bis
(berlagak pintar) Dari awal aku sudah menduganya..pria itu tidak mungkin mau menyakiti gadis itu.., kau ini..
Hey!..gadis itu temanmu kan??..masa kau tidak tau siapa pria itu?.. dia itu pasti pacarnya!

Chae Young
Aku..


Scene 29
EXT. JALAN RAYA (didepan Bis)-sore

Hyun Joo hendak bergerak ingin menghampiri pintu bis.


Scene 30
EXT. JALAN RAYA (didalam mobil Jae Hee)-sore

Didalam mobilnya, Jae Hee merebahkan punggungnya di kursi kemudi sambil menghela nafas panjang. Lalu kepalanya bergerak sedikit tanpa menoleh sepenuhnya ke arah sampingnya.

Jae Hee
(berseru tidak sabar) Hyun Joo..!!, cepat masuk..!

CUT BACK TO


Scene 31
EXT. JALAN RAYA (didepan bis)-sore

Hyun Joo menghentikan langkahnya terkejut dengan seruan Jae Hee
Hyun Joo melirik dengan ekor matanya ke arah mobil Jae Hee. Lalu menatap Chae Young di dalam bis.

Hyun Joo membuat bahasa tubuh dengan menunjuk mobil Jae Hee dan mengangkat kedua bahunya, berusaha memberitahu Chae Young kalau ia tidak ada pilihan, dan harus pergi sekarang dengan Jae Hee. Sembari melakukan itu, Hyun Joo mundur selangkah demi selangkah ke arah mobil Jae Hee.


Scene 32
EXT. JALAN RAYA (di dalam mobil Jae Hee)-sore

Hyun Joo masuk dan duduk di dalam mobil, menatap Jae Hee sejenak dengan perasaan tidak enak, sementara Jae Hee sudah menyembunyikan sorotan matanya dibalik kacamata hitamnya.
Jae Hee memberikannya waktu sesaat untuk Hyun Joo agar sempat menutup pintu dan memakai sabuk pengaman, lalu tanpa bicara apa-apa lagi, Jae Hee langsung mengganti gigi persenelingnya dan menekan gasnya.

Mobil Jae Hee melesat meninggalkan bekas ban mobil di pinggir jalan, akibat manuver dengan rem tangan yang dipaksakan.


Scene 33
EXT. BIS (didalam bis)-sore

Chae Young menatap bayangan mobil Jae Hee yang kian mengecil menjauhinya.

Chae Young
(bergumam heran) Pacar…?

Wanita muda
Hey..sampai kapan kita mau disini..?? aku sedang terburu-buru…!

Seketika suasana yang semula hening, mendadak berubah menjadi riuh oleh suara yang saling menyahut. Ada yang berteriak meminta supir bis segera meninggalkan tempat itu, ada yang tidak perduli dan asik membicarakan kejadian barusan.

Para pelajar laki-laki/ perempuan
Iya Paman..ayo kita pergi..

Beberapa penumpang
(serempak) Iya..!

Supir Bis memandang Chae Young yang masih berdiri disampingnya.

Supir Bis
(kesal) Hey nona.., kau mau apa lagi..??pertunjukan sudah selesai, temanmu sudah pergi…
sekarang lebih baik kau duduk, atau kau akan jatuh terjengkang saat aku menggerakkan bis ini..ha?

Chae Young masih terdiam

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Unknown]

Supir Bis mulai terganggu karenanya

Supir Bis
(berseru keras) Hey nona..!!

Chae Young terhenyak di tempatnya

Chae Young
(kaget) Ha..? oo…baiklah..maaf..

Chae Young bergerak menuju kursi kosong yang di dudukinya tadi, lalu sembari menyandarkan punggungnya pada kursi, Chae Young menutup matanya dan menghela napas kesal, memikirkan betapa konyolnya apa yang ia lakukan tadi.

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, fading away ..~~Song Title :Unknown]


Scene 34
EXT. JALAN RAYA (di dalam mobil Jae Hee)-sore

Jae Hee menyetir dalam diam,
Hyun Joo sesekali memperhatikannya. Lalu pandangan Hyun Joo terpaku pada tangan Jae Hee yang tampak berlumur darah.

Hyun Joo
Kak! ..tanganmu terluka??

Hyun Joo merentangkan tangannya hendak meraih tangan Jae Hee, tapi Jae Hee secara reflek menarik tangannya sebelum Hyun Joo sempat menyentuhnya.
Hyun Joo tertegun kecewa memandangnya

Jae Hee menyeringai sinis melihat bercak darah di pergelangan tangannya

Jae Hee
(tanpa ekspresi) Bukan darahku..kau tidak perlu kuatir..

Hyun Joo mencari-cari sesuatu di dalam mobil Jae hee

Jae Hee
Cari apa?

Hyun Joo
Kak..kenapa kau tidak pernah ada sekotak tissue di mobilmu? hal semacam itu semestinya kau punya..

Jae Hee
Hal yang semestinya ada..bukan berarti harus ada kan?..

Hyun Joo memandangnya heran tanpa berkata apa-apa, lalu seperti menyerah menebak apa maksud dibalik perkataan itu, sesaat kemudian Hyun Joo sudah sibuk mencari-cari lagi, tapi kali ini ia mencari ke dalam tasnya.

Hyun Joo tersenyum sambil mengeluarkan kemasan tissue kecil dr dalam tasnya.

Hyun Joo
Aku masih ada..
Sini ..biar aku bersihkan..

Hyun Joo yang sudah mengeluarkan beberapa lembar tissue dari dalam kemasan kecil itu, dan hendak membantu membersihkan tangan Jae Hee dari darah, harus kecewa sekali lagi, karena lagi-lagi Jae Hee lebih cepat darinya.

Jae Hee menyambar tissue dari tangan Hyun Joo dan mengusapkannya di tangannya yang terkena cipratan darah yang mulai mengering.

Hyun Joo memperhatikannya dengan kesal. Jae Hee menyadarinya dan tersenyum sekilas, senyuman yang bahkan tidak mirip senyuman, karena terlalu cepat dan lebih mirip seringaian.

Jae Hee
Sudah..jangan berikan ekspresi wajah seperti itu, ..begini lebih cepat, aku bisa melakukannya sambil menyetir dan tanganmu tidak perlu kotor oleh darah orang yang tidak berguna tadi..

Hyun Joo masih menatapnya, hanya kini lebih terlihat seperti merajuk.

Jae Hee
Haaacctthhiiii….!!!..
Akhh..dasar..!

Jae Hee mengusap hidungnya sekilas dengan salah satu tissue yang masih bersih di tangannya

Jae Hee membuka kacamata hitamnya dan melemparkannya ke kursi belakang
Hyun Joo memandangnya cemas

Hyun Joo
Kak..kau pasti tadi ke pantai..iya kan??

Jae Hee hanya diam, tapi bola matanya yang tadinya focus mendadak bergerak tanpa arah, cukup sebagai bukti bahwa kata-kata Hyun Joo telah membuyarkan konsentrasi menyetirnya.
Jae Hee mendehem sekilas.

Hyun Joo
(penasaran) Iya kan..?? betul kan?
(kesal) apa Kakak tidak tahu..?, Akhir-akhir ini cuaca cepat berubah, di pantai tadi pasti anginnya kencang sekali..

Hyun Joo memperhatikan baju yang dikenakan Jae Hee.
Jae Hee memakai double T-shirt, T-shirt putih yang dipadu dengan T-shirt lengan panjang berwarna biru langit, terlihat nyaman menutupi tubuh bagian atasnya, namun cukup tipis karena siapapun yang melihatnya pasti akan melihat juga lekukan otot dada Jae Hee dibalik baju itu.

Hyun Joo
(heran) Kakak cuman memakai t-shirt tipis ini saja..?? tidak bawa jaket..??
Nanti kakak bisa kena masuk angin..!

Jae Hee melirik Hyun Joo sekilas, lalu memutuskan untuk mengalihkan perhatian Hyun Joo

Jae Hee
Tenang saja, aku membawa jaket.. tapi lupakan itu..sebenarnya kau kenapa hari ini? Aku heran melihatmu tanpa Gong Yo..memangnya dia tidak kuliah hari ini??
Kau tadi dari sana kan? Apa Gong Yo tidak menunggumu?

Hyun Joo cemberut mendengarnya

Hyun Joo
(merengut) Memangnya Kak Gong Yo itu pengawalku?

Jae Hee menyeringai mendengar protes Hyun Joo

Jae Hee
Bukan begitu..hanya saja kalau ada dia, kau lebih aman,..kalau kau tersesat lagi.. seperti awal-awal kau kuliah di Seoul ..bagaimana? kau tau berapa kali ayahmu menelponku waktu itu? ..
(melengos)saat itu aku rasa ayahmu setiap saat bisa terkena serangan jantung..

Hyun Joo
(mencibir, merajuk) itu kan dulu..sekarang aku sudah lebih berani sendirian..

Jae Hee diam sesaat sambil menggelengkan kepalanya tidak habis pikir

Jae Hee
(ketus) Justru itu yang membuatku pusing, aku benar-benar tidak mengerti..kenapa selalu saja ada yang ingin menganggumu kalau kau sendirian di jalan? Kau ini punya magnet yang menarik pria-pria berandalan atau bagaimana?

Hyun Joo mengerutkan bibirnya, dua alis matanya berkerut nyaris menjadi satu

Hyun Joo
(tersinggung)Apa..?

Jae Hee meliriknya lagi sekilas, menyadari kekesalan di nada bicara Hyun Joo

Jae Hee
Maaf..aku hanya asal bicara..
lupakan saja..

Hyun Joo
(menggerutu) Hal yang sudah di ucapkan..mana bisa dilupakan begitu saja..?? memangnya maksud kakak aku ini perempuan macam apa..

Jae Hee menghela napas, sejenak melirik Hyun Joo di sampingnya.

Jae Hee
Aku hanya merasa kau ini hanya terlalu polos, .bisa juga terlalu manis, jadi bajingan-bajingan itu tidak tahan untuk tidak menggodamu..

Sebuah senyum langsung mengembang di wajah Hyun Joo
Hyun Joo senang dengan perkataan Jae Hee yang di anggapnya sebuah pujian.

Hyun Joo
(menahan senyum kegirangan) hmm..benar..??

Jae Hee
(sambil lalu) Benar apa..?

Hyun Joo mengerutkan lagi bibirnya, menyangka Jae Hee menggodanya

Hyun Joo
Apa lagi..?..jelas saja yang tadi..

Jae Hee
Yang tadi apa..??

Hyun Joo
(tersipu)Hmm..aku..
(terdiam sesaat) hmm..apa benar aku..aku ini manis..?

tiba-tiba Jae Hee mengerem mendadak
Hyun Joo terkejut, tidak siap, tapi ia masih sempat berpegangan pada dashboard

Hyun Joo
(kaget) A..!

Jae Hee
(jengkel) Dasar Kurang ajar..!!

Jae Hee dengan marah menekan klakson mobilnya beberapa kali

~~FX(SOUND EFFECT) bunyi klakson


Scene 35
EXT. JALAN RAYA (didepan mobil Jae Hee)-sore

Sebuah mobil dari arah samping Jae Hee, memotong jalan yang dilaluinya. Tampaknya sepasang kekasih yang sedang bertengkar, yang pria meminta wanita disampingnya untuk diam, sebelum kemudian menoleh pada Jae Hee, lalu menganggukkan kepala dengan sopan meminta maaf pada Jae Hee.

(INSERT)
Hyun Joo memandang pengemudi itu tidak kalah kesalnya dengan Jae Hee


Scene 36
EXT. JALAN RAYA (di dalam mobil Jae Hee)-sore

Jae Hee menghela napas kesal sambil merebahkan punggungnya di kursi pengemudi. Lalu sesaat kemudian ia memasukkan gigi persenelingnya dan mulai kembali mengemudi.

Jae Hee menoleh sekilas pada Hyun Joo

Jae Hee
Tadi kau bilang apa..? bukannya tadi kau menanyakan sesuatu..?

Hyun Joo hanya memandang Jae Hee dengan sebal, dan kali ini Hyun Joo yang menghela napas panjangnya

Hyun Joo
(ketus) Sudahlah …lupakan..!

Hyun Joo membuang pandangannya ke luar jendela disebelahnya sambil merengut, lalu melepas syal yang dipakainya dengan jengkel.

Jae Hee memutuskan untuk mengacuhkan Hyun Joo yang sedang kesal padanya, diam-diam Jae Hee merasa lega mobil tadi memotong jalannya dengan tiba-tiba.
Jae Hee menyadari apa yang Hyun Joo ingin tanyakan, hanya saja.. ia tidak yakin ia sendiri ingin Hyun Joo mendapatkan jawabannya.


Scene 37
EXT. JALAN PERUMAHAN (didepan rumah Hyun Joo)-sore jelang malam

Mobil Jae Hee muncul di pojok pertigaan jalan, hari sudah hampir gelap, matahari hanya menyisakan warna orange tua di ujung senja itu.
Mobil Jae Hee berhenti disebuah pintu rumah.


Scene 38
EXT. JALAN PERUMAHAN (didepan rumah Hyun Joo, di dalam mobil Jae Hee)-sore jelang malam

Jae Hee
Sudah sampai, masuklah..

Hyun Joo memandangnya jae hee sejenak, yang tampak santai bersandar dikursinya, mata Jae Hee tampak sesekali memandang ke spion mobil.
Jae Hee mimijit keningnya sendiri, seperti lelah karena sesuatu.
Hyun Joo seperti enggan mengikuti kata-kata Jae Hee, tapi ia akhirnya beranjak juga hendak membuka pintu mobil.

Jae Hee
(memanggil) Hyun Joo..

Hyun Joo memalingkan kepalanya cepat dengan mimik lega, itu yang diharapkannya semenjak tadi.


Hyun Joo
(semangat) Iya..?

Jae Hee menoleh pada Hyun Joo

Jae Hee
(menatap Hyun Joo dengan sangsi) Kau yakin tidak mau Gong Yoo menemanimu lagi..? kau tidak akan tersesat? Kau pun iya, sekarang kau sudah tau apa yang harus kau lakukan?

Hyun Joo menghela napas sambil tersenyum

Hyun Joo
(menghela napas) Kak…sudah hampir setahun ini aku tinggal di Seoul..?, kakak sudah tanyakan hal ini berapa kali?, berapa banyakpun aku menjawab tidak apa-apa, besoknya Kak Gong Yoo akan tetap muncul di depan pintu rumah, dengan atau tanpa kau suruh, mengantarku kemana saja.., tanpa kakak suruh saja, aku sudah begitu susah memintanya pulang, apalagi kalau kakak yang menyuruhnya..lalu kapan aku bisa mengurus diriku sendiri..?

Jae Hee menyeringai sekilas

Jae Hee
Aku begitu ya?

Hyun Joo
(mengangguk cepat) Iya..!

Jae Hee
Baiklah..tapi aku tidak bisa menjamin tentang Gong Yoo..
Dia lebih mencemaskanmu daripada aku..

Hyun Joo
(heran) E..??

Hyun Joo menatap Jae Hee dengan bingung.


Scene 39
INT. Kamar Hyun Joo-malam

Hyun Joo sedang asik memilih baju dari dalam lemari pakaiannya yang terbuka lebar, sambil bersenandung, ketika dering ponsel mengalihkan perhatiannya.

~~(FX) dering ponsel

Hyun Joo mengangkat ponselnya yang ia letakkan di meja rias

Hyun Joo
Halo..?

~~ Gong Yo
(cemas) Hyun Joo..! Kau tidak apa-apa kan?

Hyun Joo tertegun sejenak

Hyun Joo
Kak Gong Yo??

~~ Gong Yo
(tidak sabar) tentu saja, siapa lagi..? Kak Jae Hee baru saja menceritakan padaku..
kau benar tidak apa-apa?

Hyun Joo
(menyeringai) tidak apa-apa…

~~ Gong Yo
sungguh??

Hyun Joo
Buat apa aku berbohong..? benar..aku tidak apa-apa..

~~ Gong Yo
(lega) baiklah.., tapi kenapa kau tidak memintaku untuk menjemputmu? Lebih baik kau jangan pergi sendiri lagi..kalau mau ke kampus, telp aku..aku akan menjemputmu..

Hyun Joo kesal mendengarnya

Hyun Joo
Tidak usah Kak..aku bisa pergi sendiri.., kan tidak setiap kali aku di ganggu..lagipula kejadian kemarin di subway hanya kebetulan saja..benar hanya kebetulan.., aku kan tidak sengaja menyenggol pria itu..

~~Gong Yo
Betul…!, dan orang itu seharusnya tidak marah padamu sampai seperti itu.., kalau tidak ada aku entah apa yang akan dilakukannya..

Hyun Joo
Tapi kejadian itu benar tidak disengaja, aku saja yang sedang sial..hari ini juga begitu.., hanya kebetulan..
Kak…Kak Gong Yo tidak perlu kuatir lagi, sekarang teman baik ku dari London sudah kembali ke Korea, dia juga mendaftar di kampus kita.., jadi mulai besok aku akan pergi ke kampus bersamanya..kak Gong Yo tidak perlu kuatir..!

~~ Gong Yo
(gusar) jangan bercanda..teman apa?..kalau orang-orang tadi yang mengganggumu datang lagi untuk balas dendam..apa yang akan terjadi nanti? bagaimanapun juga besok aku jemput, temanmu boleh ikut..kita pergi sama-sama saja..lebih ramai kan lebih bagus..?

Hyun Joo
Tapi..

~~ Gong Yo
(memotong) sudah begitu saja ya..aku masih ada urusan..besok pagi aku telp lagi..

~~ (FX) bunyi telp diputus

Hyun Joo
Kak..!..Kak Gong Yo..?

Hyun Joo
(menggerutu manja) Ck..!! menyebalkan..! sudah ku duga ini akan terjadi..


Scene 40
INT. Kamar Chae Young-malam

Chae Young masuk ke dalam kamar, menyalakan lampu kamarnya.
Chae Young berjalan dengan langkah gontai, meletakkan bungkusan plastik berisi buku-buku yang baru saja dibelinya di atas meja tepat di samping tempat tidurnya, lalu masih dengan pakaian yang dikenakannya Chae Young menjatuhkan dirinya di kasur yang empuk.

Mata Chae Young menerawang, tanpa disadari, Chae Young mengulang apa yang terjadi hari ini di pikirannya.

(FLASH BACK)
~~ [Scene 22]
EXT. BIS (di dalam)

(SLOW MOTION) Chae Young kembali mengalihkan pandangannya ke arah Jae Hee.

Pandangan Jae Hee dan Chae Young bertemu.

~~[Scene 23]
EXT. TROTOAR

Jae Hee memegangi ponsel Hyun Joo, terus memandangi Chae Young. lalu dengan perasaan jengah, Jae Hee memalingkan kepalanya, menghindari tatapan Chae Young.


CUT BACK TO

Scene 41
INT. KAMAR CHAE YOUNG-malam

Chae Young masih tidak bergerak di tempatnya.
Matanya sesekali berkedip, lalu menghela napas panjang

Chae Young
(heran) Dasar bodoh…kenapa aku jadi ingat dia? Ck..

Chae Young mengangkat tubuhnya untuk bangkit, kemudian duduk di pinggir tempat tidur. Dari wajahnya terlihat ia masih memikirkan kejadian tadi.

Chae Young
(ragu) Apa benar dia pacar Hyun Joo..?, ck..tapi mereka tidak seperti pasangan..
Bagaimana Hyun Joo bisa kenal pria seperti itu..? aneh… kenapa aku merasa pernah melihatnya? Tapi… di mana?..

Chae Young berfikir sambil membuka jaketnya dan saat Chae Young menyentuh tengkuk lehernya, ia menyadari sesuatu.

Chae Young
(kaget) Syal ku..!

Chae Young berusaha mengingat – ingat apa yang terjadi dengan syalnya.

Chae Young
(lega) Akhhh…!.betul, seharusnya masih pada Hyun Joo..

~~(FX) bunyi dering ponsel

Chae Young meraih tasnya dan merogoh ke dalamnya

Chae Young
Halo..
O..Hyun Joo..,
apa?..dimana..?


Scene 42
EXT. NAMSHAN (tempat duduk/outdoor)-malam

Jae Hee duduk disebuah tempat duduk yang terbuat dari semen berbentuk segi empat. Ditengah- tengahnya terdapat sebuah pohon menjulang yang sengaja di tanam sebagai penghias taman sekaligus pelindung dari matahari bagi orang-orang yang duduk di sekelilingnya.
Nan Shan adalah tempat yang strategis untuk menikmati udara malam, tempatnya terletak di daratan yang cukup tinggi di tengah-tengah kota Seoul, untuk mencapainya orang harus menaiki beberapa puluh anak tangga yang menghubungkan trotoar jalan raya langsung menuju Nan Shan.

Dimalam yang cukup dingin itu tidak banyak orang ada di sana, hanya beberapa pasang muda-mudi sesekali terlihat berjalan melewati Jae Hee.
Jae Hee duduk dengan kedua tangannya bertumpu disisi tubuhnya, kakinya menjulur santai di depannya. Disisi tangannya terlihat 3 botol berisi arak korea dan gelas kertas, 2 botolnya masih penuh sementara salah satunya kini sudah terkuras lebih dari setengahnya.

Jae Hee menatap ke langit malam di atasnya yang cerah dan semakin terang dengan sinar jutaan bintang yang memenuhinya.
Udara dingin terlihat berhembus melewati hidung dan mulut Jae Hee.

Perlahan melalui kepulan kecil hembusan napasnya, tidak terlalu jauh terlihat seseorang menaiki tangga menuju Nan Shan, pertama-tama hanya bayangan kepalanya lalu bahunya dan badannya hingga seluruh tubuhnya akhirnya muncul di akhir anak tangga.
Sosok itu adalah seorang pria muda, kepayahan mengatur napasnya yang sedikit tersengal karena terlalu cepat menaiki tangga.


Scene 43
EXT. TAMAN NAMSHAN (ujung anak tangga)-malam

(CLOSE UP)
Pria itu, Gong Yo mencari-cari ke kanan dan kirinya, lalu matanya menemukan Jae Hee sedang asik sendirian dengan kepala menengadah menatap ke langit.

Gong Yo menarik napas panjang untuk terakhir kalinya sebelum kemudian melangkah mendekati Jae Hee.


Scene 44
EXT. TAMAN NAMSHAN (tempat duduk)

Gong Yoo berhenti di samping Jae Hee dengan napas yang masih pendek-pendek
Jae Hee menoleh menyadari kedatangan Gong Yo, dan menyeringai.

Jae Hee
Sudah datang..?

Gong Yo
(sedikit tersengal) kurang kerjaan ya??..apa tidak ada tempat lain?
Kenapa kakak suka sekali disini?..

Gong Yo mengalihkan pandangannya ke sekelilingnya, udara dingin seperti kabut terlihat keluar dari mulut dan hidungnya setiap kali ia mengambil nafas, terakhir pandangan Gong Yo jatuh pada puluhan anak tangga tidak jauh disampingnya

Gong Yo
(mengeluh) Ck..!..,sebenarnya siapa yang membuat ide anak tangga sebanyak itu…?? Setiap kali aku harus ke sini, nyawaku akan berkurang 1 hari, kakak tau..??

Jae Hee melengos

Jae Hee
(datar) Kalau benar begitu..mungkin aku seharusnya kesini setiap hari..

Gong Yo menatap Jae Hee sambil tertegun

Gong Yo
Kak..aku rasa kau memang benar-benar sudah gila..

Jae Hee kembali melengos, meraih gelas di sisinya dan menuang arak ke dalamnya.

Gong Yo memperhatikannya, lalu duduk disampingnya

Gong Yo
Kak..

Jae Hee
Hmm..?

Gong Yo
Kau menyuruhku kesini tanpa membawakan satu gelaspun untukku..??

Jae Hee menyeringai geli sekilas, lalu menarik satu gelas yang ditumpuk menjadi satu dengan gelasnya sendiri dan memberikannya pada Gong Yo.

Jae Hee
Ambil..

Gong Yo menerimanya

Gong Yo
(menyeringai senang) Aku kira kakak sudah melupakanku..

Jae Hee
(menepuk punggung Gong Yo beberapa kali) Jangan senang dulu..,kau hanya boleh meminum beberapa teguk saja..

Gong Yo
(heran) Kenapa?

Jae Hee
Kau pikir, kenapa aku memintamu kesini..?

Jae Hee menaruh gelasnya sendiri, dan mengangkat tiga sekaligus botol arak di depan wajah Gong Yo

Gong Yo
Sudah ku duga..(menuang sedikit arak ke dalam gelas kertas yang di berikan Jae Hee, lalu menoleh padanya) kakak membutuhkan aku lagi untuk menyetir kan?..

Jae Hee
Tepat sekali..(sembari meneguk lagi arak yang baru saja dituangnya)

Gong Yo melakukan hal yang sama.

Gong Yo
Kakak mau beritahu aku, kali ini ..apa lagi? Habis memukul orang? teringat sesuatu?
Atau jangan-jangan Kakak dimarahi Paman lagi?

Jae Hee tidak menjawab, kini mengalihkan pandangannya, kembali menatap ke arah langit.

Gong Yo
Ck..sampai kapan kakak akan begini terus…?
Ini sudah hampir….

Jae Hee
(melirik Gong Yo dengan tajam, memperingatkannya) Hentikan.., aku tidak mau membicarakannya..

Jae Hee menuang lagi arak ke dalam gelas kertasnya dan meneguknya cepat.
Gong Yo menatapnya sejenak, lalu menggelengkan kepalanya tidak mengerti.


Scene 45
EXT. KEDAI MINUMAN/MAKANAN-malam

Chae Young duduk dengan Hyun Joo saling berhadapan, ada 2 mangkuk sup panas, satu porsi makanan kudapan pedas dan 1 botol arak di atas meja yang mereka tempati.

Chae Young
(kaget) Lee Jae Hee..???
Jadi benar dia itu temanmu..??

Hyun Joo
(mengangguk) Hmm..begitulah.., aku dulu pernah menceritakannya padamu..
kau ingat?

Chae Young menatap Hyun Joo dengan mimik kebingungan.
Hyun Joo melengos melihat mimik Chae Young.

Hyun Joo
Kau pasti lupa..,, sudah ku duga..
(heran) Masa kau tidak ingat..? rasanya aku pernah menunjukkan fotonya..

Chae Young terdiam, berusaha keras untuk mengingat

Chae Young
(teringat, menepuk tangannya sendiri) Ah..! benar juga..! pantas rasanya aku pernah melihat dia sebelumnya..kalau tidak salah..eh, apa dia orang yang ada difoto ulang tahun kakakmu itu..? , yang selalu kau simpan di dompet itu kan?
(menatap Hyun Joo dengan dongkol) tapi..kau hampir tidak pernah menyebutnya, kecuali kalau dia itu teman kakakmu..jadi sebenarnya siapa Lee Jae hae itu..?

Hyun Joo menatap Chae Young sejenak dengan ragu, enggan menceritakan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin dia ungkit lagi.

Hyun Joo menuang arak ke dalam gelas dan meminumnya.
Chae Young menyadari mimik Hyun Joo yang berubah dan mulai menatapnya sambil bertanya-tanya, Chae Young mulai merasakan “sesuatu” itu bukanlah hal yang mudah untuk di ceritakan.

Hyun Joo menatap Chae Young setelah ia meletakkan gelasnya.

Hyun Joo
Pria itu, pria yang kelihatannya kasar, dingin dan bertindak semaunya itu..
Dia.. dia dulu kekasih kak Ye Jin..

Chae Young termangu menatap Hyun Joo,bola matanya membesar karena kaget, ia tidak menyangka akan mendengar hal itu, lalu untuk sesaat Chae Young hanya terdiam.

Chae Young
Tapi..waktu itu..bukannya kau bilang..

Hyun Joo
(merasa bersalah) Maaf..saat itu..aku tidak ingin bercerita banyak tentang Kak Jae Hee, mungkin karena waktu itu aku terlalu sedih untuk menceritakannya..maaf Chae Young..

Chae Young menggelengkan kepalanya

Chea Young
(tersenyum) tidak apa-apa.., aku mengerti..
Sekarangpun kalau masih terasa terlalu berat, kau tidak perlu menceritakannya..

Hyun Joo
(dengan senyum yang dipaksakan) Tidak, aku tidak apa-apa..sungguh..

Hyun Joo menuang lagi arak ke dalam gelas kecil yang sedari tadi di genggamnya

Hyun Joo
Mungkin ini juga bagus untukku..

Hyun Joo menghentikan kalimatnya dan menghela napas panjang, memperhatikan gelas araknya yang sudah kosong.

Chae Young
(menatap tidak enak pada Hyun Joo) Hyun Joo..

Hyun Joo menyadari arti tatapan Chae Young

Hyun Joo
(tersenyum lebar) aku tidak apa-apa…benar kok..

Chae Young
(sangsi) Sungguh..?

Hyun Joo
(mengangguk cepat mengiyakan) Hmm..!

Hyun Joo terdiam sejenak, suasana menjadi hening diantara mereka.

Hyun Joo
Aku bertemu dengannya hampir 4 tahun yang lalu..waktu aku ke Korea, setelah sekian lama tidak pernah kembali sejak ibuku membawaku tinggal di London..
Kau ingat?.. aku kembali cukup lama waktu itu..sekitar 5 bulan..

Chae Young menatap Hyun Joo, mengiyakan dengan matanya.

Chae Young
Tentu aku ingat, kau harus pulang karena kakakmu sedang di rawat waktu itu..

Hyun Joo mengangguk perlahan, lalu menuang kembali hingga gelas araknya terisi seperempatnya, lalu meminum seluruh isinya.

Hyun Joo
Di saat itulah aku bertemu pertama kali dengannya..pertama kali..


Scene 46
EXT. NAMSHAN-malam

Gong Yo meraih botol ketiga yang sudah hampir habis setengahnya dari tangan Jae Hee, sementara Jae Hee kelihatan sudah mulai mabuk.

Gong Yoo
Hehhh…sudah..pelan-pelan saja..

(VOICE OVER)
~~Hyun Joo
Sebelumnya melalui surat atau telpon, Kak Ji Hyun sering bercerita banyak tentang kak Jae Hee..

Jae Hee
(memeluk pundak Gong Yo sambil mengguncang-guncangkannya)Heh!… aku panggil kau kesini untuk mengantarku pulangg nantii.. bukan untuk melarangku minum..!..Ck..!

Jae Hee merebut botol minuman yang diambil Gong Yo.

Gong Yo
kak!.siapa melarangmu minum..?! (merebut lagi botol arak ditangan Jae Hee)
aku bilang, aku hanya ingin kau minum pelan-pelan.., kalau kakak habiskan semua sekarang..dalam 5 menit tidak akan ada yang tersisa, kalau sudah begitu..kakak akan menyuruhku untuk beli lagi…aku kan belum lama disini, masa aku harus naik turun tangga lagi..?!

Jae Hee
Ck..ck..ck..(matanya mulai berkejap-kejap aneh)..ternyata kau ini bawel sekali..! sudah, sini berikan..! (meraih kembali botol ditangan Gong Yo)

(VOICE OVER)
~~Hyun Joo
Semua yang diceritakan kak Ye Jin memang tidak berbeda dengan kenyataannya...,tentu saja yang aku maksud bukan Kak Jae Hee yang kau lihat hari ini.., Kak Jae Hee yang pertama kali aku kenal, sama sekali tidak seperti itu..dia sangat jauh berbeda..

Gong Yoo
Eeehhh…tunggu sebentar lagiii….(mempertahankan botol ditangannya)

Gong Yo dan Jae Hee saling berebutan botol arak, seperti 2 anak kecil yang sedang berebut mainan.

Jae Hee berusaha menjangkau tangan Gong Yo yang memegang botol.
Jae Hee
Ck...berikan cepat..!..dasar..!

Gong Yo memegang botol di tangannya, menjauhkannya dari Jae Hee, sementara tangan Gong Yo yang lain menahan dada Jae Hee agar tetap menjauh.

Gong Yo
Santai sedikit kan bisa..?!..


CUT BACK TO

Scene 47
EXT. KEDAI MINUMAN/MAKANAN-malam

Hyun Joo
Waktu itu, aku baru saja sehari tiba di Korea..walaupun aku ingin segera menemui Kak Ye Jin, tapi ibuku yang sudah tiba beberapa hari lebih dulu, memaksa agar aku langsung istirahat..padahal rasanya aku sudah tidak sabar ingin melihatnya.., akhirnya besoknya aku baru bisa menemui kak Ye Jin di rumah sakit..


(FLASH BACK)
[Scene 48]
INT. RUMAH SAKIT (Pintu- Ruangan kamar Ye Jin)-siang

Hyun Joo muncul dari luar pintu, senyumnya merekah lebar, dengan jeans dan baju putih hangatnya yang tebal, tas yang dikalungkan dengan menyamping di badannya, sepasang sepatu skets berwarna putih, juga rambutnya yang saat itu masih sebahu, membuatnya tampak seperti remaja lainnya yang berusia 17 tahun, penuh semangat.

Hyun Joo
(tersenyum lebar) Kakak..!! aku datang!!…

Han Ye Jin, gadis muda yang tetap terlihat cantik di balik wajahnya yang pucat, dengan rambut panjangnya yang hitam legam tergerai di bantalnya, menoleh perlahan ke arah pintu.

Ye Jin
(tersenyum) Hyun Joo…kau datang juga..

Hyun Joo berhambur ke samping tempat tidur kakaknya. Tapi senyumnya dan keceriaannya langsung menghilang saat dilihatnya semua peralatan medis yang mengelilingi tempat tidur kakaknya.

Hyun Joo melihat saluran infus meninggalkan bekas-bekas yang membiru dipergelangan Ye Jin, monitor jantung yang bergerak naik dan turun, tabung infus yang tergantung dan beberapa lagi yang berjejer di meja, menunggu giliran untuk dipakai bila tabung infus yang digunakan sekarang sudah habis.


Hyun Joo melihat alat bantu nafas yang diletakkan disamping Ye Jin sewaktu-waktu ia membutuhkannya. Dan beberapa alat medis lain yang tidak ia mengerti.
Hyun Joo termangu melihat semua yang ada di depan matanya
Ye Jin tampak memaklumi reaksi adik semata wayangnya itu.

Ye Jin menyentuh pergelangan tangan Hyun Joo, berusaha membangunkannya dari lamunan.

Ye Jin
(dengan suara lemah) Hyun Joo…

Hyun Joo tidak bereaksi

Ye Jin
(sedikit lebih keras) Hyun Joo..

Hyun Joo terhenyak

Hyun Joo
(kaget) O..??
(tersenyum seadanya) eh..iya Kak..

Ye Jin
Kakak kau senang kau datang.., melihatmu lagi..kakak merasa lebih tenang..

Hyun Joo merajuk memandang Ye Jin

Hyun Joo
(cemberut) Kakak ini bicara apa..? seperti tidak akan bisa melihatku lagi saja..

Ye Jin
Maaf..bukan begitu maksud kakak..

Hyun Joo tersenyum

Hyun Joo
Kak..bagaimana perasaanmu sekarang? Merasa lebih baikan..? lebih sehat ?

Ye Jin mengelus tangan Hyun Joo perlahan

Ye Jin
(mengangguk lemah) Hmm..tentu..
apalagi kalau kali ini kau tinggal menemani kakak lebih lama, kakak pasti akan cepat sembuh..

Senyum mengembang semakin lebar di wajah Hyun Joo

Hyun Joo
Begitu kah? Baiklah!..ibu juga tinggal disini untuk sementara, jadi dia tidak ada alasan memintaku kembali cepat-cepat..kakak tenang saja, aku akan menjaga kakak setiap hari..

Ye Jin
(menatap Hyun Joo dengan mimik sangsi) Yang benar..?

Hyun Joo
(membelalakkan matanya) Tentuuu….

Ye Jin dan Hyun Joo tertawa kecil.
Tiba-tiba suara pintu yang menggeser membuat Ye Jin dan Hyun Joo memalingkan muka mereka.


(FLASH BACK)
[Scene 49]
INT. KAMAR RUMAH SAKIT (Pintu masuk- tempat tidur)-siang

Tiba-tiba pintu membuka lebar.
Seorang pemuda tampan masuk dengan tas belanjaan di tangannya. Matanya terpaku sejenak ketika melihat Ye Jin berdua dengan Hyun Joo, sementara Ye Jin dan Hyun Joo.
Hyun Joo tertegun memandangnya
Jae Hee, pemuda itu, tiba-tiba menyadari sesuatu lalu tersenyum lebar.

Jae Hee
(menatap Hyun Joo, sedikit ragu) Hyun Joo ya?
(melirik Ye Jin) Benar ini Hyun Joo?

Ye Jin tersenyum sambil mengangguk

Jae Hee menaruh belanjaannya di atas sofa disamping tempat tidur lalu menghampiri Hyun Joo, masih dengan senyum dan wajah senang terlihat di wajahnya.
Hyun Joo tampak malu-malu.

Jae Hee
(ramah) akhirnya sekarang kita bisa bertemu.. Ye Jin sering cerita tentang dirimu..,
Bagaimana rasanya kembali ke Korea?..
Oh..hampir lupa..aku Lee Jae Hee, hey.. Kalau kau mau.., panggil saja aku kak Jae Hee..hmm?

Hyun Joo menatapnya sedikit jengah, lalu alih-alih menjawab pertanyaannya, Hyun Joo hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan sopan.
Jae Hee kembali tersenyum senang.

Ye Jin
(menerglingkan mata pada Jae Hee) Kalau begitu, apa aku harus memanggilmu kakak juga..??

Jae Hee tersenyum nakal pada Ye Jin

Jae Hee
Tentu saja tidak..
(memutar bola matanya) hmm..karena kau sendiri tidak mau memanggilku kak Jae Hee.. Jadiiii……
(berlagak menemukan ide) A..!, kau boleh memanggilku..sayangku, atauuu..dear, my baby…atau..

Ye Jin tersipu malu

Ye Jin
(mengibaskan tangannya sekilas sambil tersenyum geli) Sudah hentikan..norak sekali..!

Jae Hee
(menunjuk Ye Jin)Loh??..kan kau sendiri yang tanya?
(menoleh pada Hyun Joo) Bukan begitu Hyun Joo? Bukan salah Kakak kan?

Ye Jin menatap Hyun Joo yang mengangguk jengah pada Jae Hee.
Ye Jin menangkap sikap malu Hyun Joo lalu tersenyum geli sendiri.
Ye Jin menepuk lengan Hyun Joo sekilas.

Ye Jin
Jangan sungkan begitu..kakak kan sudah menceritakan tentang Kak Jae Hee dalam surat kakak padamu, eh…bagaimana? sekarang kau mengerti kan maksud kakak..? (mengedipkan sebelah matanya pada Hyun Joo, lalu sekilas memandang Jae Hee)

Hyun Joo tersenyum geli padanya, sambil mengangguk dengan semangat.
Jae Hee dengan penasaran melihat kedipan Ye Jin dan anggukan Hyun Joo.

Jae Hee
(menatap Ye Jin pura-pura tersinggung) Hey..hey..Ada apa ini…apa aku tidak salah? kau membicarakan pacarmu sendiri diam-diam di belakang? Begitu..?

Ye Jin tertawa kecil

Ye Jin
(menantang) Benar..lalu kenapa..??

Jae Hee menyipitkan matanya menatap Ye Jin, dan merapatkan bibirnya, seolah sedang memikirkan konsekuensi apa yang akan diberikannya.
Jae Hee meraih tas belanjaannya.

Jae Hee
Tidak..tidak apa-apa, hanya sajaaa….hmm..bagaimana ya..??

Jae Hee lalu mengeluarkan sesuatu dr dalamnya

Jae Hee
Ckk..ck..aku hanya merasa, bubur paling enak di seluruh kota Seoul ini ..apa harus aku bagi denganmu?? aakkhh..mungkin sebaiknya aku makan semuanya saja..aku beli 2 porsi..! bayangkan saja betapa kenyangnya aku nanti..? (menggelengkan kepala berlagak membayangkan sesuatu)

Ye Jin memandang mangkok sterofoam yang di bawa Jae Hee, menangkap dengan matanya sebuah cap nama restourant tercantum di sisinya.
Ye Jin membacanya, lalu menatap Jae Hee sambil merajuk kesal.

Ye Jin
hey… kau curang..!..itu untukku kan..?? itu kan bubur dari restourant kesukaanku.., kau mau mengambil bagianku..?

Jae Hee melirik Ye Jin menggodanya, lalu mengacuhkannya sambil membuka tutup mangkok. Asap tipis yang keluar dari dalamnya langsung ia hirup dalam-dalam, seperti orang yang sudah lama tidak memakan sesuatu yang disukanya.

Jae Hee menggoda sambil mengejap-ngejapkan matanya beberapa kali.

Jae Hee
Aakkkkh…bubur ini memang lain dari yang lain, dari harumnya saja, kau bisa tahu lezatnya seperti apa…,.. aku jadi laparr sekali!!.., bagaimana Hyun Joo..kau mau?? Aku tidak keberatan membaginya denganmu..(melirik Ye Jin yang cemberut dengan ekor matanya)

Hyun Joo menggeleng sekilas sambil mengulum senyum gelinya, lalu beranjak menuju sofa dan duduk di atasnya.

Jae Hee menggantikan posisi Hyun Joo, duduk di sisi tempat tidur disamping Ye Jin.

Jae Hee memandang Hyun Joo, berusaha meyakinkan.

Jae Hee
Benar? Kau yakin..?? kau belum pernah mencobanya kan?
Ck..Ini enak sekali..! kau yakin tidak mau..? (melirik lagi Ye Jin di depannya)


Hyun Joo tersenyum malu menatap Jae Hee

Hyun Joo
Tidak Kak..aku sudah makan, buat Kak Ye Jin saja..
(melirik sekilas Ye Jin) Kak Ye Jin kelihatannya ingin sekali..

Jae Hee menoleh memandang Ye Jin dengan tatapan seperti guru yang sedang mengajari muridnya yang nakal.

Jae Hee
(berlagak memarahi) Lihat, adikmu begitu sayang padamu…jadi memberikan bagiannya untukmu..kau harus berterima kasih padanya..

Jae Hee menyodorkan semangkok bubur pada Ye Jin

Jae Hee
Nih..

Ye Jin
(merajuk)Aku tidak mau..kalau kau tidak rela, berikan saja buat orang lain..

Jae Hee menyeringai geli, lalu menaruh mangkok disebelahnya.

Jae Hee
(membujuk) Heh..begitu saja marah..kau tidak malu ya dengan adikmu..?

Ye Jin membuang mukanya ke arah lain.

Jae Hee
Hey..sudah jangan marah..seharusnya kan aku yang protes, kenapa jadi kau?

Ye Jin
(mencibir) Ck..

Jae Hee
(mengangguk sekilas) Baiklah..baik..
Kalau kau terus begini, nanti malam aku tidak mau tidur disini..
Kau bisa menutup matamu, dan tidur di kamar ini tanpa aku disampingmu..?? ..

Bola mata Jae Hee bergerak memandangi sudut kamar dengan mimik spt org ketakutan

Jae Hee
bagaimana kalau suster itu datang lagi dan mematikan lampu..??

Ye Jin seketika memalingkan muka kembali menatap Jae Hee, kecemasan langsung terlihat di wajahnya.

Jae Hee terkekeh geli sambil memegang perutnya sendiri, mencoba untuk tidak tertawa terlalu berlebihan.

Jae Hee
(menggelengkan kepala) Ck..ck..lihat dirimu..kau ini terlalu sensitive, mudah sekali menggodamu..

Ye Jin
(cemberut) Jae Hee…

Jae Hee tersenyum lembut pada Ye Jin

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, begins ..~~Song Title :Memoria]

Jae Hee
Bercanda…begitu saja sudah takut..

Jae Hee membungkukkan badannya, merentangkan tangannya ke seberang sisi tempat tidur Ye Jin, sementara tangannya yang lain mengusap perlahan rambut dan pipi Ye Jin bergantian.

Ye Jin
Maaf…

Jae Hee
(tertegun) Hmm..? maaf apa..? (mengusap lengan Ye Jin dengan lembut)

Ye Jin
Aku terlalu sering merepotkanmu.., pasti kau merasa begitu..
Aku selalu ribut menyuruhmu menemaniku siang dan malam..padahal aku tau kau sendiri sudah cukup sibuk..
(menatap dengan penyesalan) Maaf..

Masih tersenyum, Jae Hee lalu mendekatkan kepalanya cukup dekat di depan wajah Ye Jin.

Jae Hee
(bicara perlahan hampir berbisik) Dasar bodoh..kenapa selalu mengungkit hal itu.., kau tidak pernah sekalipun merepotkanku sejak pertama kita bertemu..mana mungkin.. kalau justru saat-saat bersamamu adalah satu-satunya yang kutunggu setiap hari? ..dasar..

Ye Jin menatap Jae Hee dengan terharu, matanya mulai berkaca-kaca

Ye Jin
(sedikit bergetar) Jae Hee..

~~(FX/SOUND EFFECT)
[INTRUMENTAL Background MUSIC, ..~~Song Title :Memoria]

Jae Hee
Berjanjilah satu hal padaku..jangan berfikir seperti itu lagi, bagaimana? mau kan?..

Ye Jin hanya diam menatap Jae Hee, ragu untuk menyanggupi.

Jae Hee
(perlahan) Kenapa..? tidak mau?..tidak percaya padaku?..
(tersenyum lembut) Ye Jin..,

Jae Hee diam sejenak, menatap Ye Jin lekat-lekat.

Jae Hee
aku tidak akan meninggalkanmu sendirian.., aku tidak mungkin melakukannya,..bukan karena kau membutuhkan aku..tapi karena aku yang membutuhkanmu..kau masih ingat kan kata-kataku itu..?

Ye Jin masih terus menatap Jae Hee, lalu perlahan tersenyum.
Ye Jin mengangguk perlahan.

Jae Hee tersenyum lega.

Satu tetes air mata akhirnya jatuh juga dipipi Ye Jin.

Jae Hee
Apa kataku tadi?..dasar sensitive..(sambil menghapus air mata di pipi Ye Jin)

Ye Jin menertawakan dirinya, tampak sedikit malu. Lalu dengan tangannya sendiri Ye Jin menghapus sisa-sisa air mata yang masih ada.

Jae Hee menatap lembut Ye Jin yang masih tersipu malu, kemudian meraih tangan Ye Jin dan menggenggam jemari mungilnya dengan erat.

Hyun Joo yang duduk disofa, memandang dengan mimik terharu pada Jae Hee dan Ye Jin.
Ye Jin dan Jae Hee berada di hadapannya, tapi terlalu larut dalam perasaannya masing-masing sehingga tidak menyadari lagi kehadiran Hyun Joo di sana.

Jae Hee
(lembut) Mau makan sekarang..? aku suapi ..?, sepertinya masih agak panas..
pelan-pelan saja menelannya, hmm..?

Ye Jin mengangguk, kali ini tampak lebih bersemangat dari sebelumnya.



0 Comments:

Post a Comment

<< Home